Bercerita dengan Baju Adat Bali Wanita yang Penuh Makna

0
5/5 - Vote count: 50 votes

Bercerita dengan Baju Adat Bali Wanita yang Penuh Makna – Hi Knittopreneurs, siapa nih yang suka sama adat Bali? Bali punya banyak sekali adat dan budaya yang menarik, salah satunya baju adatnya.

Mengenal Baju Adat Bali Wanita dan 5 Kelengkapannya, Cek!
Mengenal Baju Adat Bali Wanita dan 5 Kelengkapannya, Cek!

Dalam artikel ini Minto akan mencoba membahas baju adat Bali terutama baju adat bali wanita. Yuk kita simak definisi, kelengkapan, dan juga makna yang ada dibaliknya dalam artikel ini!

Apa Itu Baju Adat?

Dikutip dari buku “Pakaian Adat Tradisional Daerah Bali” (1988) yang ada pada laman Repositori Kemendikbud, baju adat tradisional adalah pakaian yang sudah dipakai secara turun-temurun sebagai salah satu identitas yang dapat dibanggakan oleh sebagian besar pendukung atau bagian dari kebudayaan tertentu.

Jika kita mengacu pada konsep tersebut, bisa disimpulkan bahwa baju adat Bali merupakan salah satu unsur kebudayaan daerah yang ada pada seluruh wilayah nusantara. Lantas, fungsi pakaian adat tradisional ini adalah untuk menyampaikan pesan-pesan mengenai nilai-nilai budaya. Pemahamannya dapat dilakukan lewat simbol-simbol yang tercermin dalam baju adat.

Mengapa Ada Banyak Jenis Baju Adat di Bali?

Bali, yang masih kental akan budaya dan nilai-nilai agama Hindu, memiliki macam ragam baju adat yang diperuntukkan pada berbagai kesempatan. Pada buku yang sama, dijelaskan pula bahwa jenis baju adat Bali dapat dibedakan berdasarkan hal-hal berikut:

  1. Jenis keiamin (pria dan wanita),
  2. Umur (bayi, anak, remaja, dewasa dan orang tua),
  3. Serta Iapisan sosial dari kepercayaan yang dianut warga Bali, yaitu berdasarkan kasta. Ada golongan Triwangsa, yang meliputi brahmana, kesatria dan wesya. Serta goiongan (kasta) sudra (jaba).
  4. Seiain itu, pakaian masih dapat dibedakan, yaitu yang dipakai di bagian kepaia, badan dan kaki.

Tidak hanya dari karakteristik pemakainya, jenis baju adat Bali juga dapat dikiasifisikan menurut tujuan penggunaannya: pakaian sehari-hari dan jenis pakaian upacara.

  1. Jenis pakaian sehari-hari dapat diperinci, yaitu: pakaian di rumah, pakaian bekerja dan pakaian bepergian.
  2. Jenis pakaian upacara berupa: pakaian upacara daur hidup (life cycle), pakaian upacara adat dan pakaian upacara keagamaan.

Mengenal Baju Adat Bali Wanita

Mengenal Baju Adat Bali Wanita
Mengenal Baju Adat Bali Wanita

Artikel ini akan membahas mengenai busana adat Bali wanita secara umum. Pakaiannya sering disebut dengan “kebaya” dan “kain sarung.” Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:

  • Kebaya

Kebaya adalah pakaian atasan yang sering dipakai oleh wanita Bali sebagai bagian dari busana adat mereka. Kebaya Bali biasanya terbuat dari kain tenun halus atau kain brokat dengan dalaman bustier. Kebaya ini memiliki potongan yang pas di badan atau slimfit dan seringkali dihiasi dengan hiasan seperti payet, manik-manik, atau sulaman yang rumit.

  • Kain Sarung

Kain sarung adalah rok panjang yang dipakai wanita Bali sebagai bawahan dari busana adat mereka. Kain sarung ini biasanya terbuat dari kain tenun halus atau kain batik dengan motif tradisional Bali yang khas. Kain sarung digunakan untuk dijadikan bagian bawah tubuh dan bisa dilipat atau diikat dengan berbagai gaya tergantung pada kegiatan atau acara yang dihadiri. 

Kombinasi dari kebaya dan kain sarung ini adalah pakaian adat Bali wanita yang paling sering dipakai dan dikenal. Kebaya sering dipakai dalam berbagai acara, mulai dari upacara adat, upacara keagamaan, perayaan budaya, atau acara resmi.

Baca Juga: Ragam Baju Adat Perempuan Indonesia

5 Kelengkapan Baju Adat Bali Wanita dan Pria

Contoh Pemakaian Baju Adat Bali Wanita Beserta Kelengkapannya
Contoh Pemakaian Baju Adat Bali Wanita Beserta Kelengkapannya

Beberapa aksesoris yang sering dipakai sebagai pelengkap busana adat Bali adalah sebagai berikut:

  • Perhiasan Emas dan Perak

Kalung, gelang, anting-anting, dan cincin adalah aksesoris pelengkap yang biasa dipakai oleh wanita Bali. Perhiasan ini biasanya terbuat dari emas atau perak.

  • Bros

Bros adalah aksesoris yang sering dipakai baik oleh pria maupun wanita Bali sebagai hiasan pada busana adat mereka. Bros tersebut biasanya terbuat dari logam seperti emas atau perak, dan dapat dihiasi dengan batu permata atau memiliki motif tradisional Bali.

  • Udeng

Udeng adalah sejenis ikat kepala yang biasanya dipakai oleh pria Bali sebagai bagian dari busana adat mereka. Udeng ini biasanya memiliki warna dan motif yang sesuai dengan kegiatan atau status sosial pemakainya.

  • Sarung

Sarung adalah kain panjang yang dipakai oleh pria sebagai bagian dari busana adat mereka. Sarung yang dipakai sebagai bawahan ini terbuat dari kain tenun halus atau kain batik dengan motif tradisional Bali.

  • Selendang

Selendang adalah sejenis sash atau kain panjang yang dikenakan dengan cara diikat di atas bahu atau di pinggang. Selendang ini biasanya memiliki warna dan motif yang sesuai atau senada dengan kebaya dan kain sarung yang dikenakan. 

Aksesoris-aksesoris ini tidak hanya menambahkan keindahan pada busana adat Bali, tetapi juga seringkali memiliki nilai simbolis dan spiritual dalam budaya Bali.

Baca Juga: Sejarah dan Makna dari Pakaian Adat Melayu, Cek Yuk!

Makna Filosofi Baju Adat Bali Wanita

Baju adat Bali wanita memiliki makna dan filosofi mendalam, karena mencerminkan nilai-nilai budaya, spiritual, dan sosial dalam masyarakat Bali. Adapun beberapa makna filosofis dari baju adat Bali wanita:

  • Keseimbangan dan Keselarasan

Busana adat Bali seringkali didesain dengan memperhatikan keseimbangan antara detail yang berbeda, seperti kebaya, kain sarung, selendang, dan aksesorisnya. Hal ini mencerminkan konsep Tri Hita Karana, yaitu filosofi Bali tentang keseimbangan antara manusia dengan alam, sesama manusia, dan hubungan manusia dengan Tuhan.

  • Simbolisme dan Mitologi

Motif-motif yang digunakan dalam busana adat Bali biasanya memiliki makna simbolis yang mendalam, seperti merujuk pada mitologi Hindu-Bali, legenda, atau kisah-kisah yang ada dalam kepercayaan Bali. Misalnya, motif-motif seperti bunga, burung, atau dewa-dewi dapat melambangkan aspek-aspek alam atau kekuatan spiritual.

  • Kedewasaan dan Martabat

Pemakaian baju adat Bali wanita dalam upacara-upacara adat atau keagamaan biasanya dianggap sebagai tanda kedewasaan dan martabat bagi seorang wanita. Memakai baju adat bali juga mencerminkan rasa hormat terhadap tradisi dan budaya Bali serta peran perempuan dalam menjaga keharmonisan masyarakat.

  • Keindahan dan Estetika

Baju adat Bali wanita juga mencerminkan keindahan estetika yang mendalam dalam budaya Bali. Detail hiasan yang rumit, motif-motif yang indah, dan pemilihan warna yang harmonis adalah bagian dari kecantikan busana adat Bali yang memiliki daya tarik.

  • Pertalian Keluarga dan Komunitas

Pemilihan busana adat Bali juga dapat mencerminkan pertalian keluarga dan komunitas. Misalnya, warna dan motif tertentu dalam busana adat bisa menjadi identitas keluarga atau desa tertentu, serta menunjukkan solidaritas dan rasa persaudaraan antar anggota masyarakat. 

Baju adat Bali wanita bukan hanya sekedar pakaian, tetapi juga merupakan simbol yang memperkuat identitas, nilai-nilai budaya, dan spiritualitas dalam masyarakat Bali. Melalui busana adat ini, wanita Bali mengungkapkan keanggunan, kebijaksanaan, dan kedalaman makna budaya mereka.

Kapan Baju Adat Bali Wanita Digunakan?

Ilustrasi Pemakaian Baju Adat Bali ke Upacara Adat
Ilustrasi Pemakaian Baju Adat Bali ke Upacara Adat

Sesuai pembahasan yang sudah Minto singgung sebelumnya, baju adat Bali wanita secara umum dapat digunakan dalam berbagai kesempatan penting. Pada penjelasannya, yaitu meliputi:

  • Upacara Adat

Baju adat Bali wanita sering dipakai dalam berbagai jenis upacara adat formal, seperti upacara pernikahan, upacara kematian, upacara penyucian (Melasti), dan upacara lainnya yang merupakan upacara penting bagi kehidupan masyarakat Bali. 

  • Upacara Keagamaan

Wanita Bali sering mengenakan baju adat Bali saat menghadiri upacara keagamaan Hindu, seperti upacara di pura, perayaan hari raya agama, atau upacara keagamaan lainnya yang dilakukan secara berkala dalam kalender Hindu Bali.

  • Pesta dan Perayaan Budaya

Baju adat Bali wanita juga sering dipakai dalam berbagai pesta dan perayaan budaya, seperti perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka), perayaan Galungan, Kuningan, atau acara-acara seni dan budaya tradisional Bali lainnya.

  • Acara Resmi atau Formal

Wanita Bali juga dapat mengenakan baju adat Bali saat menghadiri acara resmi atau formal, seperti acara pemerintahan, acara kebudayaan, atau acara adat tertentu yang memerlukan penampilan yang khas dan berkelas.

  • Acara Pernikahan

Baju adat Bali wanita menjadi salah satu pilihan utama untuk busana pengantin wanita dalam tradisi pernikahan Bali. Kebaya dan kain sarung yang indah dipadukan dengan aksesoris tradisional membuat busana pengantin wanita Bali menjadi sangat memukau.

Dalam semua kesempatan tersebut, pemakaian baju adat Bali wanita tidak hanya sekedar pilihan mode, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap tradisi, budaya, dan nilai-nilai spiritual yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam masyarakat Bali.

Baca Juga: Pakaian Adat Bali Pria Yang Sering Digunakan, Simbol Status Sosial dan Spiritual

Nah, sekian dulu penjelasan mengenai baju adat Bali wanita. Semoga dengan membaca artikel ini, Knittopreneurs dapat memahami pengertian baju adat dan memahami perbedaan yang indah di tanah pulau Bali. Sekaligus mengenal secara detail mengenai perlengkapan dan makna dibalik setiap elemen busananya.

Sampai ketemu di artikel selanjutnya!

 TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia 

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700