Mengenal Lebih Dalam Baju Pangsi Sunda, Warisan Budaya Kebanggaan Masyarakat

0
5/5 - Vote count: 44 votes

Mengenal Lebih Dalam Baju Pangsi Sunda, Warisan Budaya Kebanggaan Masyarakat – Baju Pangsi Sunda merupakan salah satu warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan filosofi, terutama di kalangan masyarakat Sunda, Jawa Barat, Indonesia. Pakaian tradisional ini tidak hanya sekedar busana, namun juga menyimpan cerita, identitas, dan filosofi yang mendalam bagi pemakainya.

Pada artikel ini minto akan menjelaskan pengertian, sejarah dan asal-usul, komponen, penggunaan, serta makna dan filosofi dari baju Pangsi Sunda.

Mengenal Lebih Dalam Baju Pangsi Sunda, Warisan Budaya Kebanggaan Masyarakat
Mengenal Lebih Dalam Baju Pangsi Sunda, Warisan Budaya Kebanggaan Masyarakat

Mengenal Lebih Dalam Baju Pangsi Sunda, Warisan Budaya Kebanggaan Masyarakat

Apa Itu Baju Pangsi Sunda?

Baju Pangsi (Pangeusi Numpang Ka Sisi) adalah jenis pakaian tradisional Sunda yang dikenakan oleh para pria. Ciri khas dari baju ini terletak pada desainnya yang sederhana namun terasa maknanya ketika digunakan, mencerminkan kearifan lokal masyarakat Sunda. Baju Pangsi sering dipadukan dengan ikat kepala, dan celana hitam  sebagai pelengkap penampilan.

Pangsi terdiri dari setelan atas (baju) dan setelan bawah (celana). Awalnya atasan Pangsi disebut dengan “salontreng” dan bawahan Pangsi disebut dengan “pangsi“. Tetapi dikarenakan saat ini banyak orang yang menyebut Pangsi sebagai setelan baju dan celana, maka Pangsi seringkali diidentikan dengan 1 set baju dan celana.

Sejarah dan Asal-Usul

Baju Pangsi Sunda telah ada sejak zaman kerajaan Sunda kuno, dan menjadi salah satu simbol status sosial serta identitas kultural. Pada awalnya, baju pangsi sunda dikenakan oleh para petani dan rakyat sebagai pakaian sehari-hari. Namun, seiring waktu, baju pangsi juga mulai digunakan oleh kalangan bangsawan, terutama pada saat upacara adat atau peristiwa penting lainnya.

Di zaman saat ini, seperti yang Knittopreneurs dengan domisili Jawa Barat mungkin juga tahu, baju Pangsi merupakan pakaian yang wajib dipakai setiap hari rabu oleh anak sekolah ataupun ASN yang ada di Jawa Barat.

ASN Menggunakan Baju Pangsi Sunda
ASN Menggunakan Baju Pangsi Sunda | Sumber: radarjabar.disway.id

Baca Juga : Pesona Tradisi Nusantara Dalam Batik Sekar Jagad, Bisa Jadi Fashion Yang Unik

Bagian-Bagian Baju Pangsi Sunda

Baju pangsi Sunda terdiri dari beberapa komponen utama yang wajib ada, yaitu:

  • Baju Pangsi: Baju Pangsi Sunda umumnya dibuat dari bahan katun atau linen, dengan warna hitam.
  • Celana Pangsi: Celana panjang dengan warna hitam senada dengan baju. Celana Pangsi sering dibuat dengan bahan yang sama dengan baju.
  • Aksesoris Ikat Kepala: Ikat kepala yang digunakan umumnya memiliki motif batik dengan bagian depan dibuat lancip. Warna yang digunakan merupakan warna netral seperti putih, biru, hitam dan coklat.
Baju Pangsi Sunda
Baju Pangsi Sunda | Sumber: Tokopedia

Baju Pangsi Biasanya Dibuat Dari Bahan Apa?

Ada beberapa pilihan material yang biasanya digunakan sebagai bahan utama pakaian ini. Untuk memilih yang terbaik, Minto merekomendasikan dua bahan berikut:

  • Katun

Kain katun merupakan pilihan utama untuk baju Pangsi karena kenyamanannya saat dipakai, terutama di wilayah dengan iklim yang dominan tropis seperti Jawa Barat. Katun dikenal mampu menyerap keringat dengan baik, sehingga menjaga tubuh tetap sejuk dan nyaman sepanjang hari.

Sebagai bahan yang dibuat secara alami, katun juga merupakan bahan yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi kulit, menjadikannya ideal untuk pemakaian jangka panjang dalam berbagai aktivitas.

Sebagai alternatif katun, kain tenun tradisional juga sering digunakan dalam pembuatan baju Pangsi. Kain tenun, khususnya yang dibuat secara manual oleh para pengrajin lokal, sering kali memiliki motif dan tekstur unik yang menambah nilai estetika dan keunikan pada setiap baju Pangsi. Penggunaan kain tenun menunjukkan apresiasi terhadap kerajinan tangan dan warisan budaya.

Bagaimana dengan Pemilihan Warna Baju Pangsi?

Warna-warna yang biasanya dipilih sebagai warna baju pangsi biasanya akan memiliki filosofi tersendiri. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaannya pun jadi lebih fleksibel dan beragam. Ada beberapa warna yang populer dan wajib Knittopreneurs ketahui, yaitu:

  • Hitam dan Putih

Sebagai warna-warna yang netral, hitam dan putih merupakan pilihan dasar yang menggambarkan kesederhanaan dan keanggunan dalam baju pangsi.

Hitam seringkali dipilih karena melambangkan keteguhan dan kekuatan, sementara putih melambangkan kesucian dan kebersihan. Kombinasi keduanya menciptakan kontras yang menyimbolkan keseimbangan dalam kehidupan, selaras dengan makna asli yang busana adat ini bawa.

  • Coklat

Warna coklat sering kali dihubungkan dengan bumi, dan merupakan salah satu komponen dari kategori earth tone. Hal ini menjadikannya “lebih dekat” dengan alam, dan membawa filosofi hidup yang berakar pada kesederhanaan dan keaslian.

Coklat juga menciptakan kesan hangat dan nyaman, cocok untuk pakaian adat yang dikenakan dalam berbagai kesempatan.

  • Merah dan Biru Gelap

Nah, kini, tidak jarang baju Pangsi yang menggunakan warna merah atau biru gelap sebagai aksen atau pada bagian-bagian tertentu (penutup kepala atau motif di pinggang). Merah seringkali dihubungkan dengan keberanian dan semangat, sedangkan biru gelap melambangkan ketenangan. Penggunaan warna-warna ini dapat menambah kesan modern tanpa menghilangkan nuansa tradisionalnya.

Secara keseluruhan, pemilihan material dan warna dalam baju pangsi bisa membantu mengekspresikan identitas budaya dengan cara yang lebih “kekinian”, namun sekaligus menghormati dan melestarikan tradisi yang telah turun-temurun.

Penggunaan Baju Pangsi Sunda

Baju Pangsi Sunda dapat digunakan di berbagai macam acara dan kebutuhan. Mulai dari kegiatan sehari-hari, acara adat, hingga upacara resmi. Dalam beberapa konteks, baju pangsi Sunda dikenakan sebagai simbol penghormatan terhadap tradisi dan leluhur.

Selain itu, pada acara pernikahan Sunda, baju pangsi sering menjadi pilihan utama untuk digunakan para keluarga pria, menunjukkan kesederhanaan namun tetap elegan dan menghormati budaya.

Makna Dan Filosofi Baju Pangsi Sunda

Filosofi Baju Pangsi Sunda | Sumber Instagram @disbudpar.bdg
Filosofi Baju Pangsi Sunda | Sumber Instagram @disbudpar.bdg

Pangsi merupakan singkatan dari “Pangeusi Numpang Ka Sisi” yang artinya pakaian penutup badan yang pemakaiannya dililitkan dengan cara menumpang seperti sarung.

Pangsi memiliki 3 filosofi utama yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

  • Tantung yang memiliki filosofi “Tangtungan Ki Sunda Nyuwu Kana Suja” yang berarti “Berpendirian Teguh Sesuai Aturan Hidup”
  • Nangtung yang memiliki filosofi “Nangtung, Jegeg, Ajeg Dina Galur Teu Unggut Kalinduan, Teu Gadag Kaanginan” yang berarti “Teguh Dan Kuat Dalam Berkeyakinan Serta Bersemangat Tinggi”.
  • Samping yang memiliki filosofi “Depe Depe Handap Asor” yang artinya “Selalu Rendah Hati Dan Tidak Sombong”.

Baca Juga : Mengenal Sejarah Dan Filosofi Batik Wahyu Tumurun

Kesimpulan

Baju Pangsi (Pangeusi Numpang Ka Sisi) adalah jenis pakaian tradisional Sunda yang  sering dikenakan oleh para pria. Pangsi terdiri dari setelan atas (baju) dan setelan bawah (celana). Awalnya atasan pangsi disebut dengan “salontreng” dan bawahan pangsi disebut dengan “pangsi“. Baju Pangsi sering digunakan di berbagai macam acara dan kebutuhan, mulai dari kegiatan sehari-hari, acara adat, hingga upacara resmi. 

Baju Pangsi Sunda tidak hanya sekedar pakaian, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai luhur yang dijunjung oleh masyarakat Sunda. Keberadaannya hingga saat ini menunjukkan ketahanan dan kebanggaan terhadap budaya lokal, serta menjadi simbol penting dalam menjaga identitas dan warisan budaya.

Baca Juga : Pakaian Adat Bali Pria Yang Sering Digunakan, Simbol Status Sosial dan Spiritual

Nah, itulah pembahasan mengenai baju pangsi Sunda. Semoga artikel ini dapat membantu Knittopreneurs dalam memahaminya lebih jauh. Sampai ketemu di artikel selanjutnya!

 TOKO BAHAN KAOS KNITTO BANDUNG

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia 

Telepon: (022) 4214962

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Telepon : (022) 20589089

TOKO BAHAN KAOS KNITTO YOGYAKARTA

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Telepon : (0274) 5017513

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SEMARANG

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang

Telepon: (024) 760-728-5

TOKO BAHAN KAOS KNITTO SURABAYA

Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No 27, Surabaya (MERR)

Telepon: (031)5937700