Mempelajari Etika Bisnis, Konsep yang Penting untuk Kesuksesan Jangka Panjang

0
5/5 - Vote count: 66 votes

Mempelajari Etika Bisnis, Konsep yang Penting untuk Kesuksesan Jangka Panjang – Knittopreneurs yang sudah atau akan memulai usaha, mungkin memiliki berbagai cara dalam merencanakan dan menjalankan bisnisnya. Namun, perlu dicatat bahwa pada prakteknya, berbisnis tetap harus berjalan pada “koridor” yang dinamakan etika.

Etika Bisnis: Konsep, Prinsip, dan 7 Alasan Kenapa Harus Ada
Etika Bisnis: Konsep, Prinsip, dan 7 Alasan Kenapa Harus Ada

Sebagai sebuah konsep, etika bisnis mungkin terkesan rancu dan bisa memiliki penafsiran yang berbeda-beda. Terutama jika patokannya sebatas nilai moral dari masing-masing orang, akan ada perbedaan pendapat yang pada akhirnya mempertaruhkan reputasi dari bisnis sendiri.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, simak dulu penjelasan dari Minto mengenai konsep dan teorinya di artikel ini!

Apa Itu Etika Bisnis?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada dua konsep yang harus kita pahami terlebih dahulu, “etika” dan “bisnis.”

Etika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan apa yang dianggap benar dan salah dalam perilaku manusia, membahas nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip yang memandu tindakan kita. Menurut Richard T. De George dalam bukunya “Business Ethics,” etika adalah “studi tentang perilaku moral dan pengambilan keputusan yang benar.”

Di sisi lain, dalam buku “Social Responsibilities of the Businessman” yang ditulis oleh Howard Bowen, bisnis adalah “kegiatan manusia yang terorganisir untuk menghasilkan kekayaan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan individu maupun masyarakat.”

Apa Itu Etika Bisnis?
Apa Itu Etika Bisnis?

Maka, dapat disimpulkan bahwa pengertian etika bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip etika dalam dunia bisnis. Lantas, seperti etika terapan pada umumnya, etika bisnis juga bisa dijalankan pada tiga taraf: makro, meso, dan mikro.

  • Makro, etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dan sistem ekonomi secara keseluruhan. Masalah-masalah etika diidentifikasi dan dianalisis pada skala besar.
  • Meso, etika bisnis menyelidiki masalah-masalah etis dalam konteks organisasi. Organisasi ini dapat berupa perusahaan, serikat buruh, lembaga konsumen, perhimpunan profesi, dan lain-lain.
  • Mikro, fokusnya adalah pada individu dalam kaitannya dengan ekonomi atau bisnis. Di sini, dipelajari tanggung jawab etis dari berbagai pihak seperti karyawan dan majikan, bawahan dan manajer, produsen dan konsumen, serta pemasok dan investor.

Pada akhirnya, etika bisnis adalah bagaimana moralitas dan nilai-nilai etis diterapkan dalam keputusan dan tindakan bisnis, dari lingkup yang kecil hingga besar. Setelah dikembangkan, teori dan konsep etika dalam bisnis mencakup berbagai isu, mulai dari kejujuran dan transparansi hingga tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Agar lebih mudah dipahami, bayangkan etika bisnis seperti aturan dalam permainan. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, ketika Knittopreneurs bermain sepak bola, semua pemain harus mengikuti aturan yang ada agar pertandingan berjalan adil dan menyenangkan.

Begitu juga dalam bisnis, etika bisnis berfungsi sebagai “aturan permainan” yang harus diikuti oleh semua pihak untuk menciptakan lingkungan bisnis yang adil, transparan, dan bertanggung jawab.

7 Alasan Etika Bisnis Menjadi Penting untuk Kesuksesan Jangka Panjang

Lantas, mengapa sebagai seorang pemilik atau pelaku usaha, kita harus menjalankan bisnis dalam koridor etika (atau secara etis)? Pada jurnal yang berbicara mengenai Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia: Teori dan Realitas (2010), dijelaskan bahwa ada 7 (tujuh) alasan yang menjadikannya penting, yaitu:

  • Harapan Publik yang Meningkat: Ada harapan besar dari masyarakat agar perusahaan beroperasi dengan etis. Perusahaan yang tidak beroperasi dengan etis bisa menjadi viral karena hal buruk, mendapatkan kritik, bahkan sanksi sosial.
  • Melindungi Pemangku Kepentingan: Penting bagi perusahaan untuk menghindari tindakan yang dapat merugikan pihak lain yang terlibat.
  • Meningkatkan Kinerja Perusahaan: Menerapkan etika bisnis dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengurangi risiko korupsi, manipulasi, penggelapan, dan perilaku tidak etis lainnya.
  • Meningkatkan Hubungan Bisnis: Praktik etis seperti kejujuran, menepati janji, dan menolak suap dapat memperbaiki kualitas hubungan bisnis.
  • Menghindari Penyalahgunaan: Penerapan etika membantu perusahaan menghindari penyalahgunaan oleh karyawan atau pesaing yang tidak bertindak etis.
  • Melindungi Hak Pekerja: Penerapan etika bisnis yang baik dapat mencegah pelanggaran hak-hak pekerja oleh pemberi kerja.
  • Mencegah Sanksi Hukum: Etika bisnis yang baik mencegah perusahaan, melalui para pemimpinnya, dari mendapat sanksi hukum karena praktik bisnis yang tidak etis.

Fungsi Etika Bisnis

Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa etika bisnis berfungsi sebagai panduan bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya dengan cara yang benar dan adil. 

Fungsi utama etika bisnis adalah memastikan bahwa perusahaan beroperasi dengan integritas dan kejujuran, menjaga reputasi perusahaan, dan membangun kepercayaan dengan pelanggan serta pemangku kepentingan lainnya.

Manfaat Etika Bisnis

Ada banyak manfaat yang diperoleh perusahaan yang menerapkan etika bisnis:

  • Meningkatkan Kepercayaan dan Reputasi: Perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara etis akan lebih dipercaya oleh konsumen, mitra bisnis, dan masyarakat.
  • Mengurangi Risiko Hukum: Dengan mengikuti prinsip-prinsip etika, perusahaan dapat menghindari tindakan ilegal yang dapat mengakibatkan sanksi hukum atau denda besar.
  • Meningkatkan Kinerja dan Produktivitas: Karyawan yang bekerja dalam lingkungan yang etis cenderung lebih puas dan termotivasi, yang dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja keseluruhan perusahaan.
  • Mendukung Keberlanjutan: Etika bisnis membantu perusahaan beroperasi dengan cara yang tidak merugikan lingkungan dan masyarakat. Pada akhirnya, hal ini dapat memastikan perusahaan dapat berkelanjutan dan kompetitif dalam jangka panjang.

Baca Juga: Memahami Digital Marketing dan Pengaruhnya untuk Bisnis, Ternyata Penting!

Tujuan Etika Bisnis

Tujuan Etika Bisnis yang Harus Menjadi Core Values dari Perusahaan
Tujuan Etika Bisnis yang Harus Menjadi Core Values dari Perusahaan

Dalam menjalankan bisnis yang etis, ada beberapa aspek penting mengenai hal-hal apa saja yang akan dibangun, dijaga, dan dipertahankan olehnya. Kali ini, Minto akan mencoba membahasnya dari tiga aspek utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sebuah bisnis akan bersifat sustainable, jika berhasil menyeimbangkan ketiga aspek tersebut dan mencapai tujuan-tujuan berikut:

1. Aspek Ekonomi

Tujuan utama etika bisnis dalam aspek ekonomi adalah untuk memastikan bahwa bisnis bisa bertahan lama dan terus berkembang. Dengan menerapkan prinsip-prinsip etika seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab, bisnis dapat membangun kepercayaan dari pelanggan, mitra bisnis, dan investor..

2. Aspek Sosial

Etika bisnis juga bertujuan untuk memastikan bahwa bisnis memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Ini bisa dicapai dengan beberapa cara, termasuk seperti lewat metode CSR (Corporate Social Responsibility).

Perusahaan dapat mengimplementasikan program CSR yang mendukung pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, mendirikan sekolah, klinik kesehatan, atau memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

3. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan dari keberlanjutan bisnis mencakup upaya untuk meminimalkan dampak negatif terhadap alam. Etika bisnis mendorong perusahaan untuk bertindak dengan cara yang ramah lingkungan, seperti dengan menggunakan sumber daya alam secara efisien dan bertanggung jawab untuk mengurangi limbah dan polusi.

5 Prinsip Etika Bisnis Secara Umum

Prinsip-Prinsip Etika Bisnis yang Harus Diingat
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis yang Harus Diingat

Kemudian, seperti ditulis dalam buku Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis (2011), dibahas pula bahwa pada dasarnya ada 5 prinsip etika bisnis secara umum:

  • Prinsip Otonomi

Otonomi dapat diartikan sebagai sikap dan keinginan manusia untuk membuat keputusan dan bertindak berdasarkan pemahamannya tentang apa yang dianggapnya baik.

Pebisnis yang otonom, tahu apa kewajibannya dalam bisnis dan memahami aturan serta tuntutan sosial. Kebebasan untuk membuat keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan tersebut menjadi yang utama, dan bukan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain. 

  • Prinsip Kejujuran

Terdapat tiga aspek dalam bisnis di mana kejujuran sangat penting:

  1. Pertama, jujur dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian dan kontrak.
  2. Kedua, jujur dalam menawarkan barang atau jasa dengan kualitas dan harga yang sebanding.
  3. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja di dalam perusahaan.

Kepercayaan yang dibangun di atas prinsip kejujuran adalah modal dasar yang menguntungkan bisnis. Kejujuran membantu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan hubungan yang baik dengan karyawan, konsumen, dan mitra bisnis.

  • Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan menuntut kita untuk memperlakukan orang lain sesuai dengan hak mereka. Kriteria yang menyusunnya pun harus objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan. Hak orang lain harus dihargai dan tidak dilanggar.

  • Prinsip Tidak Berbuat Jahat (Non-Maleficence) dan Berbuat Baik (Beneficence)

Seorang pebisnis yang menjalankan etika bisnis dengan baik, haruslah aktif melakukan hal-hal yang menguntungkan bagi orang lain (berbuat baik). Jika tidak memungkinkan, setidaknya kita harus menghindari tindakan yang merugikan orang lain (tidak berbuat jahat). Dalam bisnis, ini berarti menjalankan usaha dengan cara yang tidak merugikan pihak lain. Bahkan jika bisa, memberikan manfaat bagi banyak orang.

  • Prinsip Hormat kepada Diri Sendiri

Prinsip ini mengajarkan bahwa kita tidak boleh membiarkan diri diperlakukan secara tidak adil, tidak jujur, atau ditindas. Sebagaimana kita tidak boleh memperlakukan orang lain dengan buruk, kita juga berhak memperlakukan diri kita sendiri dengan baik.

Baca Juga: Apa Itu Proposal Bisnis? Mengungkap Pentingnya Dokumen Serbaguna Ini

6 Ciri-Ciri Bisnis yang Mematuhi Etika

Memahami Ciri-Ciri Bisnis yang Etis
Memahami Ciri-Ciri Bisnis yang Etis

Menurut buku “Business Ethics” (2011), menjalankan etika bisnis dengan baik adalah tanda dari perusahaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Namun, bagaimana ciri-ciri bisnis yang beretika?

  • Pengelolaan Sumber Daya yang Efisien (Ekonomi)

Perusahaan yang menjalankan etika bisnis akan mengelola sumber daya bisnis dan alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat. Seorang yang menjalankan etika dalam bisnis yang baik, akan mengoptimalkan penggunaan bahan baku, energi, dan sumber daya lainnya untuk meminimalkan limbah dan dampak negatif terhadap lingkungan.

  • Kepatuhan terhadap Aturan Khusus (Peraturan Khusus)

Perusahaan yang etis mematuhi semua aturan dan kesepakatan khusus yang telah disepakati dengan pihak terkait. Seperti kontrak, standar industri, dan kebijakan internal yang dirancang untuk memastikan operasi yang adil dan transparan.

  • Kepatuhan terhadap Norma Hukum (Hukum)

Perusahaan yang menjalankan etika bisnis akan mematuhi semua peraturan dan undang-undang yang berlaku. Contohnya undang-undang ketenagakerjaan, lingkungan, pajak, dan hak asasi manusia. Kepatuhan hukum menunjukkan bahwa perusahaan menghargai aturan dan norma yang berlaku di masyarakat.

  • Merujuk pada Ajaran Agama (Ajaran Agama)

Perusahaan yang beretika sering merujuk pada nilai-nilai agama dalam menjalankan bisnisnya. Artinya, bisnis mereka tidak hanya mengejar keuntungan tetapi juga mempertimbangkan prinsip-prinsip moral dan etika yang diajarkan oleh agama.

  •  Mengakomodasi Nilai Budaya (Nilai Budaya)

Nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang dihormati oleh perusahaan adalah salah satu ciri-ciri bisnis yang beretika. Sebagai seorang wirausaha, pebisnis akan berusaha memahami dan mengakomodasi tradisi lokal, yang membantu membangun hubungan baik dengan komunitas sekitar.

  • Integritas Individu (Individu)

Etika bisnis juga dilihat dari perilaku individu di dalam perusahaan. Setiap pelaku bisnis, dari pimpinan hingga karyawan, bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadi mereka. Tidak ada korupsi, manipulasi, atau tindakan tidak etis lainnya dalam operasi bisnis sehari-hari.

Baca Juga: Memahami Konsep, Komponen, dan Cara Mengelola Manajemen Bisnis dengan Tepat

Itulah hal-hal yang bisa Minto jelaskan terkait etika bisnis, mulai dari konsep, fungsi, tujuan, manfaat, serta prinsip dan bagaimana mengetahui bisnis yang Knittopreneurs miliki sudah menjalankan etika bisnis yang baik atau belum. Semoga artikel ini dapat membantu ya!

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]