Mengenal Motif Baju Lurik yang Istimewa, Bagian Warisan Takbenda Indonesia

0
5/5 - Vote count: 74 votes

Mengenal Motif Baju Lurik yang Istimewa, Bagian Warisan Takbenda Indonesia – Indonesia memang tidak pernah kehabisan warisan budaya, terutama dalam hal aneka desain dan model dari baju adatnya. Contohnya, seperti motif khas yang mungkin sering Knittopreneurs temukan di daerah Jawa, lurik namanya.

Mengenal Baju Lurik dan 7 Pilihan Kombinasi Warna yang Bagus
Mengenal Baju Lurik dan 7 Pilihan Kombinasi Warna yang Bagus

Kain untuk baju lurik ini populer sebagai pakaian khas masyarakat pedesaan di Jawa, yang secara tradisional memiliki bahan katun kasar. Warna-warna yang dipakai pun, awalnya, tidak begitu bervariasi. Hanya menggunakan kombinasi warna sederhana (seperti hitam dan coklat) yang cocok digunakan sebagai pakaian kerja, sebab tidak gampang terlihat kotor dan lusuh walau dipakai seharian.

Seiring dengan perkembangan zaman, motif baju lurik pun berubah fungsi dan makna. Tidak hanya digunakan di keseharian, namun juga sebuah fashion yang memiliki nilai estetika. Jika Knittopreneurs tertarik untuk mengenal “lurik”, ataupun mengikuti trennya, artikel ini bisa membantu dalam memahaminya!

Apa Itu Baju Lurik?

Pengertian kata “lurik” dibahas dalam beberapa sumber, seperti Ensiklopedi Nasional Indonesia yang mendefinisikan lurik adalah kain khas Jawa Tengah yang punya motif garis-garis atau kotak-kotak, dengan karakteristik warna gelap dan ada sedikit selingan benang cerah.

Sementara itu, menurut KBBI, lurik adalah kain tenun yang memiliki corak salur. Ada juga Kamus Lengkap Bahasa Jawa yang mengartikan lurik sebagai “corak lirik-lirik” atau “lorek-lorek”, yang bisa diartikan sebagai garis-garis.

Dari beberapa pengertian tersebut, bisa dilihat bahwa lurik punya dua macam konteks: sebagai kain, atau merujuk kepada motif. Kedua konteks tersebut kemudian bertemu menjadi sebuah pakaian, atau baju lurik, yang sehari-hari dipakai oleh pria dan wanita (dalam bentuk surjan dan kebaya).

Asal-Usul Baju Lurik

Contoh Penggunaan Baju Lurik Tradisional di Acara Adat
Contoh Penggunaan Baju Lurik Tradisional di Acara Adat

Kalau kita melihat ke belakang, perdagangan internasional di Nusantara sudah ramai sejak lama, dengan kapal-kapal dari Cina, India, dan Arab yang sering singgah di pelabuhan-pelabuhan. Pedagang-pedagang ini membawa pengaruh pada pakaian, termasuk kain tenun berbahan sutra dan kapas.

Di Jawa sendiri, lurik muncul bersamaan dengan meningkatnya produksi kain tenun, yang buktinya bisa dilihat dari relief di Candi Borobudur dan Prambanan dan temuan alat tenun di beberapa situs arkeologi. Sejarah juga mencatat bahwa kain lurik menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat, bahkan digunakan sebagai mas kawin oleh ksatria saat meminang putri raja. 

Wayang beber, yang sudah ada sejak masa itu, juga menampilkan baju lurik sebagai busana tokohnya, memperlihatkan bahwa kain ini memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa sejak abad ke-14.

Sumber: Jurnal Kain Lurik dalam Baju Surjan: Jejak Dakwah Sunan Kalijaga Melalui Media Baju Takwa

Perkembangan Baju Lurik dari Masa ke Masa

Ilustrasi Baju Lurik untuk Masyarakat Pedesaan di Daerah Jawa
Ilustrasi Baju Lurik untuk Masyarakat Pedesaan di Daerah Jawa

Pada masa lalu, kain lurik digunakan oleh hampir semua orang sebagai pakaian sehari-hari. Wanita memakainya sebagai kebaya atau tapih/jarik, sedangkan pria mengenakan lurik sebagai beskap di Solo atau surjan di Yogyakarta. Lurik juga digunakan sebagai selendang oleh para pedagang di pasar. 

Selain untuk pakaian, lurik punya fungsi spiritual dan sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti ruwatan dan siraman. Corak lurik pun memiliki makna khusus, dengan tiga corak dasar: lajuran (garis membujur), pakan malang (garis melintang), dan cacahan (kotak-kotak).

Seiring perkembangan zaman, banyak motif lurik tradisional mulai dilupakan, dan tidak semua perajin lurik saat ini mengingatnya. Meski begitu, beberapa motif tradisional tetap dipertahankan, terutama yang masih dipakai di lingkungan keraton oleh abdi dalem dan prajurit.

Sumber: Galeri Lurik di Klaten.

Knittopreneurs bisa memilih motif yang disukai, kecuali motif tertentu yang telah menjadi ciri khas seragam sekolah. Kalau dari warna, banyak yang lebih modern dan unik! Selanjutnya, kita bahas beberapa kombinasinya yang populer.

Baca Juga: Berkenalan dengan Baju Adat Minang untuk Pernikahan, Punya Corak dan Warna Segudang!

7 Kombinasi Warna yang Bagus untuk Baju Lurik

Pilihan Kombinasi Warna dari Motif Baju Lurik yang Populer |  Sumber Gambar: Pinterest
Pilihan Kombinasi Warna dari Motif Baju Lurik yang Populer | Sumber Gambar: Pinterest

Dilansir dari situs Warisan Budaya Takbenda Kemendikbud, lurik secara tradisional memiliki variasi warna yang umumnya gelap. Misalnya seperti hijau tua, coklat tua, kuning tua, biru tua, merah tua, dan sebagainya. Sifatnya yang lebih fungsional mendasari pemilihan warna kainnya, seperti dijadikan sebagai pakaian kerja. 

Kini, untuk dijadikan pakaian yang stylish, tentunya inovasi sudah banyak dilakukan! Ini dia pilihan kombinasi warna yang bagus untuk baju lurik versi Minto:

Hitam dan Gold

Kombinasi hitam dan emas selalu memberikan kesan elegan dan mewah, cocok dipakai untuk acara formal atau semi-formal. Warna hitam yang netral akan menyeimbangkan kilauan warna gold yang menonjol, jadi penampilan Knittopreneurs tetap terlihat berkelas tanpa terlalu mencolok. 

Untuk memaksimalkan tampilan, Knittopreneurs bisa pakai aksesoris yang sederhana. Sepatu seperti loafer atau heels, juga bisa jadi pilihan yang sempurna. Kombinasi ini cocok banget untuk kulit dengan undertone hangat hingga netral.

Abu-Abu dan Biru Tua

Kalau Knittopreneurs ingin tampil lebih formal dan terlihat profesional, warna abu-abu dan biru tua bisa jadi pilihan yang tepat. Warna-warna ini sangat pas untuk dipakai di lingkungan kerja atau acara bisnis karena memberikan kesan rapi dan serius. 

Warna abu-abu dan biru tua juga cocok untuk hampir semua warna kulit, karena sifatnya yang netral. Aksesoris silver atau metalik akan menambah sentuhan modern, dan sepatu berwarna senada juga bisa melengkapi tampilan ini. Sebaiknya hindari aksesoris mencolok agar penampilan tetap terlihat minimalis.

Merah Marun dan Krem

Kombinasi merah marun dan krem memberikan kesan yang anggun dan mewah tanpa berlebihan. Pas banget untuk acara semi-formal atau pesta yang santai. Maroon cocok untuk berbagai warna kulit, dan krem yang lembut membuat keseluruhan tampilan jadi lebih kalem.

Knittopreneurs bisa memilih aksesoris dan sepatu berwarna krem atau nude untuk menjaga keharmonisan tampilan. Karena merah marun sudah cukup menarik perhatian, sebaiknya pilih sepatu yang polos.

Hijau Tua dan Cokelat Muda

Untuk tampilan yang lebih casual tapi tetap rapi, hijau tua dan cokelat muda adalah kombinasi yang sangat bagus untuk baju lurik. Warna-warna ini memberikan nuansa natural yang cocok untuk acara outdoor atau suasana santai. 

Kombinasi ini paling pas untuk kulit sawo matang atau gelap, dan aksesoris berbahan kayu atau anyaman bisa menambah kesan earthy yang alami. Sepatu cokelat muda atau sneakers putih akan melengkapi OOTD Knittopreneurs dengan sempurna.

Biru Laut dan Putih

Jika Knittopreneurs ingin tampil segar dan modern dengan baju lurik, biru laut dan putih adalah kombinasi yang tepat. Warna biru laut memberi nuansa tenang seperti laut, sementara putih membuat tampilan lebih bersih dan terang. 

Aksesoris berwarna senada bisa menjadi pelengkap yang pas, namun saran Minto, hindari aksesoris yang terlalu gelap supaya tetap terlihat fresh.

Ungu dan Silver

Ungu dan silver adalah kombinasi yang unik, cocok untuk acara spesial atau formal dengan dress code yang lebih bebas. Ungu memberikan kesan bijaksana dan kreatif, sementara silver menambahkan sentuhan modern. 

Pilih perhiasan silver atau batu-batu berwarna ungu untuk melengkapi OOTD Knittopreneurs, dan hindari aksesoris yang terlalu besar agar tampilan tetap chic.

Cokelat Tua dan Kuning Mustard

Buat Knittopreneurs yang suka gaya vintage atau retro, kombinasi coklat tua dan kuning mustard bisa jadi pilihan menarik. Cokelat tua memberikan kesan stabil dan kalem, sementara kuning mustard terkesan lebih berani dan playful

Warna-warna ini cocok untuk kulit sawo matang atau cokelat dengan undertone hangat. Bisa terkesan lebih ‘tradisional’ juga jika memilih kombinasi warna baju lurik ini, mengingatkan kita pada warna yang kerap dipakai di zaman dahulu.

Baca Juga: Pilihan Baju Overall yang Praktis dan Stylish, Wajib Ada di Lemari!

Tips Mix and Match Baju Lurik dalam OOTD

Tips Mix and Match Baju Lurik Modern | Sumber Gambar:  Pinterest
Tips Mix and Match Baju Lurik Modern | Sumber Gambar: Pinterest

Simak juga beberapa tips yang bisa Knittopreneurs gunakan dalam mix and match OOTD dari baju lurik, dengan aksesoris dan sepatu yang tepat:

  • Kenali Jenis Lurik

Pertama-tama, penting bagi Knittopreneurs untuk mengenali jenis lurik yang dipilih, karena setiap jenis memberikan kesan yang berbeda. Lurik dengan warna cerah memberikan tampilan yang lebih muda dan ceria, sementara warna gelap memberikan kesan klasik, elegan, dan lebih dewasa.

  • Padukan dengan Baju Polos

Salah satu cara terbaik untuk menjaga keseimbangan tampilan adalah memadukan lurik dengan pakaian polos. Jika Knittopreneurs memakai atasan lurik, sebaiknya dipadukan dengan bawahan polos seperti celana jeans atau rok polos. 

Sebaliknya, jika memilih rok lurik, kaos polos atau blouse simpel bisa menjadi padanan yang bagus. Memilih warna bawahan atau atasan polos yang senada atau kontras dengan lurik bisa memberikan kesan stylish tanpa berlebihan.

  • Layer dengan Outer

Knittopreneurs bisa menggunakan outer seperti blazer, cardigan, atau jaket denim. Pilihlah outer dengan warna netral, seperti hitam, putih, atau beige, agar tidak berbenturan dengan motif lurik yang sudah cukup menonjol.

 Outer juga sangat cocok dipakai saat cuaca sedang dingin atau saat Knittopreneurs ingin menambah kesan formal pada tampilan lurik yang mungkin terkesan lebih santai.

  • Gunakan Aksesoris yang Tepat

Aksesori bisa menjadi elemen penting untuk melengkapi penampilan lurik. Untuk tampilan kasual, Knittopreneurs bisa memilih tas selempang, sementara untuk acara formal, clutch akan lebih cocok. 

Dalam hal sepatu, Knittopreneurs bisa memakai sneakers untuk tampilan santai, sandal untuk gaya kasual yang lebih ringan, atau heels untuk acara formal. Aksesori seperti kalung, gelang, atau anting simpel bisa menambah sentuhan elegan tanpa membuat tampilan terlihat terlalu ramai.

  • Pilih Style yang Pas

Ketika menggunakan baju lurik, style yang dipilih juga penting untuk disesuaikan dengan kesempatan. Untuk tampil lebih santai, Knittopreneurs bisa memadukan baju lurik dengan sneakers, tas selempang, dan aksesori minimalis. 

Jika ingin tampil lebih formal, padukan lurik dengan heels, clutch, dan perhiasan yang lebih mencolok. Knittopreneurs juga bisa bereksperimen dengan potongan pakaian yang lebih modern seperti crop top atau celana kulot yang bisa menambah dimensi pada penampilan..

Baca Juga: Inspirasi Warna Baju Wisuda yang Trendi, Pilih yang Terbaik untuk Hari Spesial!

Itu dia penjelasan mengenai baju lurik, yang bisa membantu Knittopreneurs dalam mengenali asal-usul, konsep, juga rekomendasi warna dan tips mengkombinasikannya dalam OOTD yang hendak dipakai. Jika ada saran untuk topik yang harus Minto bahas di artikel selanjutnya, tinggalkan komentar di bawah ya!

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]