5 Fungsi Menarik Batik dan Cara Merawatnya – Hi Knittopreneurs! Dalam artikel kali ini Minto akan bahas seputar kain Batik.
Batik adalah salah satu seni kekayaan budaya Indonesia, yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia.
Karena itu, Minto yakin kita semua pasti punya pakaian batik minimal satu di lemari, karena pakaiannya sendiri memiliki banyak sekali fungsi. Nah, dalam artikel ini Minto akan bahas tentang fungsi dan cara merawat batik yang kamu miliki agar tetap awet!
5 Motif Batik yang Sering Digunakan
Setiap motif batik memiliki makna tersendiri. 5 motif yang terkenal yang menurut Minto sering dipakai adalah motif Parang, Kawung, Mega Mendung, Lereng, dan Truntum.
Motif tersebut adalah beberapa yang paling mudah dikenali dan sering digunakan di Indonesia, dan setiap motif mengandung makna yang mendalam. Berikut adalah penjelasan dari lima motif batik yang sering digunakan:
-
Parang
Motif Parang merupakan motif batik tertua di Indonesia. Motif Parang memiliki makna untuk jangan mudah menyerah, adanya kesinambungan, dan kesetiaan.
Motif Parang memiliki ciri khas berbentuk seperti huruf S seperti ombak yang berulang dengan aksen bulat dan terus berulang dalam posisi diagonal miring.
Pada zaman dahulu, motif parang ini hanya bisa digunakan oleh raja dan keturunan raja. Namun saat ini motif Parang dapat digunakan oleh berbagai kalangan, namun mitosnya motif ini tidak disarankan untuk digunakan dalam acara pernikahan. Motif Parang ini juga ada berbagai macam motif seperti Parang Rusak, Parang Klitik, Parang Barong, Parang Slobog, Parang Kusumo, dan lainnya.
-
Kawung
Motif Kawung merupakan salah satu motif batik yang sering digunakan. Terdiri dari pola lingkaran atau elips yang diambil dari bentuk kolang kaling yang melambangkan kesempurnaan dan kemurnian. Kawung sering digunakan dalam pakaian resmi dan pakaian adat. Motif Kawung ini dapat digunakan oleh pria dan wanita
-
Mega Mendung
Motif Mega Mendung berasal dari daerah Cirebon dan melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan. Motif memiliki ciri yang identik awan mendung yang berlapis-lapis. Motif ini bisa dipakai oleh pria maupun wanita.
-
Sogan
Motif Sogan memiliki motif-motif yang identik dengan Keraton Yogyakarta dan Solo. Batik Sogan diwarnai oleh pewarna alami yang diambil dari kayu soga. Sogan yang berasal dari Yogyakarta umumnya memiliki warna yang dominan coklat tua, hitam dan putih. Sementara Sogan yang berasal dari Solo memiliki warna batik yang dominan orange dan coklat.
-
Truntum
Motif Truntum merupakan lambang kasih sayang, cinta, dan persatuan yang tumbuh kembali. Motif ini sering digunakan dalam pakaian pengantin di Indonesia. Motif ini diadaptasi dari bentuk bintang dan bunga tanjung oleh Kanjeng Ratu Kencana.
Mengapa Batik Bisa Populer?
Kunci kepopuleran kain tradisional Indonesia yang dihiasi dengan motif-motif indah dan kompleks ini ada di beberapa aspek.
Pertama, kekayaan motif yang menggambarkan berbagai filosofi, cerita rakyat, dan simbolisme budaya menjadikan setiap lembar kain ini unik dan penuh makna. Motif-motif tersebut tidak hanya menarik secara visual tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya yang mendalam, mencerminkan kearifan lokal dan identitas daerah pembuatnya.
Kedua, teknik pembuatan yang memerlukan ketelitian, kesabaran, dan keahlian khusus, sering kali melibatkan proses yang rumit dan waktu yang lama. Faktor ini tentunya menambah nilai artistik. “eksklusif”, dan keunikan pada setiap lembarannya. Teknik pewarnaan tradisional yang menggunakan bahan alami juga menambah aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan.
Ketiga, fleksibilitas penggunaan. Dari pakaian formal hingga sehari-hari, aksesori, hingga dekorasi rumah, kain ini dapat diadaptasi ke dalam berbagai bentuk dan fungsi, memungkinkan pemakainya untuk mengintegrasikan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang modern dan relevan.
Keempat, dukungan dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah, desainer, hingga tokoh masyarakat, dalam mempromosikan dan melestarikan warisan ini sebagai simbol kebanggaan nasional, telah meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadapnya, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.
Kelima, adaptasi dengan tren fashion modern. Para desainer terus bereksperimen dengan menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan modern, membuatnya tetap relevan dan diminati oleh berbagai generasi.
Dapat disimpulkan, rahasia kain tradisional ini digemari oleh banyak orang, adalah karena berhasil menjembatani antara warisan budaya dengan kebutuhan dan selera mode saat ini.
Baca Juga: Mengulik Rahasia di Balik Pilihan Ragam Hias pada Bahan Tekstil Batik Jawa
Teknik Pembuatan Batik
Butuh proses yang panjang dan keahlian yang baik dalam pembuatan batik. Terdapat dua teknik utama, yaitu tulis dan cap. Berikut ini adalah penjelasannya:
-
Batik Tulis
Dalam teknik tulis, pada awalnya motif digambar menggunakan pensil, lalu motif yang sudah dibuat ditimpa menggunakan canting (alat khusus untuk membatik) dan digambar secara manual dengan malam (lilin berwarna) sebagai tinta dari cantingnya. Kemudian, kain dicelupkan ke dalam pewarna dan dicuci menggunakan air panas untuk melarutkan malam atau lilinnya. Proses ini memerlukan waktu, ketelitian, dan kesabaran yang tinggi.
-
Batik Cap
Dalam teknik cap, pada awalnya tidak perlu menggambar sketsa terlebih dahulu karena motifnya sudah ada di cetakan kuningan atau logam yang sudah di desain. Cetakan ini dicelupkan ke dalam malam lalu ditekan di atas kain. Setelah itu kain dicelup ke pewarna dan dicuci agar bagian malam larut. Kelebihan dari teknik cap memungkinkan produksi yang lebih cepat dan reproduksi motif yang konsisten.
Fungsi Batik
Batik bukan hanya produk tekstil yang sama dengan produk tekstil lainnya, namun juga merupakan bagian dari seni budaya Indonesia dan dihargai secara luas oleh masyarakat. Atasan atau bawahan dengan motif ini digunakan dalam berbagai acara casual, formal, upacara adat, pernikahan, dan acara keagamaan. Selain itu, kain tradisional Indonesia ini juga dapat digunakan sebagai tanda identitas dari etnis, status sosial, atau peristiwa penting dalam kehidupan seseorang.
Pada tahun 2009, batik Indonesia diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Manusia. Pengakuan ini adalah penghargaan atas nilai budaya dan seni dari kain ini yang unik serta upaya untuk menjaga dan merawat warisan ini untuk generasi mendatang. (Sumber: UNESCO Intangible Cultural Heritage)
Baca Juga: Pesona Tradisi Nusantara dalam Batik Sekar Jagad, Bisa Jadi Fashion yang Unik!
Cara Merawat Batik
Merawatnya dengan baik adalah kunci untuk menjaga keindahan dan umur pakai kain warisan budaya UNESCO ini agar bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama. Berikut cara merawatnya dengan benar:
- Cuci Manual
Hindari pencucian menggunakan mesin cuci yang cenderung sering . Batik sebenarnya lebih awet bila dicuci secara manual menggunakan tangan. Gunakan air dingin atau suam-suam kuku. Gunakan deterjen yang lembut atau khusus untuk tekstil berwarna agar tidak memudarkan warna pada kain. Bila memang harus menggunakan mesin cuci, gunakan mode “delicate” bila tersedia agar Batik tidak mudah rusak.
- Hindari Merendam Terlalu Lama
Hindari merendam terlalu lama karena dapat merusak serat kain dan juga warnanya Hindari juga menggosok kain terlalu keras, terutama pada bagian dengan motif atau warna yang cerah.
- Jemur di Tempat Teduh
Jemur kain di tempat yang teduh agar terhindar dari sinar matahari langsung. Jangan menjemur dibawah sinar matahari langsung karena dapat merusak warna kain.
- Sesuaikan Suhu Setrika
Setrika kain dengan suhu yang rendah hingga sedang. Lebih baik lagi bila kamu gunakan selembar kain tipis di atasnya untuk melindungi motif nusantaranya yang indah.
- Simpan di Tempat Kering
Simpan kain Batik di tempat yang kering dan terlindung dari debu. Lipat dengan hati-hati. Bila kain disimpan di lemari yang lembab, bisa mengakibatkannya menjadi rusak bahkan berjamur.
- Penggunaan Lerak Sebagai Sabun
Beberapa daerah di Indonesia menggunakan lerak untuk mencucinya karena lerak merupakan alternatif sabun detergen yang lembut. Lerak harus dilarutkan dan dibilas dengan benar. Pastikan untuk membersihkan dengan benar untuk menghindari sisa-sisa residu lerak.
Baca Juga: Bercerita dengan Batik Tumpal, Warisan Budaya yang Memukau
Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk lebih mengenal batik, ya, Knittopreneurs! Sampai ketemu di artikel selanjutnya.
TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG
Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon: (022) 4214962
Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon : (022) 20589089
TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta
Telepon : (0274) 5017513
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG
Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang
Telepon: (024) 7607285
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)
Telepon: (031) 5937700
Official WhatsApp: 082120003035