7 Ragam Baju Adat Kalimantan Barat, Penuh Makna! – Baju adat Kalimantan Barat jadi salah satu warisan budaya yang masih lestari hingga kini.

Kalimantan barat memiliki beberapa suku sehingga terdapat beragam baju adat kalimantan barat yang berbeda-beda.
Setiap baju adat dari beragam suku tersebut memiliki keunikan, ciri khas, serta makna simbolik masing-masing.
Knittopreneurs penasaran apa saja ragam baju adat Kalimantan Barat? Simak penjelasan Minto dibawah ini, yuk!
Sejarah Baju Adat Kalimantan Barat

Baju adat di Kalimantan Barat terdiri dari keberagaman suku di wilayah ini, seperti Dayak, Melayu, dan Tionghoa.
Masing-masing suku memiliki corak dan makna khasnya sendiri yang diwariskan turun-temurun.
Contohnya, baju adat suku Dayak yang mulanya terbuat dari olahan kayu adalah sebagai bentuk rasa syukur atas karunia dari alam.
Sejak dulu kala, baju adat Kalimantan Barat tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tapi juga simbol status sosial hingga perlindungan spiritual.
Baju adat ini digunakan dalam upacara adat serta keagamaan, tapi kini mulai dikenakan saat festival budaya maupun pertunjukan seni.
Baca juga: Sejarah dan Makna dari Pakaian Adat Melayu, Cek Yuk!
Keunikan Baju Adat Kalimantan Barat

Salah satu keunikan utama dari baju adat Kalimantan Barat adalah menggunakan bahan alam dan motif etnik.
Banyak pakaian adat yang dihiasi manik-manik, benang emas, hingga ukiran khas suku Dayak.
Selain itu mengandung filosofi yang merefleksikan hubungan manusia dengan alam dan leluhur.
Bentuk dan potongan baju adatnya pun sangat beragam, tergantung dari suku dan keperluan penggunaannya.
Ragam Baju Adat Kalimantan Barat
Setiap suku memiliki pakaian adat yang berbeda dan unik. Apa saja ragam baju adat Kalimantan Barat? Simak, yuk!
King Baba

King Baba merupakan pakaian adat suku Dayak yang digunakan oleh laki-laki.
Pakaian ini terbuat dari kulit tanaman endemik Kalimantan yaitu kayu kapuo.
Proses pembuatanya adalah kulit kayu dipukul dengan palu di dalam air sehingga menyisakan seratnya saja.
Kulit kayu yang telah lentur kemudian dilukis berupa corak etnik khas suku Dayak.
Pada bagian baju juga dihias menggunakan manik-manik serta modelnya dibuat tanpa lengan.
Terdapat pula ikat kepala yang menggunakan bahan sama namun terdapat tambahan hiasan berupa bulu burung Enggan Gading.
King Bibinge

Apabila King Baba merupakan pakaian yang digunakan laki-laki, King Bibinge adalah pakaian yang digunakan untuk perempuan.
King Bibinge juga memiliki model tanpa lengan serta terdapat hiasan manik-manik yang terbuat dari kayu kering.
Ikat kepala yang dipakai juga khas suku Dayak berbentuk segitiga.
Perbedaannya adalah adanya penambahan aksesoris berupa gelang dan kalung.
Gelang yang digunakan terbuat dari akar pohon yang telah dipintal, sedangkan kalung terbuat dari akar pohon atau tulang hewan.
Buang Kuureng

Buang kuureng merupakan baju adat Kalimantan Barat yang berasal dari suku Melayu.
Meski demikian, baju kuureng memiliki ciri khas yang membedakan dengan baju kurung lainnya di Malaysia dan Brunei.
Buang kuureng ini terdiri dari dua macam jenis, yaitu Kuurung Sapek Tangan untuk model lengan pendek dan Kurung Langke Tangan untuk model lengan panjang.
Baca juga: Mengenal 10 Jenis dan Aksesoris Baju Kurung, Penampilan Auto Anggun!
Teluk Belanga

Teluk Belanga adalah baju adat Kalimantan Barat yang berkembang di daerah pesisir dan kota Pontianak.
Pakaian ini dikenakan oleh laki-laki dan memiliki desain tertutup dengan kerah cekak musang serta kancing di bagian depan.
Baju Teluk Belanga biasanya dipadukan dengan kain sarung dan songkok.
Hingga kini, Teluk Belanga masih dipakai dalam acara pernikahan adat Melayu dan perayaan hari besar keagamaan.
King Kabo

King Kabo adalah versi modifikasi dari King Baba yang dikenakan oleh laki-laki.
Pakaian adat ini dibuat dengan kombinasi kulit kayu kapuo dan kain sungkit.
Desainnya mirip namun lebih menonjolkan hiasan manik-manik dan warna yang mencolok seperti merah, kuning, dan emas.
Biasanya pakaian ini dikenakan oleh remaja laki-laki yang sedang belajar memperdalam seni tari Dayak dan menunjukkan kesiapan mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
Ta’a

Ta’a adalah pakaian khas perempuan suku Dayak Kenyah.
Baju ini terdiri dari beberapa komponen, seperti da’a (ikat kepala terbuat dari daun pandan), baju atasan sapei inoq, dan rok yang disebut ta’a
Ta’a terbuat dari bahan dasar pandan dan kain, hiasan bulu burung, serta gelang pintalan benang yang diyakini sebagai penolak bala.
Baju adat Kalimantan Barat ini memiliki motif khusus, yakni burung enggang dan harimau untuk bangsawan, sedangkan untuk masyarakat biasa berupa motif tumbuhan.
Sapai Sapaq

Baju adat Kalimantan Barat yang disebut Sapai Sapaq digunakan untuk kaum laki-laki.
Secara keseluruhan, pakaian adat ini memiliki kemiripan motif dan desain dengan pakaian adat Ta’a.
Perbedaannya terletak pada bawahan yaitu berupa celana pendek yang disebut Abeq kaboq.
Selain itu, terdapat aksesoris tambahan berupa perisai dan mandu sebagai perlindungan diri.
Baju adat ini memiliki makna yang melambangkan kearifan suku Dayak dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Aksesoris Baju Adat Kalimantan Barat
Kalimantan Barat tak hanya memiliki pakaian adat yang unik, melainkan aksesoris khas dengan penggunaannya sendiri.
Inilah aksesoris baju adat Kalimantan Barat yang sering digunakan.
- Simbolong
Simbolong merupakan aksesoris yang dikenakan pada sanggul wanita.
Perhiasan ini bisa dipakai dalam aktivitas sehari-hari maupun saat menghadiri upacara adat.
- Tajuk Bulu Tantawan dan Tajuk Bulu Arue
Kedua hiasan kepala yaitu tajuk bulu tantawan dan arue umumnya digunakan dalam berbagai momen dan menjadi simbol budaya.
- Poosong
Poosong adalah perhiasan khas yang dikenakan pada bagian telinga wanita, tepatnya di lubang telinga.
- Kalong / Manik Pirak
Kalong atau dikenal juga sebagai manik pirak, adalah kalung yang dirancang untuk mempercantik leher sekaligus mencerminkan status sosial pemakainya.
Semakin megah desainnya, biasanya menunjukkan kedudukan yang lebih tinggi dalam masyarakat.
- Kalong Manik Kalabe
Kalong manik kalabe memiliki motif dan warna yang menggambarkan jiwa muda dan digunakan khusus untuk perempuan muda.
- Kalong Manik Lawang
Kalung manik lawang merupakan aksesoris yang bisa dikenakan oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.
- Tangkalai’ atau Sumpae
Tangkalai’ atau sumpae adalah gelang atau perhiasan lengan yang dipakai oleh pria maupun wanita.
- Isi Amas atau Gigi Emas
Gigi emas, atau yang dikenal sebagai isi amas dipasang untuk memperindah penampilan gigi.
Perhiasan ini juga mencerminkan simbol kekayaan dan status ekonomi seseorang.
Baju adat Kalimantan Barat bukan hanya sekedar potongan busana, melainkan jadi jati diri, nilai budaya, dan warisan leluhur.
Setiap ragam pakaian memiliki pesan simbolis dan makna keharmonisan dengan alam.
Yuk, kenali lebih dalam warisan budaya melalui busana adat ini!
TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG
Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon: (022) 4214962
Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon : (022) 20589089
TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta
Telepon : (0274) 5017513
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG
Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang
Telepon: (024) 760-728-5
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)
Telepon: (031)5937700
Official WhatsApp: 082120003035
Email : [email protected]