Mengenal Cheongsam, Baju Tradisional Tiongkok yang Lekat dengan Imlek

0
5/5 - Vote count: 88 votes

Mengenal Cheongsam, Baju Tradisional Tiongkok yang Lekat dengan Imlek – Tahun Baru Imlek sudah di depan mata, nih! Berbagai pernak-pernik bernuansa merah juga mulai dipasang untuk menyambut momen spesial ini.

Ilustrasi Baju Cheongsam yang Lekat dengan Imlek
Ilustrasi Baju Cheongsam yang Lekat dengan Imlek

Dalam merayakan momen Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa biasanya mengenakan pakaian tradisional yang disebut cheongsam atau qipao.

Di balik warnanya yang cerah dan desainnya yang unik, pakaian ini menyimpan makna dan sejarah yang panjang, lho! Mau tahu seperti apa? Intip jawabannya bareng Minto lewat artikel berikut ini!

Apa itu Cheongsam?

Cheongsam atau qipao adalah salah satu kostum tradisional perempuan Tionghoa. Dalam bahasa Kanton, cheongsam berarti kemeja atau gaun panjang.

Sementara itu, dalam bahasa Mandarin, gaun panjang untuk perempuan disebut qipao. Meski berbeda istilah, keduanya bisa digunakan secara bergantian. Pada dasarnya, pakaian ini biasa dikenakan saat memeringati hari besar.

Karakteristik baju imlek ini di antaranya memiliki kerah tinggi, potongan pas badan (body fit), kancing berbentuk simpul yang disebut frog buttons, dan juga mempunyai belahan samping.

Pakaian ini juga hadir dalam warna merah cerah dan desain yang khas, seperti motif bunga, naga, burung pheonix, atau elemen budaya Tiongkok lainnya yang sangat filosofis.

Bagaimana Asal-usul Cheongsam?

Detail Motif Cheongsam yang Menawan
Detail Motif Cheongsam yang Menawan

Rasanya nggak lengkap membahas pakaian tradisional tanpa mengetahui sejarah dari pakaian itu sendiri. Apalagi, cheongsam memiliki akar sejarah yang panjang dan kaya dari Tiongkok.

Pakaian ini muncul pertama kali selama masa Dinasti Qing (1644–1911), sebuah era yang ditandai dengan pengaruh budaya Manchu kuat.

Pada masa itu, Qipao adalah pakaian tradisional perempuan Manchu yang dikenal dengan potongan longgar dan panjang hingga menutupi pergelangan kaki.

Qipao awalnya digunakan untuk memberikan kesan formal dan sopan, dengan desain yang tidak menonjolkan bentuk tubuh. Ini sesuai dengan norma-norma kesopanan dan kesederhanaan yang berlaku pada masa itu.

Namun, ketika Shanghai menjadi pusat modernisasi dan budaya Tiongkok pada awal abad ke-20, Qipao mengalami perubahan besar.

Memasuki tahun 1920-an dan 1930-an, Qipao berubah dari pakaian tradisional menjadi simbol modernitas dan kemewahan.

Desainnya diadaptasi menjadi lebih pas di badan untuk menonjolkan siluet tubuh, dengan tambahan detail seperti belahan samping, kerah mandarin, dan bordir elegan.

Pada masa itu, Qipao tidak hanya dikenakan oleh kaum bangsawan, tetapi juga menjadi populer di kalangan perempuan muda dan modern di kota-kota besar seperti Shanghai.

Para wanita dari kelas atas mengenakannya sebagai simbol status sosial, menjadikan Qipao identik dengan keanggunan serta gaya hidup metropolitan.

Baca Juga: Baju Nuansa Imlek dan 10+ Daftar Warnanya, Pilih yang Tepat!

Pengaruh Sejarah dan Budaya

Ilustrasi Baju Cheongsam pada Dinasti Qing
Ilustrasi Baju Qipao pada Dinasti Qing

Transformasi qipao juga mencerminkan dinamika sosial dan politik Tiongkok.

Setelah kejatuhan Dinasti Qing dan berdirinya Republik Tiongkok pada tahun 1911, Tiongkok mulai mengadopsi gaya hidup yang lebih modern, termasuk dalam mode pakaian.

Cheongsam, dengan desain barunya, menjadi simbol kemajuan, emansipasi perempuan, dan semangat era baru.

Namun, pada pertengahan abad ke-20, ketika Revolusi Kebudayaan berlangsung di bawah pemerintahan Mao Zedong, Cheongsam kehilangan popularitasnya di Tiongkok Daratan.

Hal ini karena baju tradisional ini dianggap terlalu borjuis dan mewakili nilai-nilai yang tidak sesuai dengan ideologi komunis.

Pada masa itu, pakaian sederhana seperti Mao suit menjadi lebih umum.

Meski begitu, pakaian tradisional ini tetap bertahan dan berkembang di wilayah lain, seperti Hong Kong, Singapura, dan Taiwan, yang menjadi pusat mode Asia Timur pada abad ke-20.

Di wilayah ini, Cheongsam terus dipakai dalam acara-acara formal, bahkan menjadi seragam resmi di beberapa institusi, seperti sekolah perempuan dan maskapai penerbangan.

Kalau Cheongsam untuk Perempuan, Apa yang Dikenakan Laki-laki?

Ilustrasi Baju Changshan (Sumber Pinterest)
Ilustrasi Baju Changshan (Sumber: Pinterest)

Mungkin pertanyaan ini pernah terbesit dalam benak Knittopreneurs. Apakah hanya perempuan Tionghoa yang mengenakan pakaian tradisional saat Tahun Baru Imlek dan hari-hari raya lainnya?

Jawabannya tentu saja tidak. Para lelaki pun turut memeriahkan momen istimewa ini dengan pakaian tradisional yang disebut changshan.

Berasal dari Piyin, changshan adalah baju resmi yang dulunya menjadi pakaian resmi para pria untuk menghadiri acara penting di abad ke-17 sampai abad ke-20. Usut punya usut, mereka akan dikenakan denda jika tak mengekanannya.

Namun saat ini, peraturan tersebut sudah tak berlaku lagi seiring dengan runtuhnya dinasti Qing pada masa itu.

Meski begitu, changshan tetap digunakan para lelaki Tionghoa di masa modern dengan model yang masih dipertahankan hingga sekarang.

Baca Juga: 10 Arti Warna Merah dan Karakter Orang yang Menyukainya

Makna Filosofis Cheongsam

Pemilihan warna dan motif cheongsam tentunya bukan tanpa alasan. Setiap detail pada pakaian ini memiliki makna filosofis tersendiri.

Lebih dari sekadar pakaian tradisional, melainkan juga menjadi penanda identitas perempuan Tionghoa.

Bahkan bagi mereka yang lebih tua, baju imlek ini dinilai sebagai pakaian resmi bermartabat dan elegan yang mencerminkan etnis mereka.

Maka dari itu, cheongsam dikenakan dengan penuh bangga dan sudah sepatutnya dijaga.

Motif pada pakaian ini juga bukan hanya sekadar ornamen, tetapi juga memiliki makna mendalam yang mencerminkan doa dan harapan. Beberapa motif yang umum digunakan ialah:

Motif Burung Phoenix

Ilustrasi Baju Cheongsam Motif Phoenix (Sumber: Pinterest)
Ilustrasi Baju Imlek Motif Phoenix (Sumber: Pinterest)
  • Makna: Burung phoenix dalam budaya Tiongkok melambangkan keabadian, kebangkitan, dan keberuntungan. Burung ini juga dianggap sebagai simbol feminin yang anggun dan bijaksana.
  • Konteks: Baju Imlek dengan motif phoenix sering dipakai oleh perempuan dalam acara pernikahan sebagai lambang keharmonisan rumah tangga.

Motif Naga

Ilustrasi Baju Cheongsam Motif Naga (Sumber Pinterest)
Ilustrasi Baju Imlek Motif Naga (Sumber: Pinterest)
  • Makna: Naga adalah simbol maskulin yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan perlindungan. Motif ini sering dipadukan dengan phoenix untuk melambangkan keseimbangan Yin dan Yang.
  • Konteks: Motif ini biasanya ditemukan dalam pakaian pasangan pengantin, dengan phoenix mewakili perempuan dan naga mewakili laki-laki.

Motif Bunga

Ilustrasi Baju Cheongsam Motif Bunga Peony (Sumber: Pinterest)
Ilustrasi Baju Imlek Motif Bunga Peony (Sumber: Pinterest)
  • Bunga Peony: Melambangkan kekayaan, kehormatan, dan keindahan. Motif ini sering ditemukan pada Cheongsam untuk acara formal.
  • Bunga Plum: Simbol ketekunan dan harapan dalam menghadapi kesulitan, karena bunga plum mekar di musim dingin.
  • Teratai (Lotus): Melambangkan kemurnian dan kesucian. Motif ini populer dikenakan dalam acara spiritual atau perayaan.

Motif Awan

  • Makna: Awan adalah simbol keberuntungan dan kelimpahan. Motif ini melambangkan doa untuk hidup yang mulia dan makmur.

Motif Burung Bangau

  • Makna: Bangau melambangkan panjang umur dan kebijaksanaan. Biasanya, motif ini dirancang untuk orang tua sebagai doa untuk kesehatan dan umur panjang.

Pemilihan merah sebagai warna baju juga memiliki makna tersendiri. Dalam budaya Tiongkok, warna merah melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.

Karena dikenakan saat Tahun Baru Imlek, baju ini diharapkan dapat mendatangkan kehidupan yang lebih makmur dan beruntung, serta dapat menangkal roh jahat sepanjang tahun.

Macam-Macam Style Cheongsam

Setiap daerah memiliki desain dan style cheongsam yang berbeda-beda, sebagaimana diuraikan berikut ini.

Gaya Beijing

Ilustrasi Gaya Beijing (Sumber Pinterest)
Ilustrasi Gaya Beijing (Sumber: Pinterest)

Berasal dari ibu kota Tiongkok, cheongsam bergaya Beijing juga disebut dengan Jing Pai, adalah gaya yang tetap mempertahankan ciri tradisional dan konservatif dari era Dinasti Qing.

Karakteristik:

  • Warna Cerah: Beijing-style cheongsam biasanya menggunakan warna-warna cerah seperti merah terang, kuning keemasan, atau biru, yang melambangkan kemakmuran dan kejayaan.
  • Desain: Motif bordirnya yang kompleks mencerminkan keanggunan seni tradisional Tiongkok. Baju ini juga memiliki desain kerah tinggi sehingga terlihat formal dan klasik.
  • Lebih eksklusif: Cheongsam bergaya Beijing biasanya hand-made sehingga lebih menguras kantong.

Gaya Shanghai

Ilustrasi Gaya Shanghai (Sumber: Pinterest)
Ilustrasi Gaya Shanghai (Sumber: Pinterest)

Berbeda dengan gaya Beijing yang masih mempertahankan nuansa tradisional dari Dinasti Qing, cheongsam bergaya Shanghai lebih tampak modern berkat pengaruh dunia Barat yang cukup kuat.

Karakteristik:

  • Desain lebih fashionable: Shanghai-style memiliki potongan yang lebih ramping, menonjolkan siluet tubuh perempuan.
  • Pengaruh gaya Barat: Kombinasi gaya Timur dan Barat terlihat dari pilihan bahan, warna, dan ornamen yang lebih modern.
  • Fleksibel dan versatile: Cheongsam bergaya Shanghai bisa digunakan dalam berbagai kesempatan, baik formal ataupun semiformal.
  • Kesimpulan: Shanghai-style cheongsam cocok untuk kamu yang ingin tampil elegan tetapi tetap modern.

Gaya Hong Kong

Ilustrasi Gaya Hong Kong (Sumber: Pinterest)
Ilustrasi Gaya Hong Kong (Sumber: Pinterest)

Cheongsam gaya Hong Kong memiliki pengaruh kuat dari mode Eropa. Hal ini terlihat dari desainnya yang simple tapi tetap anggun.

Karakteristik:

  • Lengan lebih pendek: Dibandingkan dengan Beijing dan Shanghai style, lengan pada cheongsam ini cenderung lebih pendek sehingga terkesan kasual.
  • Desain minimalis: Motif dan ornamen yang digunakan lebih simple sehingga terlihat modern dan praktis.
  • Aksesori: Pada tahun 1950-an, wanita Hong Kong memadukan cheongsam dengan high heels, tas kulit, dan sarung tangan putih yang menciptakan tampilan yang elegan.

Cheongsam Pengantin

Ilustrasi Cheongsam Pengantin (Sumber: Pinterest)
Ilustrasi Cheongsam Pengantin (Sumber: Pinterest)

Cheongsam juga biasanya digunakan dalam upacara pernikahan tradisional Tiongkok, terutama pada pernikahan.

Karakteristik:

  • Desain modern: Cheongsam untuk pernikahan biasanya dimodifikasi agar sesuai dengan tren mode terbaru.
  • Dominan warna merah: Melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan doa untuk kelancaran rumah tangga.
  • Aksen emas: Bordir emas dengan motif phoenix dan bunga peony sering ditemukan untuk mempertegas kesan mewah.

Cheongsams untuk Pria (Changshan)

Baju tradisional untuk pria dikenal dengan sebutan Changshan, yang berarti “baju panjang.”

Karakteristik:

  • Potongan longgar: Desainnya lebih sederhana dengan potongan longgar untuk memberikan kesan formal.
  • Fungsi tradisional: Changshan awalnya adalah seragam resmi di Dinasti Qing dan digunakan oleh kaum pria dalam acara formal.
  • Kegunaan: Saat ini, Changshan hanya dikenakan pada acara-acara khusus seperti pernikahan atau perayaan budaya.

Baca Juga: Rekomendasi Baju Imlek Pria Terbaik, Inovasi Style di Tahun Baru 

Cheongsam adalah lebih dari sekadar pakaian; ia adalah warisan budaya yang kaya akan sejarah dan makna.

Dalam perayaan Imlek, mengenakan cheongsam menjadi cara untuk menghormati tradisi sambil tetap tampil cantik dan anggun.

Dengan berbagai pilihan gaya yang tersedia, cheongsam tetap relevan dan terus menarik perhatian generasi muda.

TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700

Official WhatsApp: 082120003035

Email : [email protected]