Padu Padan Pakaian dengan Skema Warna Tersier, Pahami Dulu Konsep dan Tipsnya!

0
5/5 - Vote count: 59 votes

Padu Padan Pakaian dengan Skema Warna Tersier, Pahami Dulu Konsep dan Tipsnya! – Halo Knittopreneurs! Setelah sebelumnya membahas mengenai konsep warna primer dan warna sekunder, kali ini Minto akan mencoba mengajak Knittopreneurs memahami konsep yang terakhir dalam teori warna.

Warna Tersier dan Padu Padan 5 Skema Warna pada Outfit, Cek!
Warna Tersier dan Padu Padan 5 Skema Warna pada Outfit, Cek!

Tidak lain dan tidak bukan, adalah warna tersier. Walau beberapa sumber menyebutkan bahwa ada konsep lainnya yang dinamai “warna netral”, definisinya sering dikaitkan dengan tersier juga.

Lantas, apa sebenarnya konsep dari warna tersier ini? Bagaimana cara mengintegrasikannya dalam fashion dan outfit sehari-hari? Apa ada keterkaitannya dengan skema warna?

Temukan semua jawabannya di artikel ini ya!

Apa Itu Warna Tersier?

Pada dasarnya, warna tersier adalah warna yang diperoleh dari pencampuran satu warna primer dengan satu warna sekunder. Penjelasan ini didukung oleh beberapa pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli berikut:

  • Teori Warna Brewster

Dalam teori warna Brewster, yang juga dikenal sebagai sistem RYB (Red, Yellow, Blue), warna tersier dihasilkan dengan mencampurkan warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan. Contohnya adalah mencampurkan merah dengan jingga untuk menghasilkan merah jingga atau mencampurkan biru dengan hijau untuk menghasilkan biru kehijauan.

  • Teori Warna Munsell

Teori warna Munsell mengkategorikan warna berdasarkan tiga dimensi: hue, value, dan chroma. Dalam sistem ini, warna tersier juga dianggap sebagai warna hasil pencampuran primer dan sekunder, tetapi lebih ditekankan pada keakuratan pengukuran hue dan keseimbangan antara value dan chroma.

  • Teori Warna Ostwald

Wilhelm Ostwald mengembangkan sistem warna yang lebih matematis dan terukur, di mana warna tersier juga muncul sebagai hasil campuran antara primer dan sekunder. Ostwald memberikan perhatian khusus pada keseimbangan proporsional dan komposisi warna dalam bentuk diagram segitiga.

Secara keseluruhan, warna tersier memainkan peran penting dalam seni, desain, fashion, dan berbagai aplikasi visual lainnya. Namun, bagaimana posisinya dalam color wheel? Apa ada rumus tertentu dalam memadukannya?

Baca Juga: Identik dengan Musim Gugur, Pesona Warna Orange Tak Kenal Kata Luntur!

6 Rumus Warna Tersier dan Posisinya dalam Color Wheel

Dilansir dari sebuah artikel yang dikeluarkan oleh BBC, di dalam roda warna (color wheel), ada enam warna tersier utama. Warna-warna ini terletak di antara warna primer dan sekunder yang menjadi penyusunnya, seperti:

  1. Kuning dan Jingga dicampur menghasilkan kuning-jingga (juga bisa disebut amber).
  2. Merah dan Jingga dicampur menghasilkan merah-jingga (juga bisa disebut vermillion).
  3. Ungu dan Merah dicampur menghasilkan merah-ungu (juga bisa disebut magenta).
  4. Biru dan Ungu dicampur menghasilkan biru-ungu (juga bisa disebut violet).
  5. Hijau dan Biru dicampur menghasilkan biru-hijau (juga bisa disebut turquoise atau teal).
  6. Kuning dan Hijau dicampur menghasilkan kuning-hijau (juga bisa disebut chartreuse atau spring green).

Lebih lengkapnya, Knittopreneurs bisa melihat ilustrasi roda warna berikut:

6 Rumus Warna Tersier dalam Roda Warna (Color Wheel)
6 Rumus Warna Tersier dalam Roda Warna (Color Wheel)

Warna Tersier dalam Psikologi Warna

Keenam warna tersebut saat dipakai dalam berbagai karya bisa memberikan kesan dan tampilan yang berbeda, termasuk saat dikombinasikan dalam outfit sehari-hari:

  • Kuning-Jingga (Amber)

Warna kuning-jingga atau amber melambangkan kehangatan, kegembiraan, dan rasa optimis. Kombinasi kuning yang cerah dan jingga yang enerjik menciptakan suasana yang hangat dan ramah. Penggunaan warna amber dapat meningkatkan kreativitas dan semangat.

  • Merah-Jingga (Vermillion)

Merah-jingga atau vermillion adalah warna yang sangat vibrant. Warna ini dapat meningkatkan rasa semangat, kepercayaan diri, dan antusiasme. Vermillion sering digunakan untuk menciptakan suasana dinamis dan penuh energi.

  • Merah-Ungu (Magenta)

Merah-ungu atau magenta adalah warna yang melambangkan kreativitas, individualitas, dan spiritualitas. Warna ini memadukan merah yang berani dengan ungu yang misterius.

Magenta dapat memberikan kesan yang unik dan lebih orisinil. Warna ini juga dianggap membantu dalam proses meditasi dan refleksi diri.

  • Biru-Ungu (Violet)

Biru-ungu atau violet adalah warna yang sering dikaitkan dengan ketenangan dan kedamaian. Kombinasi biru yang menenangkan dan ungu yang pekat menciptakan warna yang elegan dan menenangkan.

Violet dapat membantu dalam mengurangi stres dan meningkatkan rasa damai. Warna ini juga sering digunakan dalam konteks spiritual dan meditasi untuk menciptakan suasana tenang dan harmonis.

  • Biru-Hijau (Turquoise atau Teal)

Biru-hijau atau turquoise / teal adalah warna yang menyegarkan dan menenangkan. Saat dipakai dan dipadu padankan, warna ini dapat menenangkan pikiran dan tubuh, meningkatkan keseimbangan emosi. Turquoise sering dikaitkan dengan komunikasi dan ketenangan pikiran.

  • Kuning-Hijau (Chartreuse atau Spring Green)

Kuning-hijau atau chartreuse / spring green adalah warna yang cerah dan menyegarkan, pencampuran keduanya dapat meningkatkan perasaan bahagia dan efek yang fresh. Chartreuse sering digunakan untuk menciptakan suasana yang penuh energi dan semangat baru, serta memberikan kesan segar dan alami.

Baca Juga: Warna Earth Tone dan Tips Mix dan Match yang Perlu Kamu Ketahui, Cek Yuk!

Skema Warna yang Bisa Digunakan untuk Outfit

Untuk tampilan yang lebih modis dan stylish, ada sebuah konsep yang bisa digunakan, yaitu skema warna. Kenali dulu konsepnya!

Apa Itu Skema Warna dan Bagaimana Asal-Usulnya?

Apa Itu Skema Warna, Contoh Color Wheel atau Roda Warna
Apa Itu Skema Warna, Contoh Color Wheel atau Roda Warna

Skema warna adalah susunan atau kombinasi warna yang dipilih untuk mendapatkan “color balance” atau keseimbangan warna dalam berbagai industri. Awalnya, konsep ini berkembang dari Isaac Newton. Roda warna pertama dikenalkan dalam bukunya, “Opticks”, pada tahun 1704. 

Kemudian, prinsip-prinsipnya dibahas dengan lebih jelas oleh Michel Eugène Chevreul, yang mengembangkan konsep harmoni warna dalam “The Principles of Harmony and Contrast of Colors” (1839).

Kini, para ahli warna modern seperti Josef Albers dan Leatrice Eiseman menekankan pentingnya konsep ini untuk mempengaruhi persepsi dan emosi. Knittopreneurs bisa memanfaatkannya dengan memahami arti berbagai warna tersier dalam psikologi warna.

5 Jenis Skema Warna dan Penggunaannya untuk Outfit

Berbagai Inspirasi Outfit pada 5 Skema Warna
Berbagai Inspirasi Outfit pada 5 Skema Warna

Simak berbagai skema warna di bawah ini, dan bagaimana menggabungkannya dengan konsep warna tersier dalam outfit kamu.

Skema Warna Monokromatik

Skema warna monokromatik menggunakan variasi satu warna dengan berbagai kadar cahaya (lightness) dan saturasi. Warna tersier dapat menambah tekstur dan dimensi dari sebuah “karya” atau bentuk akhir penggunaan skema ini.

Agar lebih mudah dimengerti, kita ambil contoh, misalnya dalam outfit yang Knittopreneurs pakai. Sebagai dasarnya, bisa memilih warna tersier seperti biru-hijau (teal). Gunakan variasi teal dengan berbagai tingkat kecerahan dan saturasi, misalnya, celana teal gelap, atasan teal yang lebih terang, dan aksesoris teal pastel.

Skema Warna Analog

Kemudian, ada skema warna analog. Konsepnya adalah menggunakan warna-warna yang berdekatan dalam roda warna, termasuk warna tersier, untuk menghasilkan harmoni warna yang nyaman dilihat.

Misalnya, Knittopreneurs bisa menggabungkan kuning-jingga (amber), kuning, dan kuning-hijau (chartreuse) dalam satu tampilan. Gunakan chartreuse sebagai warna utama pada busana yang dipakai, lalu padukan dengan jaket kuning-jingga dan aksesoris berwarna kuning.

Skema Warna Komplementer

Ada juga yang dinamakan skema warna komplementer. Pada teorinya, “komplementer” dapat diartikan sebagai memanfaatkan warna yang berlawanan di roda warna. Warna tersier bisa digabungkan untuk menciptakan kontras dinamis dan harmoni dalam skema ini.

Dua warna yang bisa diambil sebagai contoh adalah merah-ungu (magenta) dengan kuning-hijau (chartreuse). Knittopreneurs bisa mengatur padu padannya seperti menggunakan dress magenta dengan sepatu dan tas chartreuse, untuk kontras yang mencolok namun tetap terlihat harmonis.

Skema Warna Triadik

Skema triadik mungkin tidak cukup familiar bagi Knittopreneurs. Singkatnya, konsep ini menggunakan tiga warna yang tersebar merata di roda warna. Lalu, dengan menyertakan arna tersier, bisa menambahkan aksen yang unik dan lebih kompleks.

Warna-warna yang bisa dipadu padankan cukup banyak. Seperti contoh, Knittopreneurs bisa memilih merah-jingga (vermillion), kuning-hijau (chartreuse), dan biru-ungu (violet) yang tersebar secara merata di roda warna. Lalu saat dipakai sebagai outfit, bisa dengan menggunakan blazer vermillion, blus violet, dan celana warna chartreuse.

Skema Warna Split-Complementary

Skema split-complementary melibatkan satu warna dan dua warna di sebelah komplementer langsungnya. Pada warna tersier, saat digunakan dengan skema warna ini dapat menciptakan efek yang mirip dengan komplementer, kontras namun tetap harmonis.

Knittopreneurs bisa mencoba untuk mengkombinasikan biru-ungu (violet) dengan kuning dan kuning-jingga (amber). Misalnya dengan menggunakan rok violet, atasan kuning, dan sepatu amber.

Tips Padu Padan Warna Tersier dalam Fashion dan Outfit

Cara Mix and Match Warna Tersier yang "Vibrant" untuk Outfit
Cara Mix and Match Warna Tersier yang “Vibrant” untuk Outfit

Lebih lanjutnya, simak beberapa cara dan panduan untuk mengkombinasikan warna tersier ini ke dalam tampilan kamu yuk!

  1. Mulai dengan Aksesoris

Aksesoris adalah cara yang sempurna untuk menyatukan warna tersier ke dalam outfit tanpa terlihat terlalu mencolok. Coba tambahkan syal biru-hijau (turquoise) atau tas kuning-hijau (chartreuse) ke outfit yang bernuansa netral. Aksesoris-aksesoris ini bisa menjadi titik fokus yang menarik tanpa terlihat berlebihan.

  1. Gunakan Warna Tersier Sebagai Layer

Layering adalah kunci untuk menciptakan tampilan yang menarik dipandang mata. Misalnya, kenakan cardigan merah-ungu (magenta) di atas blus warna putih, atau tambahkan jaket kuning-jingga (amber) ke dalam tampilan yang monokromatik.

  1. Mix and Match dengan Pola

Warna tersier terlihat menarik saat dipadukan dengan pola. Misalnya, rok bermotif dengan warna dasar biru-ungu (violet) dan hijau bisa dipadukan dengan atasan polos biru-hijau (teal). Pola memberikan kesan playful dan modis, sementara warna tersier menambah elemen yang unik.

  1. Padukan dengan Warna Netral yang Kontras

Warna tersier dapat terlihat semakin stunning saat dipasangkan dengan warna netral seperti abu-abu, putih, atau hitam. Knittopreneurs bisa mencoba untuk memadukan celana kuning-hijau (chartreuse) dengan sweater hitam untuk menciptakan kontras yang elegan. Warna netral membantu menyeimbangkan warna tersier yang terkesan vibrant.

  1. Eksperimen dengan Warna Sepatu

Sepatu adalah elemen fashion yang sering dilewatkan, namun bisa menjadi bagian dari fashion yang cocok dipadukan dengan warna tersier. Sebagai contoh, sepatu merah-jingga (vermillion) bisa dipakai dengan jeans dan t-shirt putih, atau pilih sepatu biru-ungu (violet) untuk melengkapi busana dengan warna netral. 

  1. Berani dengan Warna Rambut atau Makeup

Jika ingin bereksperimen lebih, Knittopreneurs bisa mencoba menggunakan warna tersier dalam rambut atau make up. Lipstik merah-jingga (vermillion) atau eyeliner biru-ungu (violet) bisa memberikan sentuhan edgy dan modern. Pilihan ini menambah warna tersier ke dalam gaya sehari-hari dengan cara yang tidak biasa.

Baca Juga: Rahasia Baju Kucing yang Unik dan Nyaman, Simak Rekomendasi Model dan Bahannya!

Itulah pembahasan mengenai warna tersier dan bagaimana cara padu padannya ke dalam outfit, baik menggunakan skema warna atau digunakan pada item tertentu. Semoga artikel ini dapat membantu Knittopreneurs ya!

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]