13 Jenis Motif Batik Solo, Ciri Khas, dan Maknanya 

0
5/5 - Vote count: 45 votes

13 Jenis Motif Batik Solo, Ciri Khas, dan Maknanya – Batik Solo adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang hingga kini masih terus lestari dan digemari. 

Motif Batik Solo hingga Maknanya
Motif Batik Solo hingga Maknanya

Kota Surakarta yang lebih dikenal dengan nama Solo menjadi pusat lahirnya berbagai jenis batik klasik dengan nuansa filosofis yang kuat. 

Batik Solo bukan hanya sekedar kain bermotif indah, tapi juga sarat akan nilai budaya, sejarah, dan keanggunan yang tak lekang oleh waktu. 

Yuk, kenali lebih jauh tentang batik khas Solo ini!

Sejarah Batik Solo

Paku Buwana X Memakai Batik Solo
Paku Buwana X Memakai Batik Solo

Sejarah batik Solo tidak lepas dari pengaruh Keraton Surakarta yang menjadi pusat budaya dan kesenian Jawa. 

Pada masa kerajaan, batik dibuat secara manual dengan canting dan malam oleh para abdi dalem. Batik kala itu bukan sekadar pakaian, tapi juga simbol status sosial, spiritualitas, dan etika Jawa.

Batik Solo berkembang pesat sejak abad ke-19 dan mulai dikenal luas hingga ke luar negeri. 

Ciri khas motif yang halus dan sarat makna membuat batik ini banyak dicari. 

Industri batik di Solo kini terus berkembang dan menggabungkan teknik tradisional serta modern seiring berjalannya perkembangan zaman.

Motif Batik Solo

Batik solo memiliki beragam motif dengan makna filosofis masing-masing. Intip yuk jenis-jenis motifnya di bawah ini!

  • Motif sidomukti
Motif Sidomukti
Motif Sidomukti

Motif sidomukti kerap digunakan dalam acara pernikahan. 

‘Sido’ dalam bahasa indonesia berarti jadi dan ‘mukti’ berarti kemakmuran, kesejahteraan dan mulia. 

Biasanya dikenakan oleh pengantin sebagai simbol harapan akan rumah tangga yang harmonis dan membawa berkah.

Motif Sidomukti juga menandakan kedewasaan dan tanggung jawab. Polanya simetris dan elegan melambangkan harmoni dalam kehidupan.

  • Motif Parang Motif Parang

Motif Parang adalah salah satu motif tertua dalam batik Solo. 

Motif ini melambangkan kekuatan dan perjuangan, karena bentuknya seperti ombak yang terus menerjang.

Motif ini awalnya hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan. Kini, motif parang bisa digunakan oleh siapa saja dan telah menjadi simbol keanggunan dan keteguhan hati.

  • Motif Kawung
Motif Kawung
Motif Kawung

Motif kawung berbentuk lingkaran-lingkaran seperti buah aren yang disusun rapi. 

Kawung mencerminkan ketegasan, kemurnian hati, dan pengendalian diri.

Motif ini sering digunakan dalam acara resmi dan spiritual. Simbol ini memiliki makna filosofis agar pemakainya selalu menjaga diri dari nafsu duniawi.

  • Motif Truntum
Motif Truntum
Motif Truntum

Truntum diciptakan oleh Permaisuri Sunan Pakubuwono III yaitu Kanjeng Ratu Kencana.

Truntum berasal dari kata ‘tumaruntum’ yang berarti menuntun dan dimaknai sebagai pedoman dalam menuntun anak-anaknya menuju masa depan.

Motif ini banyak digunakan oleh orang tua pengantin wanita dalam pernikahan sebagai simbol restu dan kasih sayang tanpa syarat.

  • Motif Sidoasih
Motif Sidoasih
Motif Sidoasih

Motif sidoasih melambangkan kehidupan yang penuh kasih sayang dan harmonis. Nama ‘sidoasih’ berarti ‘selalu diberi kasih’.

Motif ini umum dijumpai dan sering digunakan dalam acara keluarga atau upacara adat sebagai simbol cinta kasih.

  • Motif Sekar Jagad
Motif Sekar Jagad
Motif Sekar Jagad

Sekar Jagad memiliki pola pengulangan geometris yang berdampingan.

Nama sekar jagad memiliki arti  ‘bunga dari seluruh dunia’ dan menandakan keindahan dan keragaman

Motif ini menjadi simbol kecantikan dan persatuan dalam keberagaman budaya.

  • Motif Pamiluto
Motif Pamiluto
Motif Pamiluto

Motif pamiluto sering digunakan ketika acara pernikahan dan dikenakan oleh ibu dari kedua mempelai.

Pamiluto memiliki makna mimi lan mintuno yang berarti bahwa hubungan suami istri hanya bisa dipisahkan oleh takdir sang pencipta.

  • Motif Sawat
Motif Sawat
Motif Sawat

Batik motif sawat bentuknya terinspirasi dari sawat atau sayap.

Batik ini memiliki makna yang sering dikaitkan dengan burung garuda, yaitu kendaraan Dewa Wisnu.

Kini, batik motif sawat sering digunakan oleh para pasangan saat pernikahan agar diharapkan memberi keselamatan pada si pemakai.

  • Motif Satrio Manah
Motif Satrio Manah
Motif Satrio Manah

Motif satrio manah biasanya digunakan oleh orang tua mempelai pria saat proses lamaran agar diharapkan lamaran diterima oleh pihak keluarga calon wanita.

Selain itu, calon pria juga mengenakan batik ini saat prosesi.

Nama satrio manah melambangkan seorang kesatria yang sedang memanah busurnya kepada calon pasangannya. 

  • Motif Semen Rante
Motif Semen Rante
Motif Semen Rante

Motif ini menggambarkan tumbuhan merambat yang bermakna ikatan kuat antar manusia, seperti persahabatan dan kekeluargaan.

Biasanya batik semen rante digunakan oleh wanita saat proses lamaran agar diharapkan hati wanita tersebut selalu melekat pada calon suaminya.

  • Motif Batik Slobog
Motif Slobog
Motif Slobog

Kata slobog memiliki arti lobok atau longgar dalam bahasa indonesia.

Batik motif ini digunakan ketika takziah atau berkabung atas meninggalnya seseorang.

Makna yang terkandung adalah diharapkan orang yang meninggal tidak mengalami kesulitan di hadapan Yang Maha Esa.

  • Motif Semen Gendong
Motif Semen Gendong
Motif Semen Gendong

Corak batik semen gendong kerap dikenakan oleh kedua mempelai dalam prosesi pernikahan. 

Penggunaan motif ini melambangkan doa dan harapan agar pasangan tersebut segera dikaruniai anak yang taat, hormat, serta memiliki akhlak yang baik.

  • Motif Ceplok Kasatriyan
Motif Ceplok Kasatriyan
Motif Ceplok Kasatriyan

Motif ini umumnya dikenakan saat menghadiri prosesi kirab pernikahan, yaitu momen arak-arakan pengantin sebelum mereka resmi duduk di pelaminan. 

Penggunaan motif ini mencerminkan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan sakralnya prosesi pernikahan tradisional.

Makna Batik Solo

Makna Batik Solo
Makna Batik Solo

Batik Solo tidak hanya sekedar kain yang bermotif, namun juga terdapat makna di dalamnya yang akan diuraikan di bawah ini.

  • Simbol kesabaran

Pembuatan batik khususnya tulis memerlukan waktu, kesabaran, dan ketelitian. 

Proses panjang ini menggambarkan filosofi hidup orang Jawa yang tidak tergesa-gesa.

Makna ini mengajarkan kita untuk menghargai proses dalam hidup dan tetap konsisten.

  • Pengingat nilai hidup

Setiap motif batik mengandung nilai-nilai luhur seperti kasih sayang, kerja keras, dan kejujuran.

Batik bukan hanya pakaian, tapi juga mencerminkan karakter dan pengingat akan prinsip hidup.

  • Perpaduan duniawi dan spiritual

Motif-motif batik Solo kerap memadukan unsur alam dan spiritualitas, seperti motif Tumurun yang membawa harapan akan berkah dari Yang Maha Esa.

Hal ini menunjukkan betapa eratnya budaya Jawa dengan nilai-nilai spiritual.

Ciri Khas Batik Solo 

Ciri Khas Batik Solo
Ciri Khas Batik Solo

Batik Solo memiliki ciri khas yang membedakan nya dengan batik dari daerah lain. Apa saja itu? Simak, yuk!

  • Warna coklat sogan

Batik Solo identik dengan warna coklat sogan yang hangat dan kalem. Warna ini melambangkan ketenangan dan kebijaksanaan.

Meski kini banyak variasi warna, batik Solo tetap mempertahankan dominasi warna sogan sebagai ciri utamanya.

  • Motif simetris dan kecil

Ciri lain dari batik Solo adalah motifnya yang simetris karena setiap pola dibuat dengan keseimbangan yang sempurna.

Hal tersebut mencerminkan filosofi harmoni dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Selain itu, ukuran motifnya kecil-kecil mengikuti pakem batik Mataram.

  • Teknik batik tulis dan cap

Meskipun teknik cap mulai digunakan untuk efisiensi, batik Solo asli umumnya dibuat dengan teknik tulis yang rumit.

Hal ini menjadi bukti keahlian pengrajin batik yang diwariskan turun temurun.

Baca juga: Inilah 7 Cara Memakai Kain Batik untuk Bawahan Kebaya, Mudah dan Elegan!

Tips Padu Padan Batik Solo

Batik kini bisa di padu padankan dengan item fashion lainnya. Knittopreneurs bisa tetap stylish dengan memakai batik, lho! Intip yuk tips di bawah ini!

  • Padukan dengan atasan polos
Styling dengan Atasan Polos
Styling dengan Atasan Polos

Karena motif batik solo cukup detail, sebaiknya dikombinasikan dengan atasan polos berwarna netral seperti hitam atau krem.

Cara ini akan menonjolkan motif batik tanpa terlihat terlalu ramai.

  • Batik solo untuk outerwear
Outfit Outer Batik
Outfit Outer Batik

Gunakan batik Solo sebagai outer batik seperti kimono atau blazer untuk gaya modern dan kasual.

Cocok untuk Knittopreneurs yang ingin tampil tradisional tapi tetap kekinian.

Baca juga: 10 Model Outer Batik Kekinian, Penampilan Auto Elegan!

  • Mix dengan jeans atau rok plisket atau rok tutu
Padu Padan dengan Jeans atau Rok Tutu
Padu Padan dengan Jeans atau Rok Tutu

Coba padukan batik Solo dengan celana jeans, rok tutu, atau rok plisket untuk tampilan yang lebih segar.

Perpaduan ini menunjukkan bahwa batik bisa fleksibel dan fashionable di berbagai situasi.

Dengan kekayaan motif dan filosofi yang dalam, batik bukan hanya warisan budaya, tapi juga identitas yang patut dibanggakan. 

Tak kalah penting, batik Solo juga membuktikan bahwa kain tradisional bisa tetap relevan dan fashionable hingga masa kini.

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]