6 Proses Pembuatan Kain Kaos dari Serat Kapas – Hi Knittopreneurs! Pada artikel kali ini Minto akan membahas tentang proses pembuatan kain dari ladang kapas hingga siap digunakan dalam bentuk kaos. Kira-kira seperti apa ya proses yang dilewati hingga serat kapas bisa digunakan menjadi bahan utama dari kaos? Yuk ikuti bersama dalam artikel ini.
6 Tahap Pembuatan Kain Kaos dari Serat Kapas
Sebelum dipakai jadi bahan kaos, kain dibuat dengan cara melewati beberapa tahap proses pembuatan yang beragam. Minto akan bantu menjabarkan proses pembuatan dari mulai kapas dipanen hingga kaos siap dipasarkan di toko. Simak selengkapnya di bawah ini!
Pemanenan Kapas
Pertama, diperlukan tanaman kapas yang sudah memiliki bunga kapas atau cotton bolls. Bunga kapas biasanya dapat dipanen setiap 6-7 bulan setelah ditanam. Ketika tanaman kapas sudah berbunga, maka bunga kapas akan dipanen atau dikenal dengan proses ginning.
Ginning merupakan sebuah proses pemanenan bunga kapas dengan cara memisahkan bunga dengan batang tumbuhan kapasnya menggunakan alat khusus. Kemudian bola-bola bunga kapas yang sudah dipanen dikeringkan terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap berikutnya.
Pembuatan Benang
Kedua, bola-bola bunga kapas yang sudah kering dipintal dengan mesin pintal dan diolah menjadi seutas benang. Dalam tahap ini tentunya bola-bola kapas juga melewati berbagai proses seperti penggarukan dan penyisiran sehingga benang yang dihasilkan lebih lembut dan bebas kotoran biji kapas.
Bila benang hanya melewati proses penggarukan atau carding, hasil kainnya akan memiliki beberapa bintik putih pada permukaan kainnya karena terdapat sisa-sisa kotoran biji kapas. Kain yang dihasilkan juga tidak akan selembut benang yang sudah melewati tahap penyisiran atau combing.
Bila benang melewati proses penyisiran, hasil kainnya akan lebih lembut dan halus, tentunya bebas kotoran biji kapas yang berbentuk bintik putih pada permukaan kain. Biasanya kain yang diproduksi setelah melewati proses penyisiran atau combing akan lebih mahal ketimbang kain yang hanya melewati proses penggarukan atau carding karena memang kualitas barangnya berbeda.
Pembuatan Kain
Ketiga, benang yang sudah dipintal akan digunakan untuk membuat kain greige. Kain dapat dibuat menggunakan dua jenis proses yaitu proses rajut maupun tenun. Untuk bahan kaos kain akan dibuat menggunakan proses rajut atau knitting.
Proses rajut atau knitting merupakan proses dimana benang dimasukkan ke mesin rajut sehingga benang akan terhubung dengan benang lainnya karena adanya jeratan menggunakan mesin rajut circular. Mesin rajut circular menghasilkan kain dengan bentuk tubular atau menyarung. Kain bahan kaos bisa menggunakan teknik rajut single knit maupun double knit. Kain rajut single knit lebih umum dan mudah ditemukan sehingga biasa dipakai menjadi bahan kaos. Untuk kain rajut double knit biasanya lebih sulit ditemukan, biasanya digunakan untuk bahan pakaian bayi atau anak-anak karena lebih lembut.
Proses tenun atau woven adalah proses dimana benang dimasukan ke pakan dan diselipkan secara melintang. Kain tenun atau woven lebih jarang digunakan sebagai bahan utama kaos karena tidak seelastis kain rajut. Namun kain tenun atau woven memiliki variasi kain yang lebih banyak.
Setelah kain jadi, kain bisa juga diberi treatment khusus agar memiliki kelebihan seperti lebih halus dan lembut.
Pewarnaan Kain
Setelah kain sudah jadi, kain akan diberi warna dengan cara proses pencelupan. Warna kain juga bisa didapat sebelum kain jadi menggunakan teknik yarn dyed. Terdapat 2 jenis proses pewarnaan kain yaitu piece dyed dan yarn dyed.
Piece dyed merupakan tahap pewarnaan kain dimana kain sudah jadi. Lembaran kain utuh akan dicelup ke pewarna dan diberi warna sesuai warna yang diinginkan.
Yarn Dyed merupakan tahap pewarnaan dimana benang akan diberi warna terlebih dahulu sebelum proses penenunan maupun perajutan, sehingga akan menghasilkan kain yang sudah memiliki warna. Contoh kain yang menggunakan pewarnaan yarn dyed adalah kain stripes yang banyak beredar di pasaran.
Selain proses diatas, bisa juga kain diberi warna atau motif menggunakan teknik printing. Namun biasanya teknik print biasanya digunakan ketika kain sudah memiliki warna dasar putih, jarang digunakan langsung di kain greige.
Proses Produksi Pakaian
Setelah kain sudah siap digunakan, kain akan dijadikan bahan utama pakaian. Kain yang sudah siap digunakan akan dicetak pola lalu dipotong dan kemudian dijahit.
Dalam proses produksi pakaian juga melewati berbagai proses yang panjang khususnya bila produksi massal untuk retail atau clothing line. Mulai dari sampling pakaian hingga quality control sehingga pakaian yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen.
Mesin jahit yang dibutuhkan untuk produksi kaos antara lain adalah mesin obras, mesin jarum dua rantai, dan mesin overdeck. Untuk memahami kebutuhan mesin untuk produksi kaos lebih lanjut, Knittopreneurs bisa baca artikelnya disini.
Pakaian Siap Dijual
Setelah kaos atau pakaian lainnya sudah selesai diproduksi, kini sudah bisa dipasarkan. Tentunya pakaian yang sudah jadi perlu disetrika lagi dan atau dikemas menggunakan packaging yang sesuai agar konsumen puas.
Begitulah proses pembuatan pakaian mulai dari bunga kapas, yang kemudian diolah menjadi benang, kain, hingga kain siap digunakan menjadi bahan utama untuk membuat kaos. Semoga artikel ini membantu Knittopreneurs ya! sampai jumpa di artikel selanjutnya!
TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG
Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon: (022) 4214962
Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Telepon : (022) 20589089
TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA
Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta
Telepon : (0274) 5017513
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG
Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang
Telepon: (024) 7607285
TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)
Telepon: (031) 5937700
Official WhatsApp: 082120003035
Email : [email protected]
Jam Buka
Senin – Jumat : 08.30 – 16.30 WIB
Sabtu : 08.30 – 14.30 WIB
Minggu : Libur