9 Macam Macam Pewarna Tekstil Terbaik dan Lengkap

0
5/5 - Vote count: 144 votes

9 Macam Macam Pewarna Tekstil Terbaik dan Lengkap – Terdapat dua jenis pewarna tekstil dalam industri tekstil, yaitu pewarna alami dan sintetis. Kedua jenis pewarna ini tentunya sudah sering didengar oleh masyarakat, pewarna alami merupakan pewarna tekstil yang berasal dari alam seperti tumbuhan dan buah sedangkan pewarna sintetis merupakan pewarna buatan yang dibuat dengan zat atau bahan kimia.

Pada awalnya, tekstil hanya memakai pewarna alami sebagai pewarna. Namun karena seiring perkembangan zaman dan teknologi, diciptakan pewarna sintetis tekstil yang memiliki lebih banyak keuntungan.

Beberapa keuntungannya antara lain adalah warna yang dihasilkan lebih stabil, penggunaan zat warna sedikit sehingga lebih ekonomis, terdapat varian warna yang luas, warna yang dihasilkan tidak mudah luntur, dan prosesnya lebih cepat dan mudah. Pewarna sintetis tekstil  sendiri mempunyai beberapa jenis varian, diantaranya adalah:

Macam-Macam Pewarna Sintetis Tekstil

Pewarna Tekstil
Pewarna Tekstil
  1. Acid Dye / Pewarna Asam

Acid dye atau pewarna asam merupakan pewarna tekstil yang menggunakan zat asam dalam proses pewarnaannya. Proses pewarnaan acid dye atau pewarna asam dilakukan dalam temperatur tinggi yang mendekati titik didih.

Jenis pewarna ini tidak mudah luntur dan cocok sebagai pewarna serat protein seperti wol, sutra, nilon, kashmir, dan lainnya. Acid dye merupakan pewarna yang cukup ekonomis dan prosesnya cepat.

2. Basic Dye / Pewarna Dasar

Basic Dye merupakan pewarna yang mudah larut dalam air. Umumnya, basic dye digunakan sebagai pewarna tekstil yang terbuat dari serat akrilik, namun tak jarang juga serat protein seperti wol dan sutra menggunakan basic dye sebagai pewarna.

Dalam proses pewarnaan menggunakan basic dye, dibutuhkan zat asam asetat untuk memaksimalkan penyerapan warna.

3. Direct Dye / Pewarna Direct

Direct dye atau substitutive dyes merupakan pewarna sintetis tekstil yang umumnya digunakan sebagai pewarna serat katun, wol, nilon, dan sutra.  Hasil warna direct dye tidak secerah reactive dye, namun hasil warna direct dye lebih tahan terhadap paparan sinar matahari. Sayangnya, jenis pewarna ini mudah luntur.

Namun karena harganya yang ekonomis, varian warna yang beragam, dan proses pewarnaannya yang mudah, direct dyes masih menjadi salah satu pewarna tekstil yang diminati pasar.

4. Vat Dye / Pewarna Bejana

Vat dye atau pewarna bejana merupakan pewarna yang memiliki proses pencelupan yang kompleks dan harganya yang mahal. Namun vat dyes menghasilkan warna yang berkualitas, cocok sebagai pewarna serat alam seperti serat selulosa dan protein.

Dalam proses pewarnaan diperlukan sodium hidroksida untuk mereduksi zat warna vat dye. Sayangnya zat warna ini tidak terlalu memiliki variasi warna yang banyak.

5. Mordant (Chrome) Dye / Pewarna Mordan

Mordant dye atau chrome dye merupakan zat pengikat warna yang berbentuk organik maupun non organik. Proses pewarnaan tekstil menggunakan mordant dye terbilang rumit dan mahal.

Mordant dye memiliki banyak variasi warna, namun warna yang dihasilkan mordant dye agak kusam dan tidak cerah. Mordant dye cocok untuk digunakan sebagai pewarna serat selulosa, wol, akrilik, bahkan sutra.

6. Reactive Dye / Pewarna Reaktif

Reactive dye atau pewarna reaktif merupakan pewarna yang memiliki proses mudah dan ekonomis.

Reactive dye menghasilkan warna yang berkualitas dan bersifat pemanen, cocok digunakan sebagai pewarna serat katun, serat selulosa, wol, rayon, dan sutra. Reactive dye memiliki banyak variasi warna dan tidak mudah luntur.

7. Azoic Dye / Pewarna Napthol

Azoic dye merupakan zat pewarna yang menggunakan garam dan zat napthol dalam proses pewarnaanya. Umumnya dalam proses pewarnaan azoic dyes memiliki proses yang rumit dan  menggunakan air dingin, umumnya digunakan sebagai pewarna batik

Azoic dye cocok untuk digunakan sebagai pewarna serat katun dan serat selulosa lainnya, namun sebenarnya azoic dye ini cukup berbahaya karena bersifat karsinogen atau dapat memicu kanker. Maka dari itu bila ingin menggunakan azoic dye atau pewarna napthol diperlukan ketelitian dan profesionalisme sehingga meminimalisir menghirup zat karsinogen.

8. Disperse Dye / Pewarna Asetat

Disperse dye merupakan pewarna tekstil yang larut dalam air dan menggunakan air panas pada proses pewarnaanya. Disperse dye cocok untuk mewarnai serat selulosa, polyester, akrilik, nilon, dan lainnya.

Disperse dye memiliki banyak variasi warna dan harganya cukup ekonomis. Proses pewarnaan disperse dye akan cukup rumit dan memerlukan keahlian saat proses pewarnaan skala besar.

9. Sulphur Dye /  Pewarna Sulfur

Sulphur dye atau pewarna sulfur merupakan zat warna tekstil yang memiliki variasi warna yang banyak, bahkan tidak memiliki variasi warna terang. Sulphur dye sangat cocok untuk dijadikan pewarna serat selulosa karena tidak mudah luntur.

Sayangnya sulphur dye tidak tahan lama ketika bertemu zat klorin atau hipoklorida. Sulphur dye memiliki harga yang ekonomis namun memiliki proses pewarnaan yang rumit.

Berikut diatas penjelasan dari beberapa pewarna sintetis tekstil. Pewarna tekstil memiliki banyak ragam dan berkemungkinan akan terus berkembang seiring perkembangan zaman. semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu Anda untuk memahami dan menambah ilmu seputar pewarna sintetis tekstil.

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]

Jam Buka

Senin – Jumat : 08.30 – 16.30 WIB

Sabtu : 08.30 – 14.30 WIB

Minggu : Libur