Mengenal Batik Betawi: Ciri Khas, 9 Motif Populer dan Penggunaan di Dunia Fashion Modern

0
5/5 - Vote count: 81 votes

Mengenal Batik Betawi: Ciri Khas, 9 Motif Populer dan Penggunaan di Dunia Fashion Modern – Batik Betawi merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan tradisi. Seperti halnya Batik dari daerah lain di Indonesia, Batik Betawi memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan kehidupan dan budaya masyarakat Betawi.

Motif-motif yang terdapat pada Batik ini bukan hanya sekedar pola hiasan, tetapi juga mempunyai makna dan filosofi yang mendalam. Setiap motif mengandung cerita tentang kehidupan sehari-hari, kepercayaan, dan kearifan lokal masyarakat Betawi. Berikut selengkapnya mengenai Batik Betawi.

Mengenal Batik Betawi Ciri Khas, 9 Motif Populer dan Penggunaan di Dunia Fashion Modern
Mengenal Batik Betawi Ciri Khas, 9 Motif Populer dan Penggunaan di Dunia Fashion Modern

Mengenal Batik Betawi: Ciri Khas, 9 Motif Populer dan Penggunaan di Dunia Fashion Modern

Apa Itu Batik Betawi?

Batik Betawi adalah batik yang berasal dari Betawi, suku asli Jakarta, Indonesia. Batik ini mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Betawi dengan ciri khas motif dan warna yang khas. Batik Betawi dikenal karena beraneka ragam motif yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, flora, fauna serta kebudayaan Betawi.

Asal Muasal Batik Betawi

Dilansir dari situs Kemendikbud, warisan tak benda yang satu ini memiliki motif yang berasal dari kesenian budaya Betawi, yang dipengaruhi oleh budaya Belanda, Arab, India, dan Cina. Terbagi dari beberapa jenis, dan memiliki asal-usul tersendiri berdasarkan namanya. Beberapa sudah Minto rangkum untuk Knittopreneurs:

  • Loreng Ondel-Ondel: Mengangkat figur ondel-ondel yang sangat terkenal, sering dipakai saat acara besar adat Betawi. Seperti makna bonekanya, motif ini mengandung harapan agar pemakainya mendapat kehidupan yang lebih baik serta jauh dari bala.
  • Nusa Kelapa: Desainnya bersumber dari Peta Ceila (1482-1521) yang dibuat pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Sejarah begitu lekat di peta ini, yang mengungkapkan bahwa Jakarta dulu bernama Nusa Kelapa, hingga menjadi Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, dan Jakarta.
  • Ciliwung: Tepian Sungai Ciliwung yang sering dijadikan kawasan permukiman merupakan inspirasi utama dari motif ini. Konon ceritanya, bangsa Portugis dan Belanda begitu tertarik dengan Sungai Ciliwung yang dinilai dapat menjadi pusat perdagangan, hingga kemudian bermaksud menguasai Betawi.
  • Rasamala: Motifnya bercerita mengenai riwayat Belanda saat masuk ke wilayah Sunda Kelapa. Saat itu daerahnya masih berupa hutan belantara, yang banyak ditumbuhi pohon ini. Pada saat yang bersamaan, warga sekitar menganggap pohonnya keramat.
  • Salakanagara: Mengangkat tema kerajaan pertama di tanah Betawi yang didirikan oleh Aki Tirem pada 130 Masehi. Namanya berkaitan dengan kepercayaan yang menganggap gunung mempunyai kekuatan, dan kemudian diberi nama Gunung Salak.

Perkembangan Batik Betawi dari Masa ke Masa

Dilansir dari studi yang membahas mengenai Makna Motif Batik Betawi Baru, dan catatan dari situs Kemdikbud, ada dua periode perkembangan dari batik pesisir ini:

Batik Betawi Lama (sekitar abad ke-19)

Pada masa awal kemunculannya, sekitar abad ke-19, batik dari Betawi lebih dipengaruhi oleh dinamika pasar. Permintaan yang tinggi terhadap kain batik mendorong para perajin untuk memproduksi batik dalam skala besar. Akibatnya, motif-motif batik Betawi pada masa ini cenderung mengikuti tren yang sedang populer, seringkali terinspirasi dari batik daerah lain seperti Pekalongan dan Cirebon.

Dari segi motif, umumnya batik muncul dengan menggambarkan potensi alam DKI Jakarta. Gambaran besarnya sebagai berikut:

  • Jakarta Utara: Dekat dengan daerah pantai / laut, sehingga terdapat motif ikan, kura-kura, dan perahu.
  • Jakarta Timur: Ada motif cililitan, condet, dan ciliwung. Sesuai dengan tanaman cililitan dan condet yang tumbuh di daerahnya, serta Sungai Ciliwung.
  • Jakarta Pusat: Motif sirih dan galur, dengan alasan yang sama dengan Jakarta Timur.
  • Jakarta Selatan: Karena banyak beterbangan burung pipit pada zamannya, maka motif burung pipit jadi populer.

Batik Betawi Baru (abad ke-21)

Motif Tumpal Pada Batik Betawi Baru
Motif Tumpal Pada Batik Betawi Baru

Pada awal abad ke-21, terjadi revitalisasi terhadap batik Betawi. Upaya pelestarian budaya mendorong para perajin untuk menciptakan karya-karya batik yang indah dan bermakna. Motif-motif batik Betawi modern banyak terinspirasi dari budaya dan kearifan lokal, seperti ondel-ondel dan Monas, yang menjadi representasi dari identitas budaya Betawi.

Motif berdasarkan geografis perlahan mulai memudar, dan motif-motif baru ini menjadi milik bersama semua wilayah. Dengan kata lain, tidak lagi hanya dibuat di wilayah asalnya, akan tetapi bisa dibuat oleh pengrajin di wilayah Jakarta mana pun.

Berbeda dengan motif non-geometris yang beragam, pada motif geometris hanya ada satu, yakni “tumpal.” Motif ini berbentuk dasar segitiga, dengan pengibaratan bentuk gunung. Makna filosofisnya berupa hubungan antara Yang Maha Kuasa, alam, dan manusia. Dengan demikian, batik Betawi bisa menjadi media untuk melestarikan warisan budaya leluhur.

Ciri Khas dan Keunikan Batik Betawi

Seperti halnya batik di berbagai daerah Indonesia yang memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri, batik asal betawi ini juga punya hal-hal yang kental dengan kearifan lokal sukunya:

1. Menggunakan Warna Cerah

Batik Betawi sering menggunakan warna-warna yang cerah dan mencolok seperti merah, hijau, biru dan kuning sehingga memberikan kesan ceria dan lebih hidup pada Batik Betawi.

2. Beragam Motif

Motif-motif pada batik Betawi sering kali mengambil dari kehidupan sehari-hari, budaya dan lingkungan masyarakat Betawi. Misalnya motif pucuk rebung, nusa kelapa, dan ondel-ondel. 

3. Mempunyai Filosofi

Setiap motif Batik Betawi memiliki filosofi yang mendalam yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Betawi. Misalnya, motif ondel-ondel yang melambangkan penjagaan dari roh jahat serta motif pucuk rebung yang melambangkan pertumbuhan dan kehidupan yang baru mencerminkan harapan dan optimisme masyarakat Betawi.

4. Detail Yang Cukup Rumit

Detail pada batik Betawi seringkali memiliki detail yang rumit dan memerlukan presisi dalam pembuatannya, sehingga menunjukan keahlian dan keterampilan dari pembuatnya.

5. Kaligrafi

Pengaruh budaya Islam terlihat jelas pada motif kaligrafi yang seringkali menghiasi kain batik. Terdapat beberapa motif batik yang kental akan kaligrafi dari budaya Islam.

Baca Juga: Mengenal Kain Primis Untuk Pembuatan Batik Tulis

9 Motif Batik Betawi yang Populer dan Filosofi di Baliknya

Ilustrasi Ondel-Ondel yang Dijadikan Motif Batik Betawi | Kiri: Contoh Kain Batik, Kanan: Boneka Ondel-Ondel
Ilustrasi Ondel-Ondel yang Dijadikan Motif Batik Betawi | Kiri: Contoh Kain Batik, Kanan: Boneka Ondel-Ondel

Inilah beberapa motif batik dari betawi yang populer, beserta filosofinya yang perlu Knittopreneurs tahu:

1. Ondel-Ondel

Motif ini menggambarkan figur boneka besar khas Betawi yang sering digunakan dalam pertunjukan kesenian tradisional. Motif ondel-ondel melambangkan pelindung dari roh jahat dan merupakan simbol dari kekuatan dan kebesaran budaya Betawi.

2. Nusa Kelapa

Motif ini menggambarkan kelapa yang merupakan bagian penting dari sejarah Jakarta yang dulu bernama Sunda Kelapa. Nusa Kelapa melambangkan kelimpahan dan kemakmuran, serta mengingatkan akan akar sejarah dan kekayaan alam Betawi.

3. Salak Condet

Motif ini menampilkan buah salak, yang menjadi ciri khas daerah Condet di Jakarta. Salak Condet melambangkan kesuburan dan ketahanan, serta menggambarkan kekayaan lokal yang perlu dilestarikan

4. Pucuk Rebung

Motif ini menggambarkan tunas bambu yang sedang tumbuh. Pucuk Rebung melambangkan pertumbuhan, harapan, dan keberlanjutan selain itu, motif Ini juga menggambarkan semangat muda dan optimisme dalam budaya Betawi. Ciri khas motifnya adalah gerigi pada bagian tepi tumpal. a. Motif segitiga panjang melancip yang
saling terhubung, dikenakan oleh penari
Cokek atau menghadiri pesta perkawinan

5. Gigi Balang

Motif ini terinspirasi dari bentuk ornamen gigi balang (hiasan atap rumah adat Betawi). Gigi Balang melambangkan kekokohan dan keindahan, serta pentingnya menjaga warisan budaya tradisional.

6. Tanjidor

Motif ini menggambarkan alat musik tradisional Betawi yang sering dimainkan dalam pertunjukan musik tanjidor. Tanjidor melambangkan keharmonisan dan kerjasama dalam masyarakat, serta pentingnya menjaga tradisi seni musik.

7. Ciliwung

Motif ini terinspirasi dari Sungai Ciliwung yang mengalir melalui Jakarta. Ciliwung melambangkan kehidupan dan keberlanjutan, serta mengingatkan akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam.

8. Tugu Monas

Motif ini terinspirasi dari tugu monas yang merupakan tugu peringatan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Indonesia. Tugu Monas merupakan simbol semangat juang dan nasionalisme masyarakat Betawi. Tugu Monas juga melambangkan cita-cita tinggi untuk mencapai kesejahteraan bersama.

9. Burung Hong

Motif ini menggambarkan burung mitos yang dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran. Burung Hong Merupakan simbol harapan akan kedamaian, rezeki, dan umur panjang. Motif ini juga sedikit dipengaruhi oleh budaya Tiongkok dan Arab.

Batik Betawi yang Serbaguna untuk Fashion

Batik Betawi cukup populer di dunia fashion modern karena warnanya yang vibrant dan khas. Selain digunakan sebagai kain untuk membuat pakaian tradisional, Batik Betawi juga sering dijadikan bawahan atau digabungkan dengan berbagai jenis pakaian modern, seperti kemeja, blus, kebaya, rok, celana, selendang. Motifnya juga sering dipergunakan untuk membuat penutup kepala seperti ikat kepala atau turban.

Dalam budaya Betawi sendiri, batik memiliki peran yang sangat penting. Bisa sama-sama dilihat dari berbagai acara adat, misalnya seperti pemilihan Abang None Jakarta, para pesertanya selalu tampil anggun dengan kebaya yang dipadukan dengan kain batik.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Abang None Jakarta (@abnonjakarta)

Kemudian, penari tradisional seperti penari topeng dan ronggeng juga mengenakan batik sebagai bagian dari kostum mereka. Jadi, bisa dibilang batik sudah menjadi ciri khas busana masyarakat Betawi di masa sekarang.

Jika Knittopreneurs memerlukan tips dan tutorial untuk memakai kain batik sebagai bawahan kebaya, Minto sudah pernah membahasnya di artikel lain. Cek ya!

Baca Juga: Pemula Pasti Bisa, Panduan Lengkap Cara Membuat Batik Ecoprint

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]