Perbedaan Bruto dan Netto pada Kain dan Maknanya, Jangan Sampai Salah!

0
5/5 - Vote count: 80 votes

Perbedaan Bruto dan Netto pada Kain dan Maknanya, Jangan Sampai Salah! – Halo Knittopreneurs! Siapa nih yang pernah atau ingin membeli kain di Knitto dan masih kebingungan mengenai perbedaan bruto dan netto pada kategori bahan yang dibeli?

7 Alasan Pentingnya Tahu Perbedaan Bruto dan Netto pada Kain
7 Alasan Pentingnya Tahu Perbedaan Bruto dan Netto pada Kain

Istilahnya mungkin terdengar familiar, namun maknanya bisa berbeda menurut konteks yang sedang dibahas. Pada dasarnya, bruto adalah nilai total/kotor sebelum potongan apa pun. Sementara netto adalah nilai bersih setelah dikurangi semua potongan atau biaya terkait.

Lantas, bagaimana mengenali berbagai artinya? Mengapa Knittopreneurs wajib tahu perbedaan bruto dan netto? Ini jawabannya!

7 Alasan Penting Memahami Perbedaan Bruto dan Netto dari Kain

Knittopreneurs bisa mengantisipasi dan mengetahui hal-hal ini dari memahami perbedaan bruto dan netto pada kain:

Menghitung Biaya Produksi Secara Akurat

Ilustrasi Timbangan untuk Mengetahui Perbedaan Bruto dan Netto pada Kain
Ilustrasi Timbangan untuk Mengetahui Perbedaan Bruto dan Netto pada Kain

Dalam proses produksi, biaya dihitung berdasarkan berat netto karena mencerminkan bahan utama yang digunakan, sedangkan berat bruto termasuk aspek tambahan yang tidak selalu menjadi bagian dari produk akhir.

Contohnya:

Jika kain greige memiliki berat bruto 1,5 kg tetapi setelah finishing berat netto menjadi 1,3 kg, produsen dapat menghitung konsumsi bahan kimia, pewarna, atau waktu produksi lebih akurat berdasarkan hasil netto.

Menentukan Harga Jual yang Tepat

Harga kain biasanya dihitung per kilogram atau per meter berdasarkan berat netto. Memahami perbedaan ini membantu Knittopreneurs menawarkan harga yang adil kepada pelanggan tanpa membebankan biaya untuk elemen tambahan seperti kemasan atau residu.

Saat menjual kain dengan harga, katakanlah, Rp150.000/kg bruto tanpa menjelaskan bahwa berat tersebut mencakup hal-hal yang tidak digunakan pelanggan, ketidakpuasan bisa muncul.

Memastikan Kualitas Kain

Berat bruto yang lebih tinggi dari netto sering menunjukkan bahwa kain masih mengandung residu atau bahan tambahan seperti minyak dari proses knitting atau weaving. Memastikan berat netto yang sesuai menunjukkan bahwa kain telah melalui proses finishing yang baik.

Jika kain terlihat lebih berat karena kandungan air, artinya ada pengeringan yang kurang sempurna. Sehingga, hal ini mungkin mempengaruhi kualitas kain saat digunakan.

Efisiensi Logistik

Dalam pengiriman kain, berat bruto menjadi perhatian karena mencakup seluruh paket, termasuk kemasan. Namun, berat netto penting untuk menghitung “jumlah bahan sebenarnya” yang dapat digunakan oleh pembeli.

Misalnya, pengiriman yang Knittopreneurs lakukan mencakup kain dengan berat bruto 1 ton, tetapi berat netto hanya 900 kg. Pembeli harus mengetahui perbedaan ini untuk menyesuaikan persediaan mereka.

Baca Juga: Cara Membuat Baju dan Tips Produksinya dalam Jumlah Banyak, Wajib Tahu!

Menentukan Keperluan Produksi

Pelanggan seperti konveksi dan sablon membutuhkan kain berdasarkan berat atau panjang netto. Jika menerima kain berdasarkan berat bruto, jadi ada kemungkinan kekurangan bahan utama untuk memenuhi kebutuhan.

Contohnya, kain dengan berat bruto 50 kg ternyata memiliki netto hanya 45 kg. Hal ini bisa mengganggu jadwal produksi karena bahan tidak cukup.

Pemenuhan Standar Industri

Industri tekstil memiliki standar untuk memastikan bahwa kain yang dijual kepada pelanggan sudah melewati proses finishing yang tepat. Berat netto adalah indikator utama untuk memverifikasi bahwa kain memenuhi standar ini.

Kain greige yang masih dalam berat bruto belum memenuhi standar untuk digunakan langsung karena belum melalui proses pencucian, pewarnaan, atau pelicinan.

Perencanaan Desain dan Produksi

Desainer atau produsen sering kali memerlukan berat kain netto untuk memastikan keakuratan dalam proses potong, jahit, atau pencetakan desain.

Kain dengan berat netto yang lebih ringan setelah finishing mungkin lebih cocok untuk pakaian ringan seperti kaos, dibandingkan kain yang masih dalam berat bruto.

Baca Juga: Knittopreneurs Wajib Tahu! Ini Cara Cepat Menentukan Harga Jual Produk

Bagaimana Perbedaan Bruto dan Netto pada Kain Knitto?

Nah, jika membeli kain kaos atau bahan jaket dan sweater hingga kain printing di Knitto, Minto spill di sini bagaimana melihat perbedaan bruto dan netto pada kainnya!

  • Kenali Dulu, Apa Itu Berat Bruto dan Netto?
  • Berat Bruto: Berat kain kotor sebelum kain tersebut melalui proses pewarnaan. Ini adalah berat kain mentah atau kain greige, termasuk kandungan air, minyak, dan residu dari proses produksi awal.

  • Berat Netto: Berat kain bersih setelah melalui proses pewarnaan. Pada tahap ini, kain sudah dikeringkan dan siap untuk digunakan atau dijual dalam bentuk jadi.
  • Bagaimana Penerapan Harga Bruto dan Netto di Knitto?
    1. Harga Rollan: Menggunakan berat bruto, karena kain mentah biasanya dijual dalam jumlah besar atau untuk keperluan produksi lanjutan.
    2. Harga Eceran: Menggunakan berat netto, karena kain sudah siap digunakan oleh pelanggan dengan kualitas yang telah melalui proses finishing.
  • Batas Maksimum Selisih Berat Bruto dan Netto

Saat kain diproses dari bruto ke netto, akan ada penurunan berat akibat hilangnya air, minyak, atau residu. Di Knitto, begini toleransi dari selisihnya:

  • Selisih maksimum yang diizinkan adalah 8%.
  • Jika lebih dari itu, pelanggan berhak untuk meretur kain.

Khusus untuk kain warna putih, toleransi selisih berat lebih tinggi, yaitu 10%, karena proses bleaching (pemutihan) biasanya mengurangi berat lebih banyak dibandingkan warna lain.

Ilustrasi Kain Greige di Gudang Knitto Textiles
Ilustrasi Kain Greige di Gudang Knitto Textiles

Sampai di sini, apakah Knittopreneurs punya pertanyaan lain? Jika belum, atau mungkin masih bingung bagaimana perhitungannya, yuk kita simak:

Contoh Perhitungan Perbedaan Bruto dan Netto

Pada kesimpulannya, kain yang dijual oleh Knitto mengalami perubahan berat dari berat bruto (kain mentah) ke berat netto (kain jadi). Selisih berat ini terjadi karena proses pewarnaan, pencucian, dan finishing yang menghilangkan sisa air, minyak, atau kotoran pada kain mentah. 

Selisih ini dihitung dalam bentuk persentase untuk memastikan apakah berat kain masih dalam batas toleransi yang diizinkan. 

Contoh Rumus Persentase Selisih dan Perhitungan Perbedaan Bruto dan Netto untuk Kain Knitto
Contoh Rumus Persentase Selisih dan Perhitungan Perbedaan Bruto dan Netto untuk Kain Knitto

Persentase selisih antara berat bruto dan netto adalah 4,36%. Karena ini masih di bawah toleransi maksimum 8%, kain tersebut dapat diterima.

Lebih lengkapnya, Knittopreneurs juga bisa melihat postingan berikut:

Semoga membantu ya!

Baca Juga: Belajar Cara Jualan Online dengan Strategi yang Tepat, Wajib Coba!

Itu dia informasi yang bisa Minto berikan terkait perbedaan bruto dan netto, terutama untuk Knittopreneurs yang ingin membeli bahan kaos dan kain di Knitto. Toleransi susutnya tertera jelas, dan masih sangat aman untuk dibuat menjadi berbagai pakaian.

Klik Banner untuk Langsung Berbelanja di Portal Kain Knitto
Klik Banner untuk Langsung Berbelanja di Portal Kain Knitto

Yuk, mulai pakai bahan Knitto! Bersama Knitto, kita #BeraniMelokal!

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]