Capsule Wardrobe: Pengertian, Manfaat, dan Tips Membuatnya

0
5/5 - Vote count: 89 votes

Capsule Wardrobe: Pengertian, Manfaat, dan Tips Membuatnya – Pernahkah kamu merasa bingung harus memakai baju apa padahal lemari pakaian penuh?

Ilustrasi Capsule Wardrobe
Ilustrasi Capsule Wardrobe

Hal ini biasanya dialami kaum hawa nih. Jika Knittopreneurs termasuk salah satu yang merasa relate, mungkin ini saatnya mempertimbangkan untuk membuat capsule wardrobe.

Apa itu capsule wardrobe? Ini adalah suatu konsep yang membantu Knittopreneurs menyederhanakan koleksi pakaian dan tetap tampil stylish tanpa pusing memilih outfit setiap hari.

Lantas, bagaimana cara membuat capsule wardrobe di rumah? Knittopreneurs bisa melihat panduannya di sini!

Apa Itu Capsule Wardrobe?

Capsule wardrobe adalah konsep pengelolaan pakaian dengan cara menyusun koleksi pakaian yang sederhana namun fungsional.

Koleksi ini terdiri dari pakaian ‘inti’ yang sifatnya timeless, mudah dipadupadankan, dan biasanya jumlahnya terbatas, misalnya antara 30 hingga 40 item. Mulai dari atasan, bawahan, luaran, hingga sepatu dan aksesori pendukung lainnya.

Tujuan utama dari capsule wardrobe adalah untuk memaksimalkan fungsi pakaian yang dimiliki tanpa perlu memiliki banyak barang yang sebenarnya jarang dipakai.

Dalam capsule wardrobe, pakaian dipilih berdasarkan kualitas dan apakah mudah dipadukan dengan outfit lain untuk digunakan dalam berbagai kesempatan.

Biasanya, warna yang dipilih cenderung netral, seperti hitam, putih, navy, abu-abu, atau beige. Beberapa warna cerah atau statement pieces juga bisa ditambahkan sebagai aksen agar koleksi tidak membosankan.

Capsule wardrobe bukan hanya sekadar tren fashion, tetapi juga mencerminkan gaya hidup minimalis. Prinsip utamanya adalah “lebih sedikit, tetapi lebih baik.”

Artinya, kamu mengurangi kuantitas pakaian yang dimiliki agar fokus pada kualitas dan multifungsi. Dengan ini, kamu tidak hanya bisa tampil lebih stylish, tetapi juga menghemat waktu, energi, dan biaya dalam memilih pakaian sehari-hari.

Selain itu, capsule wardrobe bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Misalnya, seorang pekerja kantoran mungkin memiliki lebih banyak pakaian formal seperti blazer, celana bahan, dan kemeja.

Sedangkan, seseorang yang lebih sering bekerja di rumah akan memilih koleksi pakaian yang santai seperti kaos, sweater, dan celana jeans.

Fleksibilitasnya membuat konsep capsule wardrobe bisa diterapkan oleh siapa saja, terlepas dari profesi, usia, atau gaya hidup.

Konsep ini juga memiliki hubungan yang erat dengan gerakan sustainable fashion. Dengan membatasi jumlah pakaian yang dimiliki, kita secara tidak langsung ikut mengurangi konsumsi yang berlebihan, mendukung proses produksi yang lebih etis, dan membantu mengurangi limbah tekstil yang mencemari lingkungan.

Capsule wardrobe bukan hanya tentang bagaimana kita berpakaian, tetapi juga bagaimana kita membuat keputusan yang lebih bijak dalam konsumsi fashion.

Asal-usul Capsule Wardrobe

Ilustrasi Menyusun Plan untuk Wardrobe Capsule
Ilustrasi Menyusun Plan untuk Wardrobe Capsule

Konsep capsule wardrobe pertama kali diperkenalkan oleh Susie Faux, pemilik butik Wardrobe di London pada tahun 1970-an.

Susie percaya bahwa memiliki pakaian berkualitas dan multifungsi dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi stres dalam memilih outfit.

Ia menyarankan agar orang memiliki pakaian basic seperti blazer, celana jeans, dan kemeja putih yang bisa dipadukan untuk berbagai kesempatan.

Pada tahun 1985, ide ini semakin populer setelah Donna Karan, desainer asal Amerika Serikat, meluncurkan koleksi “Seven Easy Pieces.”

Koleksi ini terdiri dari 7 pakaian dasar seperti bodysuit, rok pensil, dan blazer yang dirancang untuk bisa dipadupadankan. Kampanye ini menonjolkan konsep efisiensi dalam berpakaian tanpa mengorbankan gaya.

Di era 2000-an, capsule wardrobe kembali menjadi sorotan, terutama setelah gerakan sustainable fashion mulai berkembang. Konsumen mulai sadar akan dampak buruk industri fast fashion terhadap lingkungan, seperti limbah tekstil dan emisi karbon.

Sejak itu, banyak orang beralih ke capsule wardrobe untuk mengurangi konsumsi berlebihan dan mendukung fashion yang lebih ramah lingkungan.

Di era modern, capsule wardrobe semakin berkembang dengan adanya teknologi dan media sosial. Influencer dan fashion blogger mulai berbagi inspirasi capsule wardrobe melalui konten kreatif di Instagram, YouTube, dan Pinterest.

Tagar seperti #capsulewardrobe dan #minimalistfashion menjadi viral, menginspirasi banyak orang untuk mencoba konsep ini.

Banyak brand fashion kini juga mendukung konsep ini dengan meluncurkan koleksi pakaian essentials yang ramah lingkungan.

Beberapa di antaranya menggunakan bahan daur ulang atau bahan organik untuk menciptakan pakaian berkualitas tanpa merusak lingkungan.

Selain itu, aplikasi seperti Cladwell atau Stylebook mempermudah pengguna untuk mengatur capsule wardrobe mereka secara digital, memberikan ide kombinasi outfit, dan melacak item apa saja yang paling sering dipakai.

Baca Juga: Sustainable Fashion vs Fast Fashion

7 Tips Membuat Capsule Wardrobe

Inspirasi OOTD untuk Wardrobe Capsule
Inspirasi OOTD untuk Wardrobe Capsule

Mengatur capsule wardrobe cukup tricku pada awalnya, terutama kalau kamu terbiasa punya banyak pilihan pakaian.

Namun, dengan beberapa tips ini, kamu bisa menciptakan lemari pakaian yang fungsional, minimalis, tapi tetap stylish.

Evaluasi Isi Lemari Secara Menyeluruh

Langkah pertama, mengosongkan lemari dan mengevaluasi semua pakaian yang kamu miliki. Lakukan penyortiran dengan membagi pakaian ke dalam tiga kategori:

  • Pakaian yang sering dipakai: Baju, celana, atau aksesoris yang nyaman, pas, dan cocok untuk aktivitas sehari-hari.
  • Pakaian yang jarang atau tidak pernah dipakai: Item yang gak sesuai ukuran, gaya, atau kebutuhan.
  • Pakaian yang memiliki nilai sentimental: Item yang kamu simpan karena alasan emosional, meskipun jarang dipakai.

Untuk kategori kedua dan ketiga, kamu bisa mempertimbangkan menjual, mendonasikan, atau mendaur ulang pakaian tersebut. Hanya simpan pakaian yang benar-benar berguna dan memberikan rasa percaya diri saat dipakai.

Tentukan Style yang Pas Untukmu

Capsule wardrobe harus mencerminkan gaya personalmu agar kamu merasa nyaman dan percaya diri. Untuk menentukan gaya, coba tanyakan hal-hal ini pada diri sendiri:

  • Warna apa yang sering kamu pakai?
  • Gaya pakaian apa yang cocok dengan aktivitas harianmu?
  • Apakah kamu lebih suka pakaian kasual, formal, atau kombinasi keduanya?

Misalnya, kamu suka pakaian kasual. Maka koleksi capsule wardrobe-mu sebaiknya terdiri dari kaos, celana jeans, sweater, dan sepatu sneakers.

Sebaliknya, kalau kamu bekerja di lingkungan formal, maka blazer, kemeja, dan celana bahan bisa jadi pertimbangan utama.

Pilih Warna Dasar dan Palet Warna

Capsule wardrobe bekerja paling baik jika kamu memilih palet warna yang harmonis. Mulailah dengan fokus pada warna-warna netral seperti hitam, putih, navy, abu-abu, dan beige, karena warna ini mudah di-mix and match.

Setelah itu, tambahkan sedikit aksen warna untuk memberikan sentuhan unik pada outfit kamu, seperti biru pastel, hijau olive, atau merah marun.

Misalnya:

  • Warna dasar: Hitam, putih, dan navy.
  • Warna aksen: Mustard, biru pastel, atau terracotta.

Dengan memilih palet warna yang konsisten, kamu bisa menciptakan berbagai kombinasi outfit tanpa terlihat monoton.

Investasi pada Item yang Timeless dan Berkualitas

Capsule wardrobe adalah tentang memiliki pakaian yang tahan lama dan tak lekang oleh waktu. Karenanya, prioritaskan pakaian dengan model timeless seperti:

  • Kemeja putih
  • Celana jeans biru
  • Blazer hitam
  • Little black dress (untuk wanita)
  • Jaket kulit atau jaket denim

Pastikan kamu memilih bahan yang berkualitas, seperti katun premium, linen, atau wool, yang tidak hanya nyaman tetapi juga tahan lama. Hindari pakaian dengan tren sementara yang mungkin cepat ketinggalan zaman.

Terapkan Aturan 1:3

Aturan ini sangat membantu dalam menciptakan capsule wardrobe yang fungsional. Setiap item pakaian harus bisa dipadukan dengan minimal 3 item lain di lemari kamu. Misalnya:

  • Kemeja putih bisa dipasangkan dengan jeans, rok midi, atau celana bahan.
  • Blazer hitam bisa dipadukan dengan gaun, kemeja formal, atau t-shirt kasual.

Jangan Lupa Sepatu dan Aksesori

Capsule wardrobe gak hanya mencakup pakaian, tapi juga sepatu dan aksesoris. Pilih sepatu yang serbaguna dan nyaman, seperti:

  • Sneakers putih
  • Flat shoes atau loafers
  • Sepatu formal (oxford atau pantofel untuk pria)
  • Sandal santai

Untuk aksesoris, sebaiknya pilih yang minimalis dan multifungsi, seperti tote bag klasik, jam tangan, atau syal.

Evaluasi Secara Berkala

Capsule wardrobe bukanlah sesuatu yang statis. Setiap beberapa bulan, Knittopreneurs bisa meluangkan waktu untuk mengevaluasi isi lemari untuk menyesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, kamu harus mengubah ukuran baju karena berhasil turun berat badan.

Pertimbangkan untuk mengganti item yang sudah rusak atau gak sesuai dengan kebutuhanmu lagi. Kalau ada pakaian yang gak terpakai dalam 6 bulan terakhir, kemungkinan besar kamu tidak membutuhkannya. Maka dari itu, kamu bisa mendonasikan atau menjualnya jika kondisi pakaian masih layak.

Baca Juga: Mengenal Cottagecore, Istilah Fashion Style Ala Gen-Z yang Populer

5 Manfaat Memiliki Capsule Wardrobe

Ilustrasi Capsule Wardrobe
Ilustrasi Capsule Wardrobe

Capsule wardrobe bukan sekadar konsep minimalis dalam dunia fashion. Di balik jumlah pakaian yang terbatas, ada banyak manfaat besar yang bisa dirasakan, mulai dari efisiensi waktu hingga mendukung keberlanjutan lingkungan.

Menghemat Waktu dalam Memilih Pakaian

Dengan capsule wardrobe, koleksi pakaian hanya terdiri atas item yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan style. Jadi, Knittopreneurs gak perlu membuang waktu terlalu lama untuk memikirkan outfit setiap pagi.

Selain itu, kapsul pakaian ini juga meminimalkan decision fatigue, yaitu kondisi di mana otak merasa lelah karena harus mengambil terlalu banyak keputusan dalam sehari. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus pada hal-hal lain yang lebih penting.

Hemat Biaya dalam Jangka Panjang

Capsule wardrobe membantu mengubah pola pikir konsumtif dalam belanja pakaian. Alih-alih membeli pakaian setiap kali ada tren baru, kamu akan lebih fokus pada item yang benar-benar dibutuhkan dan berkualitas tinggi.

Meski harga pakaian berkualitas lebih mahal dibandingkan fast fashion, tapi pakaian ini biasanya lebih tahan lama. Sehingga dalam jangka panjang, kamu justru bisa menghemat uang.

Sebagai contoh, daripada membeli 5 kaos murah yang cepat rusak, lebih baik membeli 1 atau 2 kaos premium berbahan katun berkualitas tinggi seperti yang ditawarkan Knitto.

Dengan perawatan yang tepat, pakaian berkualitas tinggi bisa bertahan bertahun-tahun tanpa perlu sering diganti.

Selain itu, memiliki capsule wardrobe juga mengurangi risiko belanja impulsif. Kamu akan lebih selektif dalam membeli pakaian. Dengan demikian, uang yang sebelumnya dihabiskan untuk belanja pakaian bisa dialokasikan untuk hal lain, seperti investasi atau ditabung.

Lemari Lebih Rapi dan Tertata

Dengan capsule wardrobe, kamu hanya memiliki pakaian yang benar-benar dibutuhkan. Ini berarti lemari kamu akan terlihat jauh lebih rapi dan tertata. Gak ada lagi tumpukan baju yang berantakan atau pakaian yang terselip dan sulit ditemukan.

Lemari yang rapi juga memberikan manfaat psikologis. Dengan melihat lemari tertata, hal ini membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

Mendukung Gaya Hidup Minimalis

Capsule wardrobe adalah salah satu bentuk nyata dari gaya hidup minimalis, yaitu hidup dengan lebih sedikit barang tetapi lebih banyak manfaat.

Konsep ini mengajarkan bahwa kita gak butuh banyak pakaian untuk tampil stylish dan percaya diri. Dengan mengurangi jumlah pakaian, kamu juga akan merasa lebih ringan, baik secara fisik maupun emosional.

Gaya hidup minimalis juga membantu kamu untuk lebih menghargai barang yang dimiliki. Setiap pakaian dalam capsule wardrobe dipilih dengan cermat, sehingga kamu akan lebih peduli dan merawatnya.

Lebih Ramah Lingkungan

Capsule wardrobe sangat erat kaitannya dengan gerakan sustainable fashion. Industri fashion adalah salah satu penyumbang terbesar limbah tekstil dan emisi karbon di dunia. Dengan membeli lebih sedikit pakaian, kamu secara langsung membantu mengurangi dampak negatif ini.

Capsule wardrobe mendorong kita untuk memilih pakaian yang tahan lama dan diproduksi secara etis. Misalnya, memilih bahan seperti katun organik atau bahan daur ulang yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, karena pakaian dalam capsule wardrobe dirancang untuk dipakai dalam jangka panjang, jumlah limbah pakaian yang dihasilkan juga jauh lebih sedikit.

Kamu juga bisa mendukung keberlanjutan dengan membeli pakaian second-hand atau mendaur ulang pakaian yang sudah tidak dipakai. Dengan cara ini, capsule wardrobe gak hanya menghemat uang tetapi juga membantu menjaga kelestarian planet kita.

Baca Juga: Display adalah dalam Fashion: Pengertian dan 5 Cara Menatanya

Capsule wardrobe menawarkan lebih dari sekadar efisiensi dalam berpakaian. Konsep ini membantu kamu menghemat waktu, uang, dan energi, sekaligus mendukung gaya hidup minimalis yang lebih ramah lingkungan.

Dengan lemari yang tertata dan pakaian yang berkualitas, kamu tidak hanya tampil lebih stylish, tetapi juga merasa lebih percaya diri dan bahagia. Mulailah membangun capsule wardrobe-mu hari ini dan rasakan perubahan positifnya!

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]