Memahami Marketing Mix, Termasuk Konsep 4P dan 7P yang Wajib Kamu Ketahui – Halo Knittopreneurs! Hari ini, kita akan membahas sebuah taktik pemasaran yang cukup terkenal. Lebih umumnya, mungkin kamu mengenal teori ini dengan istilah marketing mix atau bauran pemasaran.
Marketing mix adalah faktor-faktor yang bisa dikontrol dalam pemasaran, dan merupakan hal-hal mendasar yang perlu kamu fokuskan untuk mendapatkan reaksi pasar yang tepat. Pada awalnya, konsep ini dikembangkan oleh Neil Borden pada tahun 1964, yang mengadaptasi gagasan dari James Culliton.
Culliton menggambarkan pemasar sebagai “mixers of ingredients”, yang kemudian dikembangkan oleh Borden menjadi konsep “marketing mix.” Konsep ini kemudian disempurnakan oleh E. Jerome McCarthy, menjadi konsep 4P. Kemudian, dikembangkan lagi oleh Kotler dan Keller menjadi 7P.
Siapa saja tokoh-tokoh di atas, dan bagaimana proses menjalankan bauran pemasaran? Bagaimana cara memilih yang tepat untuk bisnis kamu? Simak sampai habis ya!
Apa Itu Marketing Mix (Bauran Pemasaran)?
Marketing mix, atau bauran pemasaran, telah didefinisikan oleh beberapa ahli dengan perspektif yang berbeda-beda. Sebelum sampai pada satu kesimpulan, mari kita telaah dulu beberapa di antaranya:
- E. Jerome McCarthy: Dikenal melalui bukunya “Basic Marketing: A Managerial Approach,” McCarthy mengenalkan konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion) sebagai inti dari bauran pemasaran. Menurutnya, marketing mix adalah kumpulan variabel pemasaran yang dapat dikontrol oleh perusahaan dan digunakan untuk mempengaruhi respons konsumen dalam pasar sasaran.
- Philip Kotler: Dalam berbagai edisi bukunya “Marketing Management,” Kotler mendefinisikan bauran pemasaran sebagai alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam target pasar. Kotler dan Keller memperluas konsep ini menjadi 7P dengan menambahkan People, Process, dan Physical evidence pada edisi terbaru bukunya, menekankan pentingnya interaksi pelanggan, proses pelayanan, dan lingkungan fisik dalam pemasaran.
- Neil Borden: Meskipun tidak menghasilkan buku spesifik tentang marketing mix, Borden, yang mempopulerkan istilah ini, menggambarkan konsep tersebut dalam artikelnya “The Concept of the Marketing Mix” yang dipublikasikan pada tahun 1964. Konsepnya diuraikan sebagai campuran berbagai faktor yang dapat dikendalikan oleh seorang “marketer” untuk mempengaruhi pembeli.
- Jerome Bruner: Ditulis dalam “Marketing Scales Handbook,” Bruner menjelaskan marketing mix dari perspektif penelitian dan pengukuran, menawarkan kerangka kerja untuk mengevaluasi efektivitas dari setiap elemen marketing mix dalam mempengaruhi perilaku konsumen.
Nah, bisa kita simpulkan nih Knittopreneurs. Marketing mix adalah suatu konsep bauran pemasaran yang mencakup berbagai elemen penting dalam strategi pemasaran sebuah perusahaan. Tujuan dan pelaksanaannya bisa bermacam-macam, tergantung goals dari perusahaan atau bisnis itu sendiri.
Baca Juga: Cara Untung Jualan dengan Strategi Bundling
Fungsi dan Tujuan Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Fungsi utama dari bauran pemasaran adalah untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan mencapai tujuan bisnis melalui implementasi strategi pemasaran yang efektif.
Sementara tujuan dari penggunaan marketing mix adalah untuk mengidentifikasi apa yang diinginkan pasar target dari sebuah produk atau layanan, bagaimana cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut, di mana produk harus tersedia, dan bagaimana cara terbaik untuk mengkomunikasikannya kepada konsumen.
Manfaat Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Minto bisa bilang, bahwa manfaat dari penggunaan bauran pemasaran yang paling kentara adalah mengikis “jarak” antara teori dan keadaan di lapangan. Jadi, dengan menggunakan langkah-langkah yang lebih spesifik dalam marketing mix, Knittopreneurs bisa lebih mudah menyesuaikan strategi yang akan dilakukan dengan kebutuhan dan preferensi target pasar. efisiensi dalam distribusi dan promosi, serta mampu untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik.
Baca Juga: Cara Menentukan Target Market Terbaik
Mengenal Konsep Strategi Marketing Mix 4P dan 7P
Seiring dengan perkembangan zaman, konsep pemasaran juga terus berubah. Marketing mix tidak luput dari adaptasi ini, ada perubahan yang cukup signifikan dari model awal 4P menjadi lebih luas, yaitu 7P. Bagaimana rancangan untuk keduanya? Mengapa tiga faktor lainnya dipilih untuk masuk kepada konsep bauran pemasaran? Minto coba bahas, ya, Knittopreneurs.
Model Marketing Mix 4P
Ada 4 aspek yang akan dibahas pada model marketing mix 4P, yaitu Produk (Product), Harga (Price), Distribusi (Place), dan Promosi (Promotion).
Strategi Produk
Dalam strategi marketing mix, pengembangan produk memegang peranan penting. Knittopreneurs bisa memilih di antara dua pendekatan terhadap perencanaan strategi ini, yaitu top-down atau bottom-up.
Pilihan yang pertama akan melihat target pasar secara luas, membidik potensi dari keuntungan atau pelanggan mana yang lebih besar, sebelum lingkupnya diperkecil. Jadi, produk yang dikembangkan bisa menarik calon pelanggan dengan lebih luas, dan sifatnya lebih general.
Sementara bottom-up, akan berangkat dari persoalan yang spesifik. Misal, ada masalah A yang selama ini terjadi di masyarakat, lalu perusahaan Knittopreneurs mengeluarkan produk B sebagai solusi dari masalah A tersebut.
Keduanya dapat memastikan bahwa produk yang dipasarkan tidak hanya berkualitas tinggi, tapi juga sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target pasar. Ini meliputi segala aspek, dari desain, kualitas, fitur, hingga kemasan produk.
Strategi Harga
Kemudian, hal yang tidak kalah penting dari strategi produk, adalah harga. Menentukan harga produk merupakan keseimbangan antara memastikan produk terjangkau bagi target pasar, dan memastikan bahwa harga tersebut dapat menutupi biaya produksi. Tentunya juga memberikan margin keuntungan yang diinginkan. Strategi harga harus mempertimbangkan kompetitor, nilai yang ditawarkan produk kepada konsumen, dan daya beli dari target pasar.
Strategi Distribusi (Place)
Lokasi dimana produk didistribusikan juga menjadi penting. Distribusi produk harus diatur sedemikian rupa sehingga produk mudah diakses oleh target pasar. Misalnya, Knittopreneurs bisa mencoba penjualan langsung (membuka toko offline), menggandeng re-seller dan distributor, atau penjualan online melalui e-commerce. Memilih strategi distribusi yang tepat sangat penting untuk memastikan produk sampai ke tangan konsumen dengan efisien.
Strategi Promosi
Terakhir, ada yang dinamakan strategi promosi. Di zaman seperti sekarang, kesadaran tentang produk bisa dilakukan melalui berbagai cara promosi, baik digital maupun tradisional. Strategi promosi bisa meliputi iklan berbayar secara online, media sosial, email marketing, hingga promosi offline seperti event dan distribusi brosur. Pemilihan strategi promosi harus disesuaikan dengan di mana target pasar menghabiskan waktu mereka.
Contoh Penerapan Model Marketing Mix 4P
Misalkan Knittopreneurs ingin meluncurkan sebuah brand pakaian baru. Model strategi marketing mix 4P dapat disusun sebagai berikut:
- Produk: Brand pakaian yang didesain berangkat dari isu yang sedang happening di antara anak muda. Maka, fokus produk adalah mengikuti tren terkini dan menggunakan bahan ramah lingkungan untuk menarik pasar yang peduli lingkungan.
- Harga: Menetapkan harga yang kompetitif namun tetap memberikan margin keuntungan. Misalnya, harga produksi per unit adalah Rp100.000, dengan penambahan margin keuntungan 50%, harga jual menjadi Rp150.000.
- Place (Distribusi): Menggunakan e-commerce dan toko fisik di lokasi strategis untuk distribusi, serta kerjasama dengan platform online lain untuk memperluas jangkauan.
- Promosi: Mengadakan campaign di media sosial berupa ajakan untuk peduli lingkungan, beralih pada pakaian yang ramah bumi. Bisa juga dengan melakukan kolaborasi dengan influencer, serta menggunakan iklan online untuk meningkatkan kesadaran tentang brand pakaian baru.
Knittopreneurs dapat memastikan bahwa produk dikembangkan, dihargai, didistribusikan, dan dipromosikan dengan cara yang memaksimalkan potensi sukses di pasar usaha clothing.
Model Marketing Mix 7P
Knttopreneurs, apa pernah mendengar tentang konsep “user experience”? Atau, marketing yang user-centered, menyusun strategi pemasarannya berdasarkan apa-apa yang bisa pelanggan rasakan (contohnya, dengan lima indra). Nah, konsep marketing mix 7P mirip seperti itu.
Model strategi ini berkembang dengan tujuan menyesuaikan dengan kebutuhan dan ekspektasi konsumen modern, yang tidak hanya tertarik pada produk atau layanan itu sendiri, tetapi juga pada pengalaman keseluruhan yang mereka terima.
Ada tiga elemen penting lainnya yang bisa kita bahas: Bukti Fisik (Physical Evidence), Orang (People), dan Proses (Process).
Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik adalah segala aspek yang dapat dilihat dan dirasakan oleh konsumen sebelum membeli produk. Dalam konteks bauran pemasaran, bukti fisik dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dengan memberikan representasi fisik dari kualitas produk atau layanan. Misalnya kemasan, lingkungan tempat layanan disediakan, dan bahkan website atau platform e-commerce.
Orang (People)
Lalu, Kotler dan Keller mengembangkan konsep ini dengan menambahkan resources. Ahli ini berpendapat bahwa SDM memainkan peranan krusial dalam menentukan keberhasilan strategi marketing mix. Dalam artian, karyawan yang berinteraksi langsung dengan pelanggan dapat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap merek.
Maka dari itu, pelatihan karyawan dan pengembangan kompetensi menjadi sangat penting, terutama dalam industri jasa atau service, di mana interaksi manusia memegang peranan utama.
Proses (Process)
Terakhir, proses yang efisien dalam menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat loyalitas mereka terhadap merek.
Semua tahapan bisa jadi faktor yang harus dioptimalkan. Mulai dari pemesanan, pembayaran, hingga pengiriman produk atau penyediaan layanan. Proses yang lancar dan bebas hambatan mencerminkan komitmen merek terhadap kenyamanan pelanggan.
Contoh Penerapan Model Marketing Mix 7P
Tambahan dari strategi 4P yang bisa Knittopreneurs jalankan untuk brand pakaian yang beriorientasi terhadap lingkungan (ramah bumi), contohnya:
- Bukti Fisik: Desain website yang menarik, misalnya menggunakan warna-warna “alam” yang khas. Lalu foto produk berkualitas tinggi, packaging yang elegan dan tentunya bukan plastik.
- Orang: Pelatihan tim frontliner seperti customer service atau staff toko untuk memberikan pengalaman belanja yang memuaskan, bekali juga mereka dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi perusahaan, guna mengkomunikasikannya terhadap konsumen.
- Proses: Susun sistem order online yang mudah, proses pembayaran yang aman, dan logistik pengiriman yang efisien.
Dalam strategi 7P, penambahan dirancang untuk memenuhi dan melampaui ekspektasi konsumen di era digital, di mana pengalaman pelanggan menjadi sebagian besar dari nilai yang ditawarkan oleh bisnis Knittopreneurs
Memilih Bauran Pemasaran yang Pas untuk Bisnis Kamu
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan biasanya tergantung industri bisnis yang dijalankan, juga bagaimana mengaplikasikannya dengan benar sesuai perkembangan zaman. Berikut beberapa pertanyaan yang mungkin Knittopreneurs miliki dan beberapa aspek yang bisa dipertimbangkan, khususnya dalam memilih strategi marketing mix yang tepat:
- Kapan Sebuah Bisnis Harus Menggunakan 4P?
Jika bisnis Knittopreneurs lebih berfokus pada produk dan ingin strategi yang lebih sederhana dan langsung, 4P adalah pilihan yang tepat. Model ini cocok untuk bisnis yang produknya bersifat fisik dan mudah dijelaskan, serta ketika bisnis ingin difokuskan pada penentuan harga, distribusi, dan promosi produk.
- Kapan Sebuah Bisnis Harus Menggunakan 7P?
Ketika bisnis yang Knittopreneurs miliki berada di industri layanan, atau jika pengalaman pelanggan dan layanan merupakan bagian penting dari penawaran bisnis, pertimbangkan untuk mengadopsi model 7P. Model ini memperluas kerangka kerja 4P dengan menambahkan tiga elemen penting yang berfokus pada aspek manusia, proses bisnis, dan bukti fisik dari layanan yang ditawarkan oleh perusahaan
- Riset Ekspektasi dan Kebutuhan Target Pasar
Apakah pasar mengharapkan tingkat layanan atau pengalaman tertentu yang melibatkan interaksi langsung dengan staf (People) atau proses pelayanan (Process)? Jika jawabannya iya, memasukkan elemen 7P ke dalam strategi bisa menjadi keuntungan.
- Lihat Strategi Bisnis Kompetitor
Analisis kompetitif dapat menunjukkan apakah pesaing menggunakan 4P atau 7P. Jika pesaing cenderung fokus pada harga dan produk saja, mungkin ada peluang untuk Knittopreneurs membedakan diri dengan menawarkan nilai tambah melalui proses pelayanan yang superior, atau pengalaman pelanggan yang unik.
- Pahami Marketing Mix di Era Digital
Dengan hadirnya media sosial dan e-commerce, elemen People, Process, dan Physical Evidence menjadi semakin penting, bahkan untuk produk fisik. Interaksi online, ulasan pelanggan, dan pengalaman pembelian digital dapat dipengaruhi positif oleh aspek-aspek tersebut.
Baca Juga: Membedah 10 Hal yang Wajib Ada di Proposal Bisnis, Kerangka, Serta Cara Membuatnya
Sekian dulu pembahasan mengenai marketing mix dan bagaimana memilih strategi bauran pemasaran yang tepat untuk bisnis Knittopreneurs. Semoga penjelasan dari Minto dapat membantu ya!
TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG
Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon: (022) 4214962
Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon : (022) 20589089
TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta
Telepon : (0274) 5017513
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG
Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang
Telepon: (024) 760-728-5
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)
Telepon: (031)5937700
Official WhatsApp: 082120003035
Email : [email protected]