Bercerita dengan Baju Adat Jawa Barat, Sejarah dan Filosofinya yang Kaya Makna

0
5/5 - Vote count: 56 votes

Bercerita dengan Baju Adat Jawa Barat, Sejarah dan Filosofinya yang Kaya Makna – Halo Knittopreneurs! Mengulik kekayaan budaya Indonesia memang tidak ada habisnya, apalagi jika membahas mengenai pakaian adat.

Ini 7 Jenis Baju Adat Jawa Barat, Juga Sejarah dan Maknanya
Ini 7 Jenis Baju Adat Jawa Barat, Juga Sejarah dan Maknanya

Seperti yang kita ketahui bersama, hampir setiap daerah di tanah air memiliki konsep baju adat dengan elemen yang berbeda-beda. Hal ini cukup menarik untuk dipelajari, terutama untuk mengetahui maknanya, yang bisa jadi terbentuk dari kebiasaan dan kepercayaan yang beragam pula.

Pada artikel kali ini, Minto akan mengajak Knittopreneurs untuk mengenal lebih dalam salah satunya, yaitu mengenai baju adat jawa barat. Baca hingga akhir ya!

Memahami Tren Perkembangan Baju Adat Jawa Barat

Baju adat jawa barat memiliki perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu. Perkembangannya bisa dibedakan menurut beberapa zaman, seperti:

Zaman Kerajaan Sunda (Sebelum Abad ke-16)

Pada masa ini, pakaian adat mencerminkan status sosial dan kedudukan seseorang di masyarakat. Misalnya, pakaian bangsawan biasanya terbuat dari bahan yang lebih mewah seperti sutra dan dihiasi dengan perhiasan emas dan perak. Pemakaiannya dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha yang mendominasi wilayah Jawa Barat pada waktu itu.

Periode Kerajaan Cirebon dan Pajajaran (Abad ke-16)

Setelah runtuhnya Kerajaan Sunda, pengaruh Kerajaan Cirebon dan Pajajaran menjadi dominan. Pada periode ini, baju adat mulai menunjukkan pengaruh Islam yang kuat setelah penyebaran agama Islam oleh para wali dan sultan Cirebon. Pakaian menjadi lebih sederhana dan tertutup, namun tetap mempertahankan elemen dekoratif seperti sulaman dan bordiran.

Era Kolonial Belanda (Abad ke-17 hingga awal Abad ke-20)

Selama periode ini, pakaian adat Jawa Barat mengalami perubahan akibat pengaruh budaya Eropa. Gaya berpakaian mulai mengadopsi elemen-elemen busana Barat seperti jas, topi, dan celana panjang untuk pria, serta rok panjang dan blus untuk wanita. Namun, masyarakat tetap mempertahankan identitas lokal mereka dengan memodifikasi gaya Barat sesuai dengan norma dan tradisi setempat.

Masa Kemerdekaan (1945-1960an)

Beskap dan Kebaya dalam Baju Adat
Beskap dan Kebaya dalam Baju Adat

Setelah Indonesia merdeka, ada kebangkitan “kesadaran budaya” yang mendorong pelestarian pakaian adat sebagai simbol identitas nasional. Baju adat Jawa Barat mulai banyak digunakan dalam upacara-upacara resmi dan perayaan nasional.

Kurun Waktu Modern (1970an-sekarang)

Di era modern, baju adat Jawa Barat kembali beradaptasi dengan inovasi-inovasi dari desainer lokal. Contohnya seperti kebaya Sunda, beskap, dan baju pangsi yang sering kali digunakan dalam acara pernikahan, festival budaya, dan acara formal lainnya.

Dengan membahas periode demi periode, Knittopreneurs bisa melihat evolusi baju adat Jawa Barat dan bagaimana budaya dan sejarah mempengaruhi bentuk dan kelengkapannya.

Baca Juga: Memahami Lebih Jauh Kebaya Kutu Baru, Warisan Budaya yang Unik

7 Jenis Baju Adat Jawa Barat yang Unik dan Khas

Ilustrasi Jenis Jenis Baju Adat Jawa Barat | Sumber Gambar: Pinterest
Ilustrasi Jenis Jenis Baju Adat Jawa Barat | Sumber Gambar: Pinterest

Di Jawa Barat, ada dominasi masyarakat Sunda yang dikenal dengan sejarah dan budaya yang beragam. Hal-hal seperti kelas sosial, kepercayaan, hingga “kiblat” mode yang dianut pun mempengaruhi bagaimana pakaian dipakai pada suatu daerah.

Nah, kali ini Minto mau coba membahas jenis dan karakteristik masing-masingnya dengan pembeda berupa tiap daerah. Dilansir dari karya tulis mengenai Perancangan Media Informasi Buku Gaya Kebaya Sunda (2011) yang ditulis oleh Lestari, dan informasi yang diperoleh dari Museum Nusantara, simak penjelasan lengkapnya yuk! 

  1. Bandung

Bandung, sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat, memiliki baju adat yang dikenal dengan nama Kebaya Sunda. Busana ini biasanya dikenakan dalam acara resmi dan upacara adat.

Baju Kebaya Sunda terdiri dari kebaya yang dibuat dari bahan brokat atau sutra dengan motif floral. Kebaya ini dipadukan dengan kain batik atau songket sebagai bawahan. Selendang yang diselempangkan di bahu, aksesoris seperti tusuk konde, dan bros besar melengkapi pakaian ini.

Berbeda dengan baju adat Jawa Tengah, kebaya yang populer di Jawa Barat adalah yang identik dengan warna-warna cerah. Misalnya seperti merah, ungu, kuning, dan putih.

Setiap komponennya memiliki makna tersendiri, yaitu:

  • Kebaya: Melambangkan keanggunan dan kelembutan wanita Sunda.
  • Motif Floral: Mencerminkan kedekatan dengan alam dan keindahan.
  • Bros dan Tusuk Konde: Simbol status sosial dan keanggunan.
  • Selendang: Menunjukkan keramahtamahan dan keterbukaan.
  1. Cirebon

Cirebon memiliki baju adat yang unik, yaitu Kebaya Cirebonan dan Jubah untuk pria. Baju adat ini sering digunakan dalam acara-acara kebesaran dan upacara adat.

Kebaya Cirebonan biasanya terbuat dari kain sutra atau katun dengan motif mega mendung, yang merupakan motif khas Cirebon. Pria biasanya memakai jubah dengan celana panjang dan ikat kepala yang disebut bendo. 

Semuanya memiliki arti sendiri-sendiri, seperti:

  • Kebaya Cirebonan: Menggambarkan kehalusan dan keindahan budaya Cirebon.
  • Motif Mega Mendung: Melambangkan ketenangan dan kebesaran hati.
  • Jubah: Melambangkan kebesaran dan kewibawaan pria Cirebon.
  • Bendo: Simbol keberanian dan keteguhan.
  1. Sukabumi

Baju adat Sukabumi disebut Kain Pangsi. Pangsi adalah pakaian tradisional yang terdiri dari atasan berupa baju dengan lengan panjang dan celana panjang longgar. Pakaian ini sering dipakai oleh pria dalam kehidupan sehari-hari maupun acara adat. Wanita di Sukabumi biasanya mengenakan kebaya dengan kain batik sebagai bawahan.

Tiap bagian dari baju adat ini, memiliki makna yang beragam, yaitu:

  • Baju Pangsi: Melambangkan kesederhanaan dan keseharian masyarakat Sunda.
  • Iket: Simbol keuletan dan kecerdasan.
  • Selendang: Menunjukkan kehormatan dan penghargaan terhadap tradisi.

Simak juga jenis-jenis “iket” yang pernah dibahas pada sosial media Humas Bandung ini!

 

View this post on Instagram

 

A post shared by bdg.humas (@humas_bandung)

  1. Garut

Garut terkenal dengan pakaian adat yang disebut Baju Kampret untuk pria dan Kebaya Garut untuk wanita. Baju Kampret adalah baju dengan model yang sederhana dan longgar, sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan acara adat. Kebaya Garut sering dihiasi dengan sulaman dan dikenakan dengan kain batik Garut yang terkenal.

Makna filosofis setiap baju adat di Jawa Barat ini adalah:

  • Baju Kampret: Melambangkan kesederhanaan dan keteguhan.
  • Kebaya Garut: Simbol keanggunan dan keterampilan seni wanita Garut.
  • Sulaman Halus: Menggambarkan ketelitian dan kesabaran.
  1. Tasikmalaya

Tasikmalaya memiliki baju adat yang dikenal sebagai Baju Bedahan. Bedahan adalah pakaian yang terdiri dari atasan berupa baju kurung longgar dan celana panjang. Pria biasanya mengenakan ikat kepala yang disebut iket atau destar. Wanita mengenakan kebaya dengan kain batik khas Tasikmalaya yang dihiasi dengan bordiran.

Saat dikenakan, semuanya akan membentuk satu kesatuan yang harmonis. Namun, masing-masingnya memiliki arti yang berbeda:

  • Baju Bedahan: Menunjukkan kesederhanaan dan kearifan lokal.
  • Iket/Destar: Melambangkan ketegasan dan kecerdasan.
  • Kain Batik: Mencerminkan seni dan kreativitas masyarakat Tasikmalaya.
  1. Bogor

Bogor memiliki baju adat yang disebut Beskap Sunda untuk pria dan Kebaya Sunda untuk wanita. Beskap adalah baju dengan potongan jas, biasanya dipadukan dengan kain batik sebagai bawahan dan ikat kepala yang disebut iket. Kebaya Sunda di Bogor mirip dengan yang ada di Bandung, dengan aksesoris seperti selendang dan tusuk konde.

Baju adat yang mirip dengan daerah Bandung ini memiliki komponen-komponen yang bermakna:

  • Beskap Sunda: Simbol kewibawaan dan kemuliaan pria Sunda.
  • Iket Kepala: Melambangkan keteguhan dan identitas budaya.
  • Kebaya Sunda: Simbol keanggunan dan kecantikan wanita Sunda.
  1. Sumedang

Terakhir, ada dari daerah Sumedang. Pakaian adat di sekitar ini sering disebut Baju Pangsi Sumedang. Baju Pangsi di Sumedang sedikit berbeda dengan daerah lain karena menggunakan kain batik Sumedang yang memiliki motif khas. Pakaian ini sering digunakan dalam upacara adat dan kegiatan budaya.

Diketahui bahwa makna masing-masing elemennya adalah:

  • Baju Pangsi Sumedang: Melambangkan kesederhanaan dan kerja keras.
  • Kain Batik Sumedang: Simbol kebanggaan lokal dan warisan budaya.
  • Motif Khas: Mencerminkan identitas dan sejarah Sumedang.

Baca Juga: Sejarah dan Makna dari Pakaian Adat Melayu, Cek Yuk!

Fungsi Baju Adat Jawa Barat

Contoh Fungsi Baju Adat Jawa Barat | Sumber Gambar: Pinterest
Contoh Fungsi Baju Adat Jawa Barat | Sumber Gambar: Pinterest

Macam-macam baju adat Jawa Barat yang sudah dibahas pada bagian artikel sebelumnya, bisa dipakai pada berbagai kesempatan. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Upacara Pernikahan

Dalam upacara pernikahan adat Sunda, baju adat jawa barat memiliki peran penting di setiap tahapan acara, dari lamaran hingga resepsi. Saat lamaran, calon pengantin wanita biasanya mengenakan kebaya sederhana dengan warna yang lembut, sedangkan pria memakai beskap. 

Pada hari pernikahan, pengantin wanita mengenakan kebaya Sunda lengkap dengan siger (mahkota) dan aksesoris lainnya yang melambangkan keanggunan dan status. Pengantin pria mengenakan beskap yang dipadukan dengan kain batik atau songket.

  • Upacara Adat Sunda

Selain pernikahan, baju adat Sunda juga digunakan dalam berbagai upacara adat lainnya seperti sunatan (khitanan) dan tujuh bulanan (mitoni). Dalam upacara sunatan, anak laki-laki yang akan disunat biasanya mengenakan baju pangsi, yang mencerminkan kesederhanaan dan keberanian. 

Sedangkan dalam upacara mitoni, calon ibu memakai kebaya yang dihiasi dengan berbagai aksesoris, melambangkan doa dan harapan untuk keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya.

  • Festival dan Perayaan Daerah

Baju adat jawa barat juga sering digunakan dalam berbagai festival dan perayaan budaya di Jawa Barat, seperti pesta rakyat dan karnaval. Misalnya, dalam Festival Budaya Sunda, peserta mengenakan pakaian adat untuk menampilkan berbagai kesenian tradisional, seperti tari Jaipong dan pencak silat.

  • Seni dan Tari

Dalam seni pertunjukan dan tari tradisional Jawa Barat, baju adat memainkan peran penting. Seperti dalam tari Jaipong, penari wanita mengenakan kebaya dengan warna-warna cerah dan hiasan kepala yang indah. Pakaian ini dirancang untuk menonjolkan gerakan tari yang dinamis dan penuh energi. 

Begitu pula dalam pertunjukan wayang golek, para dalang sering memakai pakaian adat yang mencerminkan karakter yang mereka mainkan, memberikan nuansa yang sangat melokal pada setiap pertunjukan.

  • Dunia Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, baju adat jawa barat diperkenalkan dan diajarkan sebagai bagian dari kurikulum kebudayaan di Jawa Barat. Sekolah-sekolah sering mengadakan hari kebudayaan di mana siswa diminta mengenakan pakaian adat dan mempelajari sejarah serta makna filosofisnya.

Aktivitas ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta dan penghargaan terhadap warisan budaya sejak dini.

  • Identitas Budaya

Baju adat Jawa Barat menjadi simbol identitas budaya yang kuat bagi masyarakat Sunda. Setiap elemen pakaian adat mengandung makna filosofis yang mencerminkan nilai-nilai dan kearifan lokal. 

Pemakaian baju adat jawa barat tidak hanya dalam acara resmi tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan komitmen masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya mereka. Sekaligus menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya Sunda kepada generasi muda dan dunia luar.

Baca Juga: Mengenal Baju Adat Jawa Tengah Beserta Makna Dan Filosofi Lengkap

Itulah pembahasan mengenai sejarah, jenis, ciri khas, dan fungsi baju adat Jawa Barat yang bisa Minto berikan untuk Knittopreneurs. Semoga setelah membaca artikel ini, Knittopreneurs dapat memahami dan mengenal lebih dekat mengenai busana yang kental akan nilai budaya dan makna filosofis ini.

Sampai bertemu di artikel selanjutnya!

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]