9 Proses Finishing Kain Terbaik dan Fungsinya – Memproduksi sebuah kain memerlukan proses yang panjang. Mulai dari serat yang dipintal menjadi seutas benang, benang yang dirajut atau dianyam menjadi selembar kain mentah, hingga proses pencelupan dan finishing.
Finishing adalah proses tahap penyempurnaan kain yang berada di proses pembuatan kain. Proses finishing ini bertujuan agar kain menjadi lebih berkualitas seperti lebih lembut, lebih halus, dan lain-lain. Terdapat banyak macam proses finishing kain, diantaranya adalah:
Macam-Macam Proses Finishing Pada Kain
- Sanforization
Proses sanforization merupakan proses mengolah kain menjadi stabil dan tidak menyusut. Proses ini diproses secara mekanis dan hasil dari proses finishing sanforization permanen. Untuk kain berbahan wol, proses sanforized dikenal dengan decatizing.
2. Mercerized
Proses mercerized atau merserisasi merupakan proses khusus kain katun atau serat kapas. Proses finishing ini bertujuan agar kain dapat menyerap warna celup dengan lebih baik, menambah kilap kain, dan stabilitas kain.
3. Wrinkle Resistance
Proses wrinkle resistance merupakan proses mengolah kain menjadi tidak mudah susut. Proses wrinkle resistance diproses secara kimiawi menggunakkan resin dan hasilnya temporer. Hasil dari proses finishing wrinkle resistance dapat tahan sampai 20-30x pencucian.
4. Anti Pilling
Proses anti pilling merupakan proses yang meminimalisir atau mengurangi bulu di permukaan kain agar tidak terjadi pilling. Pilling merupakan pembentukan bola-bola atau butiran yang dihasilkan oleh serat yang rusak dan berbulu. Proses ini menggunakan teknik kimiawi (lapisan polimerik) dan cukup tahan lama.
5. Temperature Regulation
Proses temperature regulation atau thermoregulation adalah proses ini digunakan untuk memberikan efek sejuk atau menghangatkan. Proses ini menggunakan teknik kimiawi (zat mikrokapsul atau PCM). Proses temperature regulation memberikan hasil akhir permanen.
6. Anti Microbial
Proses anti microbial atau anti bakteri dan anti bau merupakan proses finishing yang meminimalisir pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan bau dan kerusakan bila terkena keringat. Proses ini menggunakan teknik kimiawi dan menghasilkan hasil akhir temporer.
7. Anti Static
Proses anti static merupakan sebuah proses finishing yang meminimalisir adanya listrik statis. Listrik statis dapat disebabkan oleh gesekan antara kain pada saat tubuh beraktivitas. Proses anti static ini menggunakan teknik kimiawi (zat anti statis) dan hasilnya dapat berupa permanen dan temporer.
8. UV Protection
Proses UV Protection merupakan sebuah proses finishing untuk mengurangi kain terekspos sinar UV dengan cara melapisi kain menggunakan zat penghalang sinar UV yang bekerja dengan cara menyerap atau memecah sinar UV.
Terdapat dua jenis UV Protection, Organic UV Blocker bersifat mudah terbakar dan toxic untuk lingkungan dan Inorganic UV Blocker bersifat ramah lingkungan dan lebih stabil di bawah radiasi sinar UV. Proses UV Protection menggunakan teknik kimiawi dan hasilnya cukup tahan lama.
9. Durable Water Repellent
Proses Durable Water Repellent merupakan proses finishing yang bertujuan untuk membuat suatu kain tahan air dengan cara melapisi permukaan kain atau dalam serat benang dengan zat anti air.
Terdapat tiga kategori hasil akhir dari proses finishing ini; water resistant merupakan hasil finishing yang hanya mampu menahan air dalam jumlah minimum, water repellent merupakan hasil finishing yang mampu menahan air ketika air bersentuhan dengan kain (hydrophobic), dan waterproof merupakan hasil finishing yang hampir mirip dengan finishing water repellent namun finishing waterproof merupakan finishing anti air terkuat dan melindungi kain dari air terbaik dibanding water repellent dan water resistant.
Proses Durable Water Repellent menggunakan teknik kimiawi dan memberikan hasil permanen dan temporer, diperlukan perawatan atau proses finishing ulang agar menjaga efektivitas efek finishing.
Proses tentunya cukup sering digunakan dalam sebuah kain. dengan adanya proses finishing, kain akan menjadi lebih berkualitas dan fungsinya bertambah. Semoga dengan adanya penjelasan tentang beberapa proses finishing dapat menambah pengetahuan Pembaca tentang proses-proses finishing yang umum digunakan.
TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG
Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon: (022) 4214962
Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon : (022) 20589089
TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta
Telepon : (0274) 5017513
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG
Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang
Telepon: (024) 760-728-5
Official WhatsApp: 082120003035
Email : [email protected]
Jam Buka
Senin – Jumat : 08.30 – 16.30 WIB
Sabtu : 08.30 – 14.30 WIB
Minggu : Libur