Memahami “Susut” Kain dan Tips Menghitungnya, Cocok untuk Bisnis Pakaian! – Sebagai seorang wirausaha, terutama yang bergerak di bidang konveksi atau brand clothing line, Knittopreneurs mungkin sering berhadapan dengan permasalahan bahan baku. Salah satunya, berupa kain yang menyusut setelah dicuci.
Beberapa orang mungkin sudah mengantisipasi dari awal, sehingga dampaknya terhadap usaha bisa diminimalisir. Ada juga yang Untuk menemukan solusi jangka panjangnya, Knittopreneurs juga perlu tahu penyebab dan tips pengelolaannya. Lalu, bagi yang belum pernah memperkirakan, saatnya untuk memahami rumus perhitungannya.
Baca hingga akhir artikel ini untuk mengetahui semuanya ya!
Apa Itu Penyusutan pada Kain?
Jika Knittopreneurs belum tahu apa itu penyusutan pada kain, Minto coba jelaskan secara simple. Penyusutan kain adalah perubahan ukuran pada kain, seperti memendek atau menyempit. Biasanya terjadi setelah dicuci, direndam, atau dikeringkan.
Apa itu penyusutan pada kain besarnya biasa dihitung sebagai persentase dari ukuran kain sebelum direndam air, dan kemudian disebut sebagai tingkat penyusutan.
Kain yang lebih mudah menyerap air cenderung menyusut lebih banyak. Hal ini terjadi karena seratnya mengembang, dan benang menjadi lebih tebal. Kemudian, selama proses produksi seperti pewarnaan atau finishing, kain pun meregang.
Ketika kain terkena air, molekul air melemahkan interaksi antar serat ini, memungkinkan kain untuk “mengendur” dan kembali ke bentuk aslinya. Pada akhirnya ukurannya menjadi kurang stabil, dan terkesan “menyusut.”
Baca Juga: Perbedaan Bruto dan Netto pada Kain dan Maknanya, Jangan Sampai Salah!
Apa Saja Faktor yang Membuat Kain Bisa Menyusut?
Setelah memahami pengertian apa itu penyusutan, Knittopreneurs mungkin bertanya-tanya akan faktor yang dapat memengaruhinya. Selain karakteristik bahan, proses pun bisa membuat yang dinamakan apa itu penyusutan terjadi. Misalnya, pada 5 tahap ini:
Saat Dicuci dan Dikeringkan
Ini adalah jenis penyusutan yang paling sering terjadi. Ketika kain dicuci, serat kain menyerap air, lalu mengembang, dan menyusut kembali saat dikeringkan. Akibatnya, ukuran pakaian bisa berubah, terutama setelah pencucian pertama.
Untuk menghindari masalah ini, lakukan uji coba mencuci kain sebelum memulai produksi untuk mengetahui tingkat penyusutannya. Jika penyusutan kain masih di bawah 5%, tambahkan toleransi tersebut ke pola pakaian.
Namun, jika kain menyusut lebih dari itu, sebaiknya pertimbangkan untuk menggunakan bahan kain lain. Pastikan juga petunjuk perawatan kain mudah dipahami konsumen agar penyusutan dapat diminimalkan.
Saat Dipotong di Meja Pemotongan
Penyusutan ini terjadi saat kain “kembali ke bentuk aslinya” setelah diregangkan terlalu kencang selama proses pemotongan. Biasanya, kain yang menyusut di meja potong menjadi lebih pendek dan lebih lebar dari ukuran awal.
Untuk mencegah hal ini, biarkan kain yang sudah digelar di meja istirahat semalaman sebelum dipotong agar serat kain rileks. Selain itu, tambahkan sedikit toleransi ukuran pada pola untuk mengimbangi penyusutan. Jika kain dipotong dalam banyak lapisan, pastikan lapisan paling bawah tidak terlalu tertekan agar hasil akhirnya seragam.
Saat Dicetak dan Terkena Panas
Ketika kain melewati proses pencetakan yang menggunakan panas, penyusutan sering terjadi. Hal ini biasa terlihat pada kain yang dicetak sebelum dipotong atau pada pakaian jadi yang dicetak langsung.
Untuk mengantisipasi apa itu penyusutan terjadi, uji lebar kain sebelum dan sesudah proses pencetakan untuk mengetahui seberapa banyak kain menyusut. Jika kain sudah menyusut selama pencetakan, kemungkinan besar tidak akan menyusut lagi saat dicuci.
Kemudian, dengan informasi ini, tambahkan toleransi ukuran ke pola pakaian agar hasil akhirnya sesuai dengan kebutuhan desain.
Saat Diberi Warna yang Berbeda
Kain berwarna gelap, seperti hitam atau biru tua, cenderung menyusut lebih banyak daripada kain berwarna terang. Hal ini terjadi karena proses pewarnaan yang berbeda memengaruhi serat kain.
Untuk mengatasi hal ini, lakukan uji penyusutan pada kain dengan warna terang dan gelap. Jika perbedaan penyusutan cukup besar, pertimbangkan untuk membuat pola yang berbeda untuk kedua jenis warna ini. Dengan begitu, ukuran pakaian tetap konsisten meskipun menggunakan warna kain yang berbeda.
Saat Kena Panas Setrika atau Uap
Panas dari setrika atau uap dapat menyebabkan beberapa bagian kain menyusut, terutama jika kain belum dicuci sebelumnya. Kadang, ini bisa membuat pakaian terlihat tidak rata atau ada bagian yang tampak menggelembung.
Lakukan uji coba menyetrika atau menguapi kain sebelum digunakan. Gunakan suhu setrika yang lebih rendah untuk kain yang cenderung mudah menyusut. Jika perlu, lakukan pra-cuci atau pra-setrika kain agar penyusutan dapat diminimalkan sejak awal, sehingga hasil akhirnya lebih seragam.
Bagaimana Menghitung Penyusutan pada Kain?
Penyusutan kain adalah hal yang wajar, terutama pada kain rajut (knitting) seperti kain Knitto yang memiliki karakteristik elastis. Karena sifat elastis ini, kain Knitto memiliki potensi untuk menyusut lebih besar dibandingkan kain lainnya.
Untuk menjaga kualitas yang diberikan kepada Knittopreneurs, batas toleransi penyusutan berdasarkan standar Intertex adalah maksimal 7% untuk arah panjang dan lebar kain, sedangkan untuk kain bamboo, toleransinya hingga 10%.
Setelah mengetahui apa itu penyusutan, Knittopreneurs juga bisa menghitungnya secara mandiri dengan rumus berikut:
Penyusutan lebar sebesar 13,3%, melebihi batas toleransi standar (maksimal 7%), sehingga kain dapat diretur.
*Khusus untuk kain bamboo, batas toleransi penyusutan lebih besar, yaitu maksimal 10%. Ini dikarenakan sifat alami serat bamboo yang lebih menyerap air dibandingkan kain lainnya.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Noda Minyak di Baju, Solusi Praktis untuk Dicoba!
Tips Mengantisipasi Kemungkinan Susut Kain
Meskipun penyusutan sepenuhnya tidak dapat dihindari, ada beberapa langkah dan teknik yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat apa itu penyusutan pada kain, baik saat produksi maupun perawatan:
Gunakan Teknik Produksi Khusus
Beberapa teknik produksi dirancang untuk mengurangi risiko penyusutan kain, terutama pada kain berbahan katun dan sintetis.
- Mercerisasi dan Preshrinking: Proses ini membuat serat kain lebih stabil, sehingga tingkat penyusutan menjadi lebih kecil, terutama pada kain katun.
- Heat-Setting pada Kain Sintetis: Pada kain seperti nylon, proses pemanasan selama produksi dapat membantu mengurangi penyusutan yang terjadi akibat panas saat digunakan.
Minimalkan Tegangan Selama Produksi
Selama proses produksi, seperti penenunan, pewarnaan, dan penyelesaian akhir, kain sering mengalami tegangan yang berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan penyusutan saat kain digunakan. Untuk mencegahnya:
- Hindari peregangan kain yang berlebihan di semua tahap produksi.
- Gunakan teknik pengeringan longgar untuk membuat kain berada dalam kondisi lebih rileks.
- Terapkan kontrol ketat selama proses mercerisasi, terutama untuk kain katun dan kain sintetis campuran.
Lakukan Pengujian dan Perawatan Pra-Produksi
Pra-produksi sangat penting untuk memastikan kain siap digunakan tanpa penyusutan berlebih. Lakukan pemeriksaan kondisi mercerisasi untuk memastikan lebar kain sesuai standar.
Pilih Perawatan Kain yang Tepat
Selain langkah produksi, apa itu penyusutan pada kain juga bisa dipengaruhi oleh cara perawatan kain:
- Baca label perawatan: Ikuti petunjuk pada label pakaian untuk menghindari penyusutan berlebih.
- Gunakan air dingin: Mencuci kain dengan air dingin dapat mengurangi risiko serat menyusut.
- Siklus pencucian lembut: Pilih mode pencucian lembut dengan kecepatan putar rendah untuk mengurangi tekanan pada serat kain.
- Keringkan secara alami: Sebisa mungkin, keringkan kain dengan cara diangin-anginkan pada permukaan datar daripada menggunakan pengering mesin.
Terapkan Teknik Finishing Tambahan
Beberapa teknik tambahan dapat digunakan untuk mengantisipasi apa itu penyusutan pada kain yang tinggi:
- Finishing Resin atau PU Coating: Membantu mengurangi penyusutan dengan melapisi kain.
- Kontrol Tegangan untuk Kain Blended (T/C): Pada kain campuran sintetis, pengelolaan proses mercerisasi dapat menjaga stabilitas ukuran kain.
Baca Juga: Pahami Pengertian dan Fungsi dari Gramasi Kain, Pilih yang Tepat!
Sekarang Knittopreneurs sudah tahu kan apa itu penyusutan pada kain, dan mengapa hal itu bisa terjadi? Tidak bisa dihindari, namun perlu diketahui agar bisa dimitigasi. Semoga setelah ini, Knittopreneurs bisa lebih percaya diri dalam memilih bahan, menentukan teknik produksi, hingga memberikan petunjuk perawatan yang tepat kepada konsumen. Semangat berwirausaha!
TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG
Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon: (022) 4214962
Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon : (022) 20589089
TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta
Telepon : (0274) 5017513
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG
Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang
Telepon: (024) 760-728-5
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)
Telepon: (031)5937700
Official WhatsApp: 082120003035
Email : [email protected]