Pengertian Seni Kriya Adalah: Sejarah, Fungsi, dan Jenisnya – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan seni dan budaya, salah satunya ialah seni kriya.

Seni kriya adalah cabang seni yang mengutamakan keterampilan tangan, nilai fungsi, dan estetika.
Perlu diketahui, seni kriya sudah eksis dari zaman prasejarah dan terus berkembang hingga masa kini, lho!
Kalau Knittopreneurs penasaran kriya adalah seni seperti apa, bagaimana sejarahnya, hingga fungsinya, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Definisi Seni Kriya Adalah
Berikut beberapa pengertian seni kriya yang telah Minto rangkum untuk kamu!
- Arti kriya berdasarkan makna kata
Kata kriya dalam KBBI memiiliki arti pekerjaan (kerajinan) tangan. Maka, dapat dikatakan bahwa seni kriya adalah kerajinan tangan yang menghasilkan sesuatu.
- Seni kriya menurut pendapat ahli
Menurt Soedarso SP. (2000), seni kriya adalah karya seni yang mengutamakan keterampilan tangan dan memerlukan kekriyaan (craftmanship) yang tinggi seperti ukir kayu, seni keramik dan anyam-anyaman.
- Asal-usul kata kriya
Menurut Haryono (2002), dalam bahasa Sanskerta, kriya berasal dari kata “krya” yang memili arti “mengerjakan.”
Selanjutnya, kata tersebut berkembang menjadi kata karya, kriya, kerja.
Secara etimologi, kriya adalah kegiatan kreatif untuk menghasilkan sebuah benda atau objek. Hasil benda dari kegiatan kreatifnya disebut seni kriya.
Jika dapat disimpulkan, seni kriya adalah seni kerajinan tangan yang memadukan nilai fungsi dan estetika, dibuat dengan keterampilan tinggi, serta mengakar kuat pada budaya lokal.
Baca Juga: Mengenal Sulam Kristik, “Warisan” Seni Kriya Tekstil dari Zaman Belanda
Sejarah Seni Kriya
Dikutip dari Filosofi Seni Kriya Tradisional Indonesia dalam Seni oleh Gustami (1992), ternyata seni kriya adalah seni yang telah mengalami perkembangan dari zaman ke zaman, lho!
Knittopreneurs pastinya penasaran gimana perkembangan seni kriya di berbagai masa, bukan?
Yuk simak selengkapnya penjelasan sejarah, fungsi, jenis dan contoh seni kriya di bawah ini.
- Zaman prasejarah

Ternyata seni kriya sudah mulai eksis sejak zaman ini.
Di masa prasejarah, kriya menghasilkan alat-alat yang memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti kapak, alat bercocok tanam, wadah, dan hiasan.
Bahan utama yang biasa digunakan umumnya dari tanah liat dan batu.
- Peradaban kuno

Seni kriya pada masa ini berpusat di peradaban Mesir, Mesopotamia, Yunani, dan Romawi.
Kriya yang berkembang berupa pembuatan ukiran kayu, patung, dan perhiasan.
- Abad pertengahan

Nah, ternyata seni kriya berkembang pesat di Eropa, lho!
Bentuk seni kriya yang ada di masa ini seperti karya-karya kaca patri, tapestri, dan seni emas.
Perlu Knittopreneurs ketahui nih, gereja menjadi salah satu penyedia dana utama seni kriya pada masa ini.
- Renaisans

Saat masa renaisans, seni kriya juga mengalami perkembangan pesat di Italia abad ke-15.
Bentuk dari seni kriya terlihat dari karya-karya yang memukau oleh seniman Leonardo da Vinci dan Michelangelo.
- Zaman klasik

Di masa ini, para kriayawan atau pelaku seni kriya di keraton menghasilkan seni kriya dengan menggunakan konsep filosofi tinggi.
Di setiap pembuatan objek dikaitkan dengan muatan nilai-nilai spiritual serta religius.
Contoh seni kriya yang dapat ditemui di masa ini, seperti keris, wayang, dan topeng.
- Zaman madya (islam)

Di masa ini, seni kriya telah mengalami perubahan dan telah menggeser unsur-unsur magis karena pengaruh agama islam.
Namun, nilai-nilai budaya tetap digunakan dan benda-benda yang dihasilkan cenderung masih sama seperti zaman klasik.
- Zaman kolonial

Pada masa kolonial, seni kriya mengalami perubahan besar karena budaya pengaruh barat.
Produk yang dihasilkan seperti, ukiran, batik, dan perhiasan.
- Seni kriya di era kontemporer

Di masa sekarang, seni kriya menggabungkan unsur tradisi dengan pendekatan modern.
Kriya kontemporer juga kerap tampil dalam pameran seni rupa modern, contohnya, kerajinan makrame, tufting, merajut, quilting, dan bordiran.
Fungsi Seni Kriya
Lantas, seni kriya ini memiliki fungsi apa aja, sih?
Apakah seni kriya adalah bentuk seni yang memiliki nilai guna di kehidupan kita sehari-hari?
- Benda hias
Nah, kriya adalah karya seni yang dibuat dengan tujuan untuk menghias atau memperindah.
Seni kriya memiliki nilai estetika yang bisa digunakan sebagai barang dekoratif, seperti perhiasan, patung, dan ukiran.
- Benda pakai
Kriya juga memiliki fungsi yang mengutamakan kenyamanan dan keefektifan dari benda yang dibuat.
Namun, kriya sebagai benda pakai juga tetap mengandung unsur nilai estetika dan ciri khas agar bisa tetap bersaing, seperti kursi, meja, atau kerajinan tas.
- Benda seni eksperimental
Untuk jenis ini, fungsi kriya adalah sebagai media seni murni kontemporer yang eksperimental dan memiliki makna simbolik tertentu.
Contohnya, instalasi pameran seni rupa, gedung yang ditutupi oleh rajutan atau pohon yang diberi hiasan.
- Benda terapan
Sebagai benda terapan, kriya menggabungkan fungsi pakai dan estetika.
Contoh kriya seni rupa terapan adalah batik, keramik, atau anyaman rotan yang sekaligus bisa dipakai menjadi elemen estetis.
Baca Juga: 3 Jenis Teknik Anyam dan Fungsinya
Jenis-jenis Seni Kriya
Nah, pasti Knittopreneurs sudah semakin paham tentang seni kriya, kan?
Setelah ini, Minto akan kasih penjelasan untuk jenis-jenis seni kriya yang terbagi menjadi dua kelompok, yakni berdasarkan bahan dan teknik pembuatan.
Seni kriya berdasarkan bahan
- Kriya kayu: Jenis ini mengolah kayu menjadi benda fungsional sehingga memiliki nila kegunaan. Contohnya, ukiran Jepara, topeng bali, dan perabot rumah
- Kriya keramik: Bahan pembuatannya berasal dari tanah liat yang dibakar, sehingga menghasilkan barang pecah belah atau karya seni. Contohnya, vas bunga, guci, dan keramik hias.
- Kriya logam: Kriya logam adalah objek yang berbahan logam seperti perak, kuningan, atau tembaga. Bahan -bahan ini banyak ditemukan dalam bentuk perhiasan, patung kecil, medali, atau benda pusaka.
- Kriya tekstil: Kriya tekstil adalah berbagai cara untuk mengolah kain seperti batik, tenun, dan menyulam.
- Kriya kulit: Jenis kriya kulit menggunakan bahan kulit sintesis ataupun kulit hewan, seperti kulit sapi, kulit domba, atau kulit buaya. Contohnya, wayang kulit, tas kulit, atau sepatu kulit.
Seni kriya berdasarkan teknik pembuatan
- Kriya ukir/pahat: Untuk jenis ini, seni kriya melalui proses teknik mengurangi bahan untuk membentuk relief atau objek. Banyak ditemukan pada ornamen rumah tradisional.
- Kriya anyam: Membentuk pola dari bahan yang lentur seperti rotan, bambu, atau daun pandan. Untuk hasilnya berupa tas, tikar, atau keranjang.
- Kriya tenun: Teknik ini dilakukan dengan menyilangkan benang secara vertikal dan horizontal dengan menggunakan alat tenun. Benda yang dihasilkan berupa tenun ikat atau songket.
- Kriya rajut: Jenis kriya rajut melalui proses teknik simpul dengan alat bantu berupa jarum rajut. Biasanya seni kriya ini digunakan untuk membuat pakaian, aksesori, atau dekorasi.
Contoh Seni Kriya
Pernah gak sih, kamu memperhatikan benda-benda di sekitar rumah yang ternyata gak sekadar fungsional, tapi juga memiliki nilai estetika tersendiri?
Ternyata kriya adalah bentuk seni yang sering kita lihat di kehidupan sehari-hari. Inilah beberapa daftar contohnya.
- Ukiran kayu Jepara

Ketika berkunjung ke rumah tradisonal Jawa, mungkin Knittopreneurs menemukan lemari atau ranjang dengan sentuhan pahatan kayu.
Utamanya, pahatan kayu ini merupakan hasil pengrajin Jepara.
Ukiran Jepara memiliki detail yang rumit dan elegan serta biasanya mengambil motif wayang, tumbuhan, ataupun corak khas daerah.
- Batik tulis

Membatik tidak melulu soal menggambar di atas sebuah kain, tapi terdapat makna filosofis di setiap motif nya yang memiliki arti serta makna.
Selain itu batik menjadi bukti nyata kalau kriya bisa tampil elegan dalam sentuhan modern.
Baca Juga: Mengenal Kain Primis Untuk Pembuatan Batik Tulis
- Wayang kulit

Wayang kulit dibuat dari kulit kerbau yang diproses secara khusus, lalu dipahat dan dihias hingga menjadi tokoh-tokoh pewayangan yang ikonik.
Selain jadi media pertunjukan, wayang kulit juga digunakan sebagai hiasan dinding atau koleksi seni.
- Tenun ikat Sumba

Kain tenun ikat dari Sumba dihasilkan melalui proses panjang, berupa benang-benang yang diwarnai, lalu ditenun manual hingga membentuk motif khas yang penuh makna.
Biasanya digunakan untuk acara adat, simbol status sosial, bahkan sebagai mas kawin.
- Gerabah kasongan

Kerajinan gerabah kasongan banyak ditemui di daerah Bantul, Yogyakarta. Seni kriya ini berbahan dasar tanah liat yang dibentuk menjadi guci, vas, patung, hingga dekorasi rumah.
Seni kriya hadir dalam beragam bentuk, fungsi, dan nilai. Kriya adalah wujud kreativitas manusia yang tak hanya bernilai seni, tapi juga sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG
Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon: (022) 4214962
Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon : (022) 20589089
TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta
Telepon : (0274) 5017513
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG
Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang
Telepon: (024) 760-728-5
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)
Telepon: (031)5937700
Official WhatsApp: 082120003035
Email : [email protected]