Rabu, November 26, 2025
BerandaBlogApa Penyebab Kain Berbulu Setelah Dicuci? Ini Penjelasan dan Solusinya!

Apa Penyebab Kain Berbulu Setelah Dicuci? Ini Penjelasan dan Solusinya!

Rate this post

PT Knitto Tekstil Indonesia – Pernah nggak Knittopreneurs punya baju yang awalnya halus, tapi setelah beberapa kali dicuci tiba-tiba muncul serat kecil seperti bulu halus di permukaannya

Masalah kain berbulu ini memang sering terjadi, baik pada kaos, hoodie, celana, maupun pakaian harian lainnya. Selain mengganggu tampilan, kondisi ini juga bikin baju terlihat cepat kusam dan kurang rapi.

Supaya Knittopreneurs bisa menghindari, yuk kita bahas kenapa kain bisa berbulu, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya. Di akhir artikel, Minto juga kasih rekomendasi bahan dari Knitto yang minim bulu, scrolling sampai habis, ya!

Kenapa Kain Bisa Berbulu Setelah Dicuci?

Sebelum masuk ke penyebab detailnya, penting untuk tahu dulu alasan mendasar kenapa sebuah kain bisa berbulu.

Proses berbulu atau pilling terjadi ketika permukaan kain mengalami gesekan terus-menerus baik saat dipakai maupun saat dicuci. Gesekan ini membuat serat-serat kecil dari kain dan menggumpal membentuk bulu halus.

Ini merupakan hal yang wajar, tapi seberapa cepat terjadinya sangat dipengaruhi oleh jenis bahan, kualitas benang, cara merajut, hingga cara perawatan.

Penyebab Kain Berbulu Setelah Dicuci

Setelah tahu gambaran umumnya, sekarang kita masuk ke penyebab spesifik kenapa kain berbulu setelah dicuci.

  • Gesekan antar pakaian di dalam mesin cuci

Saat dicuci bersama pakaian lain, serat kain bisa saling bergesekan dan memicu timbulnya bulu.

  • Serat kain yang kurang stabil

Beberapa jenis bahan atau benang memiliki kecenderungan mengeluarkan bulu lebih cepat, terutama jika kualitas filamennya kurang stabil.

  • Pencucian dengan putaran terlalu kencang

Semakin besar putaran, semakin kuat gesekannya dan semakin cepat kain berbulu.

  • Pencucian menggunakan air panas

Air panas dapat memecah struktur serat kain, membuatnya lebih mudah terangkat.

  • Penggunaan detergen berlebihan

Sisa detergen yang tidak larut bisa membuat permukaan kain menjadi kasar, memicu bulu lebih cepat muncul.

  • Pengering mesin yang terlalu panas

Suhu tinggi dapat merusak permukaan kain dan mempercepat pembentukan serat halus di permukaan.

  • Kualitas finishing kain yang kurang optimal

Beberapa kain yang tidak melalui proses finishing yang baik akan lebih mudah berbulu saat digunakan.

Cara Mencegah dan Mengatasi Kain Berbulu Setelah Dicuci

Supaya pakaian tetap halus dan awet, langkah-langkah berikut bisa Knittopreneurs lakukan saat mencuci atau merawat baju.

1. Balik pakaian sebelum dicuci

Langkah sederhana ini mengurangi gesekan di permukaan kain, sehingga meminimalkan risiko berbulu.

2. Pisahkan pakaian berdasarkan tekstur

Jangan mencampur kain halus dengan jeans, jaket, atau kain kasar lainnya.

3. Gunakan detergen secukupnya

Semakin sedikit residu, semakin baik untuk permukaan kain.

4. Pilih mode cuci yang lembut (gentle/soft wash)

Putaran pelan = gesekan lebih rendah.

5. Hindari air panas

Gunakan air suhu normal untuk menjaga stabilitas serat.

6. Gunakan laundry bag

Cocok buat pakaian premium atau kain yang sensitif terhadap gesekan.

7. Hindari pengering bersuhu tinggi

Lebih baik jemur di tempat teduh agar serat tidak rusak.

8. Gunakan alat penghilang bulu jika sudah terlanjur muncul

Lint roller atau fabric shaver bisa membantu merapikan permukaan kain tanpa merusaknya.

Baca juga: Panduan Ukuran Ketebalan Kaos dan Jenis Kain yang Digunakan

Rekomendasi Kain Minim Bulu dari Knitto

bahan kaos premium Knitto cotton bamboo
bahan kaos premium Knitto cotton bamboo

Kalau Knittopreneurs ingin bahan kaos atau kain yang lebih halus dan minim bulu sejak awal, Knitto sebagai supplier bahan kaos terpercaya memilik beberapa pilihan bahan Knitto yang memang dirancang dengan finishing lebih lembut dan stabil.

Berikut rekomendasinya:

1. Cotton Combed (16s, 20s, 24s, 28s, 30s)

Bahan cotton combed Knitto dikenal memiliki permukaan halus dan minim bulu karena benang yang digunakan berkualitas dan melalui proses finishing yang rapi.

2. Cotton Combed Enzywash

Melalui proses enzyme washing yang membantu mengurangi bulu halus dan membuat kain lebih halus serta stabil.

3. Cotton Bamboo

Selain lembut, cotton bamboo juga terkenal minim bulu karena struktur serat yang lebih stabil dan ramah kulit.

Baca juga: Apa Perbedaan Cotton Combed dan Cotton Bamboo? Simak di Sini!

4. TENCELâ„¢ Modal Blended with Cotton

Kain premium dengan permukaan sangat halus dan cenderung bebas bulu meski sering dicuci.

Kalau kamu ragu memilih bahan mana yang cocok untuk kebutuhan produksi, admin Knitto bisa bantu arahkan sesuai preferensi dan budget.

Kain berbulu setelah dicuci adalah hal yang sebenarnya cukup umum, tapi bisa diminimalkan dengan pemilihan bahan berkualitas dan cara perawatan yang tepat. Knitto selalu memastikan proses knitting dan finishing dijalankan dengan standar tinggi agar kain lebih stabil, halus, dan minim pilling.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, Knittopreneurs bisa menjaga pakaian tetap halus dan terlihat baru lebih lama.

Kalau butuh rekomendasi bahan anti bulu untuk kebutuhan produksi brand milikmu, tinggal hubungi admin Knitto atau cek langsung pilihan kain premium di toko bahan kaos Knitto terdekat, ya!

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

Chat Whatsapp