Jumat, Oktober 3, 2025
BerandaBahanCara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos dengan Tepat

Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos dengan Tepat

Rate this post

PT. Knitto Tekstil Indonesia – Cara menghitung kebutuhan kain untuk kaos sebenarnya cukup sederhana. Knittopreneurs hanya perlu memperhatikan jenis kain yang digunakan serta jumlah kaos yang ingin diproduksi.

Setelah kedua hal tersebut diketahui, menghitung kebutuhan kain akan jauh lebih mudah. Kendati demikian, masih banyak Knittopreneurs terutama yang baru mulai merintis usaha brand atau konveksi yang belum mengetahui hal ini.

Apa Faktor yang Mempengaruhi Hasil Kaos?

Sebelum masuk pada cara menghitung kebutuhan kain untuk kaos, kita harus mengetahui lebih dahulu apa saja hal yang mempengaruhi dari hasil kuantitas kaos dari bahan kaos yang Knittopreneurs beli.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk simak faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kaos di bawah ini!

Ketebalan dan Gramasi Kain

Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos

Faktor pertama adalah mengenai ketebalan dan gramasi dari kain yang Knittopreneurs beli. Setiap jenis kain kaos memiliki karakteristik, ketebalan dan gramasi yang berbeda. Hal ini kemudian mempengaruhi hasil.

Hal inilah yang membuat ketebalan dan gramasi kain sangat berpengaruh pada hasil akhir dari kaos. Di Knitto Textules, ada berbagai varian dari produk Cotton Combed. Mulai dari 16s, 20s, 24s dan 30s.

Baca Juga: Apa itu Gramasi? Ini Pengertian dan Rumus Menghitungnya!

Panjang Kain

Faktor berikutnya adalah panjang kain. Bahkan, panjang kain pun sangat dipengaruhi dengan gramasi dari bahan kaos itu sendiri. Sebab, meski ketebalan yang sama, panjang kain ini bisa berbeda.

Contohnya, pada Cotton Combed 30s dan Combed Pique 30s. Meski memiliki ketebalan 30s, panjang kedua kain yang dihasilkan ini tetap berbeda.

Baca Juga: 1 Kg Kain Combed 24s Bisa Jadi Berapa Kaos?

Jenis Rajutan

Pique

Faktor ketiga adalah jenis rajutan. Jenis rajutan ini bahkan sangat mempengaruhi hasil akhir kaos. Contohnya, Cotton Combed 30s dan Combed Pique 30s. Meski sama-sama 30s, jumlah potongan yang dihasilkan dari 1 kg kain bisa berbeda karena perbedaan rajutan.

Cotton Combed sendiri menggunakan rajutan single knit sementara Combed Pique menggunakan rajutan pique yang memiliki struktur yang berbeda. Hal ini juga berlaku dengan rajutan terry dan jenis rajutan-rajutan lain.

Lebar Kain

Selanjutnya faktor lebar kain. Setiap kain yang dijual di pasaran memiliki lebar atau setting kain yang berbeda. Beberapa setting kain yang paling sering ditemui adalah 36″, 40″ dan 42″ utamanya pada jenis rajutan single knit.

Hal ini berbeda dengan jenis rajutan pique yang lebar kainnya biasanya lebih besar. Misalnya 45″. Terlepas dari itu, terdapat dua jenis setting kain yang paling umum yakni Tubular dan Open Finish. Setting Tubular adalah kain yang berbentuk menyarung atau bulan sedangkan Open Finish adalah kain yang sudah dibelah dari bentuk tubular.

Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos

Jenis setting tubular umumnya digunakan pada kain dengan rajutan single knit dan pique. Sementara setting open finish biasanya dipakai untuk kain rajutan terry yang diterapkan pada kain baby terry dan kain fleece.

Kesimpulannya kain dengan lebar kecil umumnya menghasilkan potongan yang lebih sedikti sedangkan setting kain dengan lebar yang besar seperti 42″dapat memberikan jumlah potongan yang lebih banyak.

Pola Potong

Faktor terakhir yang mempengaruhi hasil potongan ini adalah pola potong yang digunakan. Karena itu, Knittopreneurs wajbi memastikan pola potong yang dibuat itu benar agar hasil yang didapatkan bisa maksimal.

Jika proses pemotongan dilakukan vendor konveksi, Knittopreneurs wajib untuk memastikan produksinya itu terjaga denagan baik agar hasil kaos yang diperoleh maksimal dan pastinya menguntungkan untuk bisnis.

Hasil Kaos yang Didapatkan dari Setiap Jenis Rajutan Kain

Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, toko bahan kaos Knitto menyediakan berbagai jenis rajutan kain yang bisa Knittopreneurs pilih sesuai kebutuhan produksi. Mulai dari single knit, pique, hingga terry.

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah produk-produk dari toko bahan kaos Knitto berdasarkan jenis rajutannya. Yuk langsung simak di bawah ini:

  • Single Knit

Produk kain yang masuk ke dalam kategori rajutan single knit dari Knitto Textile adalah:

Cotton Combed, Cotton Carded, CVC, Cotton Bamboo, Cotton Modal, Fancy Fabrics (CVC Threetone/Twitone, CVC New Slub Siro, CVC Astro, CVC Fuzzy, Cotton Slub dan Cotton Galaxy).

  • Pique

Sementara untuk rajutan pique, terdapat dua jenis produk kain Knitto yakni produk CVC Pique 24s dan Combed Pique 30s.

  • Terry

Terdapat dua produk kain yang masuk pada kategori rajutan terry yakni Combed Fleece dan Combed Baby Terry. 

Setelah Knittopreneurs mengetahui berbagai jenis rajutan yang tersedia di Knitto, kini saatnya memahami berapa banyak hasil kaos yang bisa diperoleh dari masing-masing jenis rajutan.

Baca Juga: Ini 4 Ciri-Ciri Bahan Baby Terry Premium yang Wajib Diketahui!

Hasil Kaos dari 1 kg kain Single Knit 20s

Kain dengan rajutan single knit dengan ketebalan 20s memiliki gramasi sekitar 200–210 gsm. Dari 1 kg kain jenis ini, Knittopreneurs biasanya bisa mendapatkan sekitar 3 potong kaos berukuran L dengan standar ukuran lokal dewasa.

Karena kain 20s lebih tebal dan memiliki gramasi yang lebih besar, panjang kain yang dihasilkan pun relatif lebih pendek dibandingkan jenis lainnya.

Dari 1 kg kain dengan ketebalan 20s, biasanya hanya didapatkan sekitar ± 2,2 meter kain. Untuk lebih jelasnya, Knittopreneurs bisa melihat tabel berikut yang menampilkan estimasi jumlah kaos berdasarkan berbagai ukuran dari kain rajutan single knit dengan ketebalan 20s.

Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos dengan Tepat

Hasil Kaos dari 1 kg Kain Single Knit 24s

Apakah kain dengan ketebalan 24s bisa menghasilkan lebih banyak potongan? Jawabannya, benar. Kain single knit dengan ketebalan 24s memiliki gramasi sekitar 175–185 gsm, lebih kecil dibandingkan kain 20s sehingga terasa sedikit lebih tipis.

Dari 1 kg kain 24s, panjang kain yang diperoleh sekitar ± 2,75 meter. Lalu, berapa jumlah kaos yang bisa Knittopreneurs hasilkan dari 1 kg kain 24s?

Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos dengan Tepat

Hasil Kaos dari 1 kg Kain Single Knit 30s

Kain dengan ketebalan 30s, khususnya jenis Combed, menjadi pilihan paling populer untuk pembuatan kaos polos maupun kaos dengan berbagai variasi desain. Gramasi kain 30s umumnya berada di kisaran 140–150 gsm, sehingga lebih tipis dibandingkan kain 20s maupun 24s.

Karena kain 30s lebih tipis, kain ini bisa menghasilkan potongan kaos lebih banyak. Apalagi jika Knittopreneurs menggunakan kain dengan lebar 42″ tubular. Jumlah kaos akan maksimal.

Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos dengan Tepat

Hasil Kaos dari 1 kg Kain Pique 24s

Setelah membahas hasil potongan dari single knit, kita masuk pada jumlah produk dari 1 kg kain pique 24s. Umumnya, kain ini dipakai untuk bahan kaos polo.

Kain pique 24s ini memiliki gramasi ± 220-240 gsm dengan lebar 45″ tubular dan panjang 1,9 meter per 1 kg. Lalu, berapa jumlah kaos yang bisa didapatkan dari 1 kg kain pique 24s?

Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos dengan Tepat

Kenapa hasil kaos dari Pique 24s lebih sedikit dibandingkan single knit 24s? Meskipun sama-sama memiliki ketebalan 24s, perbedaan gramasi dan panjang kain membuat hasil potongan tidak sama.

Baca Juga: 6 Jenis Bahan Kaos Polo Terbaik yang Wajib Diketahui! 

Hasil Kaos Dari 1 kg Kain Pique 30s

Berbeda dengan kain pique sebelumnya, kain pique 30s ini memiliki gramasi ± 180-190 gsm dengan lebar 45″ tubular dan panjang ± 2,4 meter per 1 kg. Tentu, produk yang dihasilkan kain pique 30s akan lebih banyak dari kain pique 24s.

Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos dengan Tepat

Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos?

Cara paling sederhana untuk menghitung kebutuhan kain bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Tentukan terlebih dahulu jumlah kaos yang ingin Knittopreneurs produksi.

  2. Pilih bahan kain yang akan digunakan beserta ketebalan yang sesuai kebutuhan.

  3. Hitung kebutuhan kain menggunakan rumus yang tersedia di bawah ini.

Rumus:

Jumlah kaos yang akan dibuat jumlah kaos dari 1 kg kain yang akan digunakan (patokan jumlah kaos bisa dilihat dari tabel diatas) = hasil kain yang Knittopreneurs harus beli atau harus digunakan secara Kg (kilogram)

Cara Menghitung Kebutuhan Kain untuk Kaos

Contoh Penerapan:

Misalnya Knittopreneurs ingin membuat kaos dengan bahan Combed 30s sebanyak 30 pcs ukuran L. Berdasarkan tabel, dari 1 kg kain Combed 30s bisa didapat sekitar 5 pcs kaos ukuran L. Maka perhitungannya adalah:

30 pcs kaos ÷ 5 pcs (hasil kaos dari 1 kg Combed 30s ukuran L) = 6 kg

Artinya, Knittopreneurs membutuhkan sekitar 6 kilogram kain untuk produksi 30 pcs kaos ukuran L.

Dengan menggunakan rumus di atas, Knittopreneurs bisa menentukan sendiri berapa banyak kain yang perlu dibeli atau disiapkan untuk proses produksi. Patokan jumlah kaos yang tercantum pada tabel merupakan estimasi umum yang biasanya didapatkan oleh customer Knitto dengan menggunakan ukuran kaos standar lokal.

Akhir kata semoga saja artikel ini dapat membantu Knittopreneurs agar lebih memahami cara menghitung kebutuhan kain untuk kaos.

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments

Chat Whatsapp