Panduan Lengkap Mengenai Bisnis Digital, Peluangnya Makin Besar! – Kemajuan teknologi semakin pesat, memaksa setiap orang untuk mengikuti arus jika tidak mau ketinggalan. Knittopreneurs yang menjadi pelaku bisnis, atau pengamat perkembangan zaman, barangkali sudah akrab dengan produk-produk yang bisa membantu digitalisasi bisnis. Misalnya seperti sosial media, hingga platform e-commerce untuk memasarkan produk.
Semuanya adalah bagian dari “bisnis digital”, sebuah konsep yang perlu kita bedah lebih lanjut karena potensinya yang besar. Untuk Knittopreneurs yang ingin mengetahui pengertian, tantangan dan peluang, ide bisnis hingga tips memulainya, simak artikel ini sampai habis ya!
- Apa Itu Bisnis Digital?
- Apa Saja Karakteristik Bisnis Digital?
- Mengapa Bisnis Perlu Beralih ke Ranah Digital?
- Tantangan Menjalankan Bisnis di Era Digital
- 5 Macam-Macam Bisnis Digital yang Perlu Diketahui
- Bagaimana Tips dan Langkah-Langkah Memulai Bisnis Digital?
- 15 Ide Bisnis Digital yang Bisa Dicoba
Apa Itu Bisnis Digital?
Sebelum sampai pada satu kesimpulan mengenai pengertian bisnis digital, ada beberapa ahli yang sudah mengemukakan pendapatnya mengenai konsep yang satu ini, Knittopreneurs.
- Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan
Para penulis buku “Marketing 4.0: Moving from Traditional to Digital” (2017) ini mendefinisikan bisnis digital sebagai “bisnis yang menerapkan pemasaran digital secara menyeluruh, mulai dari perencanaan strategis hingga implementasi, untuk berinteraksi dengan pelanggan dalam era digital.”
- Dave Chaffey
Dave Chaffey, seorang pakar pemasaran digital dan pendiri Smart Insights, sekaligus pengarang dari “Digital Business and E-commerce Management” (2019), menyatakan bahwa “Bisnis digital mencakup semua jenis operasi bisnis dan proses yang menggunakan perangkat digital untuk menciptakan, mengubah, atau mendukung nilai yang dihasilkan untuk pelanggan, mitra, atau pemilik bisnis.”
- Peter Weill dan Stephanie L. Woerner
Dalam bukunya yang berjudul “What’s Your Digital Business Model?” (2018), bisnis digital diartikan sebagai “bisnis yang menggunakan teknologi digital sebagai sumber utama pendapatan dan keuntungan.”
Maka, apa yang dimaksud dengan bisnis digital adalah semua kegiatan bisnis yang menggunakan teknologi digital sebagai inti dari operasi dan strategi yang dijalankan. Ini bisa memiliki dua subjek, yaitu bisnis yang awalnya dijalankan secara konvensional dan kini bertransformasi ke ranah digital, atau bisnis yang dijalankan dengan basis digital sejak awal. Knittopreneurs masuk kategori yang mana, nih?
Apa Saja Karakteristik Bisnis Digital?
Ada beberapa karakteristik yang bisa memudahkan Knittopreneurs mengenali bisnis digital, ataupun menjadi patokan bahwa bisnis tersebut sudah beralih ke ranah digital:
- Lebih fleksibel, dalam hal lokasi dan waktu kerja karena dapat diakses dari mana saja dengan koneksi internet.
- Mampu beradaptasi dengan cepat, berbanding lurus dengan potensinya yang juga besar, bisnis mampu mencapai pasar yang lebih luas secara online.
- Parameter yang pasti untuk diukur, digitalisasi memberikan kemampuan untuk mengukur dan menganalisis kinerja secara real-time melalui data digital. Pada akhirnya, perbaikan dan pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan lebih baik.
- Bisa lebih relevan, dengan channel media sosial dan platform digital lainnya. Bisnis dapat berinteraksi secara langsung dengan pelanggan ataupun audiens yang potensial, meningkatkan keterlibatan dan kepercayaan terhadap bisnis.
Jika Knittopreneurs ingin memiliki bisnis yang sukses, maka perlu memperhitungkan dan mengintegrasikan elemen-elemen digital ke dalam strategi bisnis. Agar tetap relevan dan bersaing di pasar yang semakin terhubung secara digital.
Mengapa Bisnis Perlu Beralih ke Ranah Digital?
Mengapa transformasi digital (digital transformation) menjadi semakin penting bagi kesuksesan bisnis Knittopreneurs? Alasan utamanya, karena ada perkembangan teknologi informasi dan internet yang pesat. Berikutnya, ada juga beberapa keuntungan dan fungsi, sekaligus peluang bisnis digital di era sekarang:
- Akses ke Pasar yang Lebih Luas
Dengan adanya internet, bisnis dapat mencapai pasar yang lebih luas secara global tanpa batasan geografis. Artinya, jangkauan dan potensi penjualan bisnis lebih meningkat dari konvensional.
- Pelanggan Lebih Mengenal Bisnis
Platform digital seperti media sosial, situs web, dan aplikasi mobile memungkinkan bisnis untuk berinteraksi secara langsung dengan pelanggan. Maka, peluang untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan keterlibatan yang lebih tinggi dengan pelanggan juga lebih besar.
- Kegiatan Operasional yang Lebih Efisien
Digitalisasi proses bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi biaya, waktu, dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Otomatisasi tugas-tugas rutin juga dapat meningkatkan produktivitas keseluruhan agenda yang akan dijalankan.
- Analisis Data yang Lebih Baik
Transformasi digital memungkinkan bisnis untuk mengumpulkan dan menganalisis data dengan lebih baik. Misalnya tentang perilaku pelanggan, tren pasar, dan kinerja bisnis secara keseluruhan. Nah, dengan update data yang lebih real-time, keputusan yang berorientasi data dapat diambil dan diterapkan dengan lebih cepat.
- Adanya Inovasi Produk dan Layanan
Teknologi digital memungkinkan bisnis untuk mengembangkan produk dan layanan baru yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Contohnya yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan sekarang, teknologi kecerdasan buatan (AI). Atau Internet of Things (IoT), dan blockchain untuk menciptakan nilai tambah.
Perlu Knittopreneurs ingat, bahwa peralihan ke ranah digital juga membutuhkan investasi waktu, sumber daya, dan upaya yang signifikan, serta penyesuaian terhadap perubahan budaya dan organisasional dalam bisnis. Jadi, tidak ada yang instan, ya!
Baca Juga: Memahami Marketing Mix, Termasuk Konsep 4P dan 7P yang Wajib Kamu Ketahui
Tantangan Menjalankan Bisnis di Era Digital
Seperti yang sudah disinggung juga, Knittopreneurs harus memahami bahwa membuat atau mentransformasi bisnis hingga masuk pada kategori “digital” memerlukan kesiapan dari sisi internal, dan juga eksternal. Ada beberapa tantangan yang perlu diwaspadai atau dihadapi jika Knittopreneurs memutuskan untuk mengambil langkah ini:
- Persaingan yang Lebih Ketat: Peluang yang besar yang diiringi dengan rendahnya “barrier” untuk memasuki industri ini, membuat pasar digital sangat kompetitif. Digitalisasi memberikan kesempatan yang sama untuk semua orang, sehingga Knittopreneurs akan menemukan banyak pesaing yang berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian pelanggan.
- Proteksi atau Keamanan Data: Keamanan data adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan saat berkecimpung di ranah digital, termasuk risiko pencurian data dan serangan keamanan cyber. Maraknya skema penipuan juga patut diwaspadai, Knittopreneurs harus ekstra hati-hati saat menjalankan bisnis secara digital.
- Perubahan Kebijakan dan Regulasi: Bisnis digital sering kali harus menghadapi perubahan kebijakan dan regulasi yang dapat mempengaruhi kegiatan operasi, seperti peraturan privasi data dan perpajakan online. Pastikan bahwa Knittopreneurs awas dengan perubahan-perubahan yang mendadak ini.
- Modal dan Sumber Daya: Terakhir, memulai dan mengelola bisnis digital membutuhkan investasi sumber daya, baik dalam hal waktu, uang, maupun tenaga kerja yang terampil. Maka, sebaiknya bisnis Knittopreneurs memiliki bekal yang cukup sebelum memutuskan untuk bertransformasi ke ranah digital.
5 Macam-Macam Bisnis Digital yang Perlu Diketahui
Hingga saat ini, belum ada “pakem” yang pasti mengenai jenis-jenis bisnis digital, karena sifatnya yang dinamis dan sangat mengikuti perkembangan zaman. Pada bagian artikel ini, Minto akan coba bahas beberapa yang sudah mulai tampak dan populer di Indonesia:
- E-Commerce: Platform online yang memungkinkan penjual dan pembeli dapat bertemu untuk bertransaksi produk dan layanan. Knittopreneurs mungkin familiar dengan nama-nama ini yang merupakan contohnya: Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Lazada, dan masih banyak lagi.
- Penyedia Jasa Digital: Bisnis yang menawarkan berbagai jenis layanan digital atau digitalisasi bisnis. Seperti agensi digital marketing, desain grafis, penulisan konten, konsultan bisnis, dan lain sebagainya.
- Aplikasi Mobile: Mengembangkan dan menjual aplikasi mobile untuk berbagai keperluan. Bisa berbentuk e-commerce, media sosial, game, hingga aplikasi produktivitas.
- Layanan Streaming: Fokus produknya adalah “konten digital.” Bisa dalam bentuk video, podcast, atau live streaming untuk ditonton atau didengar secara online. Pada sistemnya, beberapa channel akan menggunakan strategi iklan dan subscription untuk menarik keuntungan. Penggunaannya dilakukan secara maksimal oleh YouTube, Spotify, dan TikTok.
- Fintech: Teknologi keuangan yang menyediakan layanan digital seperti pembayaran secara online, pinjaman peer-to-peer (P2P lending), investasi online, dan lain-lain. Contoh yang populer di Indonesia meliputi OVO, Dana, Jenius, dan Bibit.
Baca Juga: Semua Tentang Freelance: Langkah-Langkah Memulainya dan Tips Mendapatkan Klien
Bagaimana Tips dan Langkah-Langkah Memulai Bisnis Digital?
Langkah-langkah memulai bisnis berbasis digital tidak jauh berbeda dengan memulai bisnis pada umumnya. Perbedaannya terletak pada alat-alat yang bisa dimanfaatkan saat menjalani berbagai proses perencanaan hingga operasionalnya:
- Tahap Riset Pasar
Saat melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan keinginan calon pelanggan, Knittopreneurs bisa menggunakan alat riset seperti Google Trends, analisis pesaing, dan survei pelanggan untuk mendapatkan wawasan tentang tren dan preferensi pasar.
Pilihan lain yang bisa diambil adalah analisis data dari platform media sosial, yang juga dapat memberikan informasi berharga tentang perilaku dan minat target pasar.
- Tahap Pengembangan Produk
Tahap ini bisa dijalankan dengan memanfaatkan alat desain seperti Canva atau Adobe Spark, terutama untuk membantu dalam proses pengembangan produk secara visual.
- Tahap Pemasaran Awal
Untuk memulai pemasaran awal, Knittopreneurs dapat memanfaatkan berbagai channel digital seperti media sosial, konten online, dan iklan digital.
Gunakan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan LinkedIn untuk membangun kesadaran terhadap brand (brand awareness). Buat konten yang menarik dan bernilai bagi audiens. Contohnya postingan blog, video tutorial, atau infografis.
Setelah memiliki konten yang relevan dengan produk atau layanan yang Knittopreneurs akan jual, pertimbangkan untuk menggunakan iklan digital seperti Google Ads atau Facebook Ads untuk meningkatkan jangkauan bisnis.
- Tahap Pengukuran dan Evaluasi
Monitor dan evaluasi kinerja pemasaran dengan menggunakan analisis data. Alat seperti Google Analytics bisa berguna untuk melacak lalu lintas situs web, tingkat konversi, dan perilaku pengunjung.
Atau, evaluasi performa posting media sosial dengan menggunakan analisis platform media sosial seperti Facebook Insight atau Instagram Analytics.
Lantas, berdasarkan wawasan yang diperoleh, lakukan penyesuaian strategi pemasaran sesuai kebutuhan dan terus tingkatkan efektivitasnya.
Baca Juga: Cara Mengembangkan Bisnis Online Yang Wajib Diketahui
15 Ide Bisnis Digital yang Bisa Dicoba
Setelah memahami semua yang berkaitan dengan bisnis digital, Minto punya rekomendasi dan ide bisnis yang bisa Knittopreneurs coba jalankan!
- Dropshipping: Toko online tanpa harus menyimpan stok barang sendiri, tinggal bekerja sama dengan supplier yang akan mengirimkan produk langsung ke pelanggan.
- Konsultan Pemasaran Digital: Berikan layanan konsultasi kepada bisnis dalam hal strategi pemasaran digital.
- Aplikasi Kesehatan dan Parenting: Aplikasi untuk membantu pengguna dalam melacak kesehatan, kebugaran, diet, dan gaya hidup sehat anak. Bisa juga berupa ilmu parenting dan ibu hamil.
- Pelatihan Online: Buat dan jual kursus online atau webinar tentang topik-topik yang diminati oleh target pasar.
- Edukasi Anak-Anak: Sediakan platform edukasi online untuk anak-anak dalam bentuk game edukasi, video pembelajaran, atau aplikasi belajar.
- Influencer: Memanfaatkan kekuatan media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan kepada audiens yang relevan.
- Jasa Desain Grafis: Tawarkan layanan desain grafis seperti logo, brosur, dan materi pemasaran lainnya secara online kepada bisnis dan individu.
- Pengembangan Aplikasi Web dan Mobile: Membangun aplikasi web dan mobile untuk bisnis atau individu.
- Jasa Manajemen Media Sosial: Manajemen media sosial untuk bisnis yang membutuhkan bantuan dalam mengelola dan mengoptimalkan digital identity mereka.
- Content Creator: Layanan pembuatan konten digital seperti artikel, video, infografis, dan podcast.
- E-Commerce Niche: Buka toko online yang berfokus pada niche tertentu. Misalnya produk kecantikan organik, perlengkapan bayi, atau produk ramah lingkungan.
- Layanan Keuangan Digital: Mengembangkan aplikasi atau platform fintech untuk berbagai layanan.
- Aplikasi Penghemat Waktu: Buat aplikasi yang membantu pengguna mengelola waktunya. Contohnya aplikasi manajemen tugas, pengingat jadwal, atau merencanakan perjalanan.
- Konsultasi Bisnis: Konsultasi kepada pemilik bisnis kecil dan menengah tentang strategi bisnis, pengembangan produk, atau keuangan.
- E-Commerce Berbasis Subscription: Membangun bisnis yang menawarkan produk berlangganan seperti paket bahan makanan, produk kecantikan, atau buku bulanan.
Baca Juga: Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Proses Branding Bisnis
Nah, itu dia penjelasan dan panduan lengkap mengenai bisnis digital, Knittopreneurs. Jika sedang menjalankan atau tertarik mencobanya, semoga artikel ini bisa membantu ya!
TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG
Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon: (022) 4214962
Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon : (022) 20589089
TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta
Telepon : (0274) 5017513
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG
Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang
Telepon: (024) 760-728-5
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)
Telepon: (031)5937700
Official WhatsApp: 082120003035
Email : [email protected]